Apa saja bahaya marah menurut Islam?

bahaya marah

Marah adalah salah satu sikap tercela yang sebaiknya dihindari. Dalam ajaran agama islam pun terdapat hadist yang menjelaskan bahwa, “Janganlah kamu marah maka bagimu surga”.

Apa saja bahaya marah menurut Islam ?

2 Likes

Bahaya yang timbul akibat yang berlebihan dan tidak terkendali sungguh banyak memberikan dampak negatif bagi orang suka marah senantiasa merusak. Pertumpahan darah sering terjadi, dendam, peperangan yang tiada henti bahkan sampai permusuhan yang berujung pembunuhan menyebabkan ketidakstabilan kehidupan manusia sehingga kehidupan akan terasa hampa.

Nabi Muhammad SAW bersabda siapa yang ingin selamat dari murka Allah maka janganlah marah, seperti dalam hadist berikut,

Hasan menceritakan pada kami. Ibnu lahi’ah menceritakan pada kami. Dari Darraj dari Abdurrahman bin jubair dari Abdullah bin Amar, bahwa dia bertanya pada Nabi Muhammad SAW, Apa yang dapat menjauhkanku dari murka Allah ya Rasul? Nabi menjawab, “Jangan engkau marah”.

Begitu juga Allah SWT menggambarkan betapa buruknya sifat orang kafir yang menampakkan pembalaan yang terbit dari amarah dalam kebathilan dan fanatisme, sebaliknya Allah SWT memuji orang-orang beriman dengan nikmat ketenangan:

Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Amarah banyak menimbulkan kesalahan serta membuat seseorang terjerumus kedalam berbagai kemaksiatan dan keburukan. Akibatnya ia akan memperoleh azab yang berat di dunia dan di akhirat.

Ayat-ayat Al Quran tentang dampak Marah


Berikut ini adalah dampak negatif yang ditimbulkan akibat rasa marah :

  • Menemui kesulitan hidup

    Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, Sesungguhnya Aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." al-Anbiya’ (21): 87

    Ayat-ayat sebelumnya ( al-Anbiya’ :83-85) adalah bercerita tentang kesabaran para Nabi yang lain : Isma’il, Idris, Dhu al-Kifl As. Kesabaran adalah salah satu indikator kesalehan seseorang dan berdampak pada tercurahnya rahmat Allah. Sementara pada ayat ini Allah menceritakan Nabi Yunus yang diutus kepada penduduk Ninawa (sebuah kota di Mosul, Irak). Mereka menolak keras dakwah Nabi Yunus sehingga ia sempat marah kepada kaumnya. Penting dikemukakan di sini bahwa marah Nabi Yunus As hanya sampai pada taraf hijrah/meninggalkan dan berpisah dengan kaumnya.

    Akibat kemarahannya itu, ia menemui kesulitan hidup, yakni ‘terpenjara’ dalam perut ikan untuk beberapa waktu lamanya. Begitu pula kaumnya ditimpa bencana. Tetapi, pada akhirnya – baik Nabi Yunus maupun kaumnya – sama-sama diselamatkan Allah karena sama-sama menyadari kesalahannya.

  • Tidak memperoleh keuntungan (kebajikan) apa pun, malah kerugian yang besar yang akan dideritanya

    “Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. al-Ahzab (33) : 25

    Allah menegaskan bahwa kemarahan dan kebencian orang-orang kafir atas kaum mukmin tidak menghasilkan kesuksesan (kebaikan) apa pun. Pasukan kafirin dikalahkan Allah melalui angin (badai) dan pasukan tak terlihat (malaikat).

  • Murka dan laknat Allah

    Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. Surat An-Nisa’ Ayat 93

    Murka dan laknat Allah adalah puncak akibat negatif yang sangat mungkin diterima seseorang ketika ia tidak mampu mengelola emosi marahnya sehingga melakukan tindakan-tindakan yang melanggar ketentuan Allah swt.

Berbagai akibat kemarahan yang hanya sesaat itu ternyata berakibat kegagalan luar biasa dan sering berlangsung dalam waktu yang relatif panjang dalam kehidupan seseorang. Sering ada ungkapan “Andai engkau mau sabar dan berpikir sedikit saja, tentu tidak seperti ini hasilnya”. Ini adalah ungkapan penyesalan atas kesulitan yang diakibatkan tindakan marah.

Bahaya yang timbul akibat yang berlebihan dan tidak terkendali sungguh banyak memberikan dampak negatif bagi orang suka marah senantiasa merusak. Pertumpahan darah sering terjadi, dendam, peperangan yang tiada henti bahkan sampai permusuhan yang berujung pembunuhan menyebabkan ketidak stabilan kehidupan bermasyarakat sehingga kehidupan akan terasa hampa, maka sesuailah Nabi Muhammad SAW bersabda siapa yang ingin selamat dari murka maka janganlah marah:

1. Mendapatkan Kemurkaan Allah

Hasan menceritakan pada kami ibnu lahi’ah menceritakan pada kami dari darraj dari Abdurrahman bin jubair dari Abdullah bin Amar, bahwa dia bertanya pada Nabi Muhammad SAW Apa yang dapat menjauhkanku dari murka Allah ya Rasul? Nabi menjawab jangan engkau marah.

Begitu juga Allah SWT menggambarkan betapa buruknya sifat orang kafir yang menampakkan pembalaan yang terbit dari amarah dalam kebathilan dan fanatisme, sebaliknya Allah SWT memuji orang-orang beriman dengan nikmat ketenangan:

Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

2. Dapat Terjerumus kedalam Maksiat

Amarah banyak menimbulkan kesalahan serta membuat seseorang terjerumus kedalam berbagai kemaksiatan dan keburukan. Akibatnya ia akan memperoleh azab yang berat di dunia dan di akhirat:

Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat. (QS. Al-Jin Ayat 26)