Apa saja bentuk kerjasama Indonesia-Australia di era Kevin Rudd?

Apa saja bentuk kerjasama Indonesia-Australia di era Kevin Rudd?

Dalam menjaga hubungan Bilateral, masing-masing negara memiliki kebijakan untuk menjaga hubungan tersebut. Begitupula dengan Australia yang ketika itu dipimpin oleh Kevin Rudd.

Lebih lanjut, apa saja bentuk kerjasama Indonesia-Australia di era Kevin Rudd?

1. Kerjasama Indonesia-Australia di Bidang Lingkungan

Kevin Rudd percaya bahwa Australia dan Indonesia dapat melakukan kerjasama yang lebih erat lagi adalah perubahan iklim. Australia dan Indonesia dapat bekerjasama mengatasi penyebab perubahan iklim dan kita dapat berupaya untuk mengatasi dampaknya. Kevin Ruddberharap dengan Indonesia, Australia dapat bekerjasama lebih erat untuk melindungi hutan hujan. Kevin Rudd menantikan kerja sama yang lebih erat lagi antara Australia dan Indonesia pada masa depan tentang tantangan-tantangan kawasan, seperti pandemi, bantuan bencana, pembajakan, dan stabilitas keuangan. Kevin Rudd yakin bahwa antara Presiden Yudhoyono dan Kevin Rudd sama-sama ingin membangun masa depan yang lebih baik untuk kedua negara dan untuk dunia. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Kevin Rudd dimana untuk memperkuat hubungan bilateral diantara kedua negara yang sedang mengalami masa-masa yang sulit dalam menjalin hubungan bilateral.

Kunjungan Kevin Rudd ke Indonesia terkait undangan dari Presiden Yudhoyono di sambut positif oleh Perdana Menteri baru Australia tersebut. Australia merupakan negara pendukung penuh upaya Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim yang sedang menimpa dunia. Rudd lebih kondusif dalam menjalin hubungan blateral dengan Indonesia. Salah satu garis kebijakan luar negeri Australia adalah kerjasama dengan Asia. Hal ini di buktikan dengan kebijakannya dalam bidang lingkungan dengan ikut serta menandatangani Protokol Kyoto sebagai upaya memerangi perubahan iklim yang sedang menjadi permasalahan global. Sikap Australia ini diungkapkan Presiden United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Rachmat Witoelar di Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Senin (3/12) yang menyatakan, “Delegasi Australia menyatakan, PM Kevin Rudd setuju meratifikasi Protokol Kyoto dan Australia juga menyatakan menjadi anggota penuh COP.

Menteri Luar Negeri Australia, Greg Combe MP, Menteri untuk Perubahan Iklim dan Penghematan Energi Australia mengatakan bahwa Kevin Rudd dan Australia akan mendukung penuh upaya dari Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi dan mengumumkan akan memberikan alokasi sebesar $45 juta untuk Indonesia sebagai bagian dari pendanaan Australia untuk perubahan iklim sebesar $599 juta. 17 Rudd sendiri juga mengatakan “Menurunkan kadar emisi akibat deforestasi dan degradasi hutan yang besarnya mencapai 18 persen dari kadar emisi di dunia dan 60% dari kadar emisi di Indonesia- sangatlah penting dalam mencapai tujuan akhir dari program perubahan iklim di dunia.

Kunjungan kedua PM Kevin Rudd ke Indonesia yaitu pada pertengahan bulan Juni 2008. Kevin Rudd dan SBY bertemu untuk menandatangani bentuk kerjasama untuk menanggulangi perubahan iklim dengan cara mempromosikan perdagangan karbon, pelestarian hutan dan pengurangan emisi karbon.

2. Kerjasama dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan

Kebijakan tersebut meliputi :

  • Perjanjian Lombok ( Treaty Lombok )

Indonesia dan Australia mengesahkan sebuah perjanjian keamanan baru dalam sebuah upacara di Perth. Kerjasama Indonesia-Australia di bidang pertahanan ini di landasi oleh adanya Treaty Lombok. Perjanjian Lombok sendiri menjadi tonggak hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia di masa yang akan datang. Menteri luar negeri Australia Stephen Smith dan Menteri luar negeri Indonesia Hasan Wirayuda pada 8 Februari bertemu dan mengesahkan mulai berlakunya Perjanjian Lombok.

