Apa saja bentuk protes dan ancaman yang diterima oleh Negara Ethiopia terkait pembangunan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD)?

image

Untuk mengatasi masalah kekeringan yang dialami oleh Negara Ethiopia adalah dengan cara membangun Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD). Namun, dalam perealisasian pembangunan terdapat beberapa ketidaksetujuan dari beberapa negara yang bersebelahan dengan Ethiopia, sehingga beberapa kali Ethiopia mendapat protes dan ancaman dari negara-negara tersebut. Apa saja bentuk protes dan ancaman yang diterima oleh Negara Ethiopia terkait pembangunan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD)?

Menurut Muhammad Mohdar dkk, dalam Jurnal Hubungan Internasional yang berjudul Alasan Pemerintah Etiopia Membangun Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) di Kawasan Sumber Daya Air Lintas Batas Negara menyebutkan bahwa pembangunan proyek multi-fungsi GERD oleh Pemerintah Etiopia menimbulkan ancaman bagi Mesir dan Sudan terkait hak historis akses air berdasarkan perjanjian historis.

Menurut Salman (2016),

Mesir dan Sudan kemudian secara cepat bereaksi dengan mencela, memprotes dan menyatakan penolakan kuat terhadap pembangunan GERD. Mesir dan Sudan merasa dirugikan karena GERD akan mengurangi secara signifikan suplai air Mesir lebih dari 5-15% dari Sungai Nil yang merupakan satu-satunya sumber air tawar Mesir dan juga berpotensi menganggu aliran air Sungai Nil ke Sudan.

Dengan demikian, hubungan antara ketiga negara mulai bersitegang seiring dibangunnya GERD. Mesir secara historis telah mengadopsi sebuah pendekatan agresif terhadap aliran air Sungai Nil. Bahkan, Mantan Presiden Mesir yaitu Anwar-El Sadat sejak tahun 1980 telah mengancam ingin menggunakan kekuatan militer atau perang jika Etiopia berani mengganggu aliran air ke Mesir. Dengan demikian, Nunzio (2013) memprediksi adanya prospek konflik akibat pembangunan GERD mengingat Mesir merupakan salah satu negara dengan kekuatan bersenjata terkuat di Afrika. Disisi lain, Mesir sering mendapatkan permasalahan serius dari ancaman krisis ekonomi sehingga harus berjuang untuk mempertahankan tingkat penting impor makanan yang berasal dari ketahanan sektor agrikultur dalam negeri.

Mesir dan Sudan menuntut dilakukannya studi yang berbeda sebagai informasi untuk menilai kerugian yang akan menimpa kedua negara tersebut. Sudan dahulunya ikut melayangkan protes bersamaan dengan Mesir terkait proyek pembangunan GERD. Meskipun demikian, intensitas protes Mesir terkait pembangunan GERD menjadi semakin meningkat. Mesir menuntut adanya informasi-informasi yang tersedia terkait pembangunan GERD, serta meminta waktu untuk mengeluarkan respon mereka sebelum Etiopia benar-benar bisa melanjutkan pembangunan GERD (Salman, 2016).

Tepat September 2011, Mesir dan Sudan menyetujui sebuah proposal Etiopia mengenai upaya pembentukan International Panel of Experts (IPoE) yang bertujuan untuk mengidentifikasi dampak negatif apapun dari proyek pembangunan GERD (Salman, 2016:517). Mesir menuntut agar proyek pembangunan GERD ditunda sampai studi yang dilakukan oleh IPoE selesai bahkan terdapat peserta partai oposisi yang menyerukan Mesir untuk melakukan serangan militer, akan tetapi Etiopia beranggapan sebaliknya (Daily News Egypt, 2016; Maupin, 2016).