Apa saja bahayanya saat mendaki Gunung Semeru?

macan tutul
Gunung Semeru 3.676 meter dpl, dengan puncak Mahameru-nya yang merupakan daratan tertinggi di tanah Jawa, telah menjadi magnet bagi banyak orang dari berbagai belahan dunia untuk menakhlukannya. Selain prediketnya sebagai gunung paling tinggi sepulau Jawa, kerennya pemandangan di sepanjang jalur pendakian membuat banyak kalangan penasaran dengan destinasi ini. Adakah bahayanya saat mendaki Gunung Semeru?

  1. Macan Tutul
    Lewat kamera tersembunyi yang dipasang petugas TNBS, ditemukan bahwa ada Macan Tutul -dalam bahasa latinnya disebut Panthera Pardus- berkeliaran di hutan-hutan Semeru. Sewaktu petugas melakukan survei lapangan untuk persiapan pembukaan kembali jalur pendakian pasca ditutup beberapa waktu lalu, juga ditemukan jejak-jejak kaki harimau di daerah Oro Oro Ombo.
  2. Jurang dan Tanah Longsor
    Hampir di sepanjang jalur pendakian dari Ranu Pane hingga ke Ranu Kumbolo, di kanan kiri jalan setapaknya terdapat tebing dan jurang menganga. Menurut SaVer, di beberapa titik ada tebing-tebing yang rawan longsor. Dan itu memang terbukti. Saat dalam perjalanan, di jalur antara pos tiga dan pos empat ada bekas longsoran yang ditilik dari warna tanahnya kejadiannya belum lama.
  3. Kayu Rapuh
    Saat treking, di beberapa titik para pendaki pasti akan bertemu batang pohon ambruk memalangi jalur pendakian. Oleh petugas pohon roboh itu hanya dibersihkan cabang-cabangnya saja. Batangnya sengaja dibiarkan melintang. Katanya untuk menambah tantangan jalur pendakian.
  4. Suhu Tak Menentu
    Ketika breafing di Ranu Pani, SaVer telah mewanti-wanti agar calon pendaki waspada dengan suhu Semeru yang sering tak menentu. Kadang dingin kadang dingin banget, terutama malam hari. Dan mungkin saat aku mendaki hari itu, suhu sedang dingin-dinginnya.
  5. Batu Lereng Semeru
    Bayangkan saja batu menggelundung di lereng gunung yang sudut kemiringannya 70 derajat, tentu kecepatannya sangat berbahaya. Dapat dipastikan akan berakibat fatal saat menerjang orang.
  6. Gas Beracun
    Dibalik pesonanya yang mendunia, semburan material dari kawah Jonggring Seloka itu mengandung gas beracun yang sangat mematikan. Gas beracun itu oleh warga sekitar biasa disebut Wedhus Gembel. Pendaki dilarang mendekat. Jarak yang diperbolehkan adalah satu kilometer dari area Jonggring Seloka.
  7. Blank 75
    Dari semua bahaya yang mengancam pendaki Semeru, Blank 75 adalah yang paling fenomenal karena paling sering menelan korban. Sudah banyak pendaki yang hilang di kawasan ini. Ada yang ditemukan selamat, ada yang ditemukan telah menjadi mayat, ada juga yang hingga sekarang belum ditemukan. Saking horrornya, Blank 75 sering disebut sebagai Death Zone, zona kematian. Sebagian lain menyebutnya Jalur Tengkorak.