Perjanjian tersebut menyangkut 21 kerjasama di 10 : pertahanan, penegakan hukum, anti terorisme; intelijen, keselamatan maritim, keamanan penerbangan, perluasan senjata pemusnah missal, kerjasama tanggap darurat, kerjasama multilateral, dan peningaktan hubungan bilateral antar negara maupun perorangan. Bidang keamanan dan ditujukan untuk mengatasi masalah terorisme, penyelundupan, keamanan maritim, kejahatan transnasional.

Kunjungan ketiga PM Kevin Rudd ke Indonesia pada Desember 2008 di Bali terkait dengan kegiatan Bali Democracy Forum (BDF). Presiden Yudhoyono dalam acara tersebut kembali menegaskan kepada Kevin Rudd agar Australia mengakui Papua sebagai bagian dari Indonesia. Kevin Rudd mendampingi Presiden Yudhoyono sebagai pembicara acara tersebut.

  • Kebijakan Travel Advisory

Kebijakan tersebut adalah Travel Advisory atau Surat Peringatan Berpergian bagi warga Australia yang akan berpergian ke wilayah atau negara-negara yang rawan oleh terorisme. Penetapan Travel Advisory sebenarnya merupakan langkah dari pemerintah Australia untuk melindungi setiap warganya, karena bagaimanapun hal tersebut merupakan tanggung jawab dari pemerintah. Terlepas dari kasus tersebut, Kevin Rudd memandang positif kasus yang menimpa Indonesia tersebut, karena Indonesia mampu menangkap para pelaku teroris di Indonesia. Berbagai pendekatan di lakukan oleh Kevin Rudd agar pada nantinya kebijakan Travel Advisory ini tidak akan merugikan Indonesia.

  • Masalah Imigran Gelap ( People Smugling )

Penanganan masalah yang sulit diatasi menyangkut keamanan dan pertahanan Australia dan Indonesia pada masa pemerintahan Kevin Rudd ini mengenai Imigran Gelap. Sejak pemerintahan Howard sampai Kevin Rudd, masalah ini tak kunjung selesai. Baik Indonesia maupun Australia sama-sama „kecolongan‟ oleh para pelaku imigran gelap. Berbagai bentuk permasalahan yang ada antara Indonesia dan Australia terutama masalah imigran gelap mampu diselesaikan secara baik. Kebijakan Kevin Rudd dalam mengenai suaka di Australia ini mulai melunak dibandingkan pada masa Howard.

Hal ini dapat di lihat pada kasus yang menimpa 2 pria WNI (Warga Negara Indonesia) yang berhasil tertangkap di wilayah perairan Australia. Seperti dilaporkan oleh Reuters, bahwa pria pertama berusia 32 tahun yang berusaha menyelundupkan 59 orang yang berniat untuk mendapatkan suaka dari pemerintah Australia. Penyelundupan ini gagal dikarenakan tertangkap di dekat Pulau Ashmore, wilayah Barat Laut dari Australia, sedangkan pria kedua berusia 40 tahun yang berusaha menyelundupkan 38 orang yang juga berniat sama yaitu mendapatkan suaka. Penyelundupan pun gagal karena tertangkap pada 6 April 2009 di Christmas Island.

3. Kerjasama dalam Bidang Politik

Indonesia dan Australia juga bekerjasama dalam menuntas koruptor Indonesia yang melarikan diri ke Australia. Misalnya saja kasus Andrian Kiki Ariawan yang menjadi daftar 12 buronan terpidana kasus korupsi yang melarikan diri ke luar negeri. Andrian Kiki terbukti menggunakan dana sebesar Rp.1,9 Triliun dana BLBI. Pada Masa Kevin Rudd, Andrian Kiki tertangkap di Perth pada tahun 2008.

Hubungan politik antara Indonesia dan Australia pun juga berjalan dinamis. Berbagai bentuk pertemuan baik antara petinggi negara maupun para menteri menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dalam menjalin hubungan bilateral di antara kedua negara tersebut. Secara politik berbagai bentuk kerjasama ataupun pertemuan antar petinggi negara, para menteri memiliki maksud tertentu, dalam hal ini menyangkut kepentingan negaranya.

