Apa saja bahaya makan makanan yang halal secara berlebihan ?

Makan Berlebihan

Apa saja bahaya makan makanan yang halal secara berlebihan ?

Menurut Al Ghazali, terdapat sepuluh bahaya makan secara berlebihan, yaitu:

  • Pertama : Kebanyakan makan yang halal menyebabkan hati menjadi keras (membatu) dan memadamkan cahaya.

  • Kedua : Kebanyakan makan akan menimbulkan fitnah terhadap anggota tubuh, dan akan menyeret pada perbuatan yang tidak bermoral, bertindak melebihi kepatutan dan melakukan kerusakan.

  • Ketiga : Kebanyakan makan berakibat pemahamannya sangat minim begitu pula ilmu yang didapatkan. Sebab, perut yang penuh (kenyang) itu akan menghilangkan kecerdasan berpikir.

  • Keempat : Kebanyakan makan dapat mengakibatkan minimnya ibadah. Sebab kebanyakan makan membuat badan menjadi terasa berat, mengakibatkan mata mengantuk dan anggota badan lainnya terasa lesu, sehingga tidak bisa menghasilkan apapun kecuali tidur, seperti bangkai yang tergeletak ditanah.

  • Kelima : Kebanyakan makan dapat menghilngkan manisnya beribadah. Abu Bakar As-Shiddiq ra. Pernah berkata:”Aku tidak pernah makan sampai kenyang sejak aku memeluk agama Islam, agar aku dapat merasakan manisnya beribadah kepada Tuhanku. Dan tidak pernah minum yang menyegarkan badanku, sejak aku memeluk agama Islam, karena rindu bertemu Tuhanku.”

  • Keenam : Kebanyakan makan, sangat mengkhawatirkan akan menjerumuskan kedalam perkara yang haram atau syubhat. Sebab, sesuatu yang halal itu, tidak lain hanyalah sebagai penguat bagi anda.

  • Ketujuh : Kebanyakan makan membuat kesibukan hati dan badan, dalam upaya menghadirkan makanan, menyajikannya, memakannya, menghabiskannya sampai mencari jalan keluar dan menyelamatkan diri dari pengaruhnya.

  • Kedelapan : Kebanyakan makan dapat mengakibatkan timbulnya berbagai persoalan di akhirat dan kerasnya sakaratul maut . Diriwayatkan didalam Akhbar (hadits), bahwa kerasnya sakaratul maut itu menurut kadar kelezatan dunia yang dirasakannya.

  • Kesembilan : Kebanyakan makan mengakibatkan berkurangnya pahala diakhirat. Sesungguhnya, menurut kadar kelezatan dunia yang anda ambil, kelezatan akhirat akhirat anda akan menjadi berkurang. Sehubungan dengan makna ini, ketika Allah menawarkan dunia kepada Nabi Muhammad saw. Ia berfirman kepada beliau: ”Aku tidak akan mengurangi sedikitpun dari kenikmatan akhirat Anda.”

  • Kesepuluh : Kebanyakan makan menyebabkan tertahan dan bertambah beratnya hisab, dicela dan dimaki-maki, karena mengabaikan tatakrama dalam hal mengkonsumsi secara berlebihan dan mencari apa yang menjadi kesenangan nafsu. Sebab, harta yang halal bakal dihisab, yang haram membawa siksa, sementara perhiasannya pasti akan musnah.

Referensi : Al-Ghazali, Minhajul Abidin 7 Tahapan Menuju Puncak Ibadah , Terj. Moh. Syamsi Hasan (Surabaya: Amelia, 2006)

Ada enam bahaya kenyang (makan berlebihan) yang mengakibatkan ketidakstabilan pada tubuh, yakni :

  1. Badan yang berat, karena kenyang akan melemahkan kekuatan dan