4. Kerjasama di Bidang Pendidikan

Menurunnya minat warga Australia untuk belajar ke Indonesia karena adanya kebijakan Travel Warrant oleh pemerintah Australia di era Howard mengakibatkan Pemerintah Indonesia menjadi geram. Terpilihnya Kevin Rudd dan karakter Kevin Rudd yang kooperatif membuat Presiden Yudhoyono meminta Australia untuk mencabut tuntutan Travel Warrant bagi warganya yang hendak ke Indonesia. Hal tersebut dirasakan merugikan Indonesia. Melihat dari segi pendidikan, Kevin Rudd membuat kebijakan terhadap Indonesia yaitu untuk meningkatkan pendidikan yang ada di Australia dan Indonesia melalui program pertukaran pelajar atau people to people. Kebijakan Rudd yang semakin menginginkan Indonesia semakin penting perannya sebagai mitra bagi Australia bisa dilihat dari kebijakannya yang akan mengaktifkan kembali mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tingkat menengah di Negeri Kanguru tersebut.

Sebagai penunjang terciptanya kemitraan hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia dalam bidang pendidikan, lembaga mempunyai andil dalam mempererat hubungan bilateral di antara kedua negara tersebut. Kunjungan Ibu Negara Theresia Rein, Istri Perdana Menteri Kevin Rudd ke Perpustakaan Nasional RI pada tanggal 13 Juni 2009 memiliki makna simbolis pentingnya kemitraan bagi hubungan Jakarta Canberra yang kerap kali mengalami pasang surut.41 Kerjasama antara Perpustakaan Nasional RI dan National Library of Australia diharapkan dapat menjadi perantara bagi terjalinnya hubungan bilateral antara pelajar baik yang ada di Indonesia maupun Australia.

Sebanyak 70.000 pelajar di Australia meningkatkan pemahaman tentang Asia, program Leading 21st Century Schools; Engange with Asia (L21CS) merupakan program yang diluncurkan pada 20 Mei 2008, yang bertujuan untuk memperkuat komitmen komunitas sekolah guna meningkatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang Asia. Kajian Indonesia dan Bahasa Indonesia menjadi prioritas dari adanya program tersebut. Memperkuat pemahaman warga Australia tentang Asia merupakan kunci dari terciptanya hubungan harmonis antar warga, terutama dengan negara-negara terdekatnya, terutama dengan Indonesia.

5. Kerjasama di Bidang Ekonomi

Era Kevin Rudd kerjasama bilateral antar Australia dan Indonesia juga tidak bisa lepas dari bidang ekonomi, berbagai bentuk kerjasama dimaksudkan untuk kemajuan perekonomian bangsa. Hubungan kerjasama kedua negara kian penting, meningkatnya kerja sama di bidang ekonomi ini bisa di lihat pada tahun 2007-2008, ekspor Australia ke Indonesia tercatat US$ 4,5 miliar. Impor Australia dari Indonesia mencapai US$ 5,3 miliar. Indonesia menempati posisi ke-11 sebagai mitra dagang Australia, dengan pangsa pasar 2,2 persen. Australia sendiri berada di posisi ke-8 tujuan ekspor Indonesia, sedangkan Indonesia menempati posisi ke-9.

Tsunami yang melanda Nangroe Aceh Darussalam (NAD) memberikan kerugian yang sangat banyak bagi Indonesia, pembangunan demi pembangunan dilakukan oleh Indonesia secara bertahap. Era Kevin Rudd, Australia akan membantu meneguhkan penguatan pembangunan lima tahun dengan Indonesia untuk membantu menangani kemiskinan dan memajukan perdamaian, stabilitas, serta kemamuran kawasan. Program pertama yang didanai dalam kemitraan pembangunan yang telah diperkuat ini adalah program kesehatan ibu dan bayi baru lahir senila 49 juta dollar Australia.

Kerjasama ekonomi Indonesia dan Australia diperkuat lagi dengan adanya perjanjian kerjasama perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA). FTA ini pada nantinya bertujuan untuk membantu meningkatkan nilai ekspor barang Indonesia ke Australia dengan akses pasar yang lebih baik. Produk unggulan Indonesia adalah kayu dan kertas, elektronik, produk kimia, dan produk pertanian (kakao dan karet).

Kunjungan Kevin Rudd ke Indonesia pada pertengahan 2013 di Bogor, Presiden Yudhoyono dan PM Kevin Rudd menyepakati kerjasama perdaganagan daging sapi. Dalam pertemuan tersebut Presiden Yudhoyono menyampaikan, “Meski kita meningkatkan produksi dalam negeri tetapi ada kekurangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat kita. Dalam konteks itu kita masih menjaga kerja sama daging sapi ini dengan Australia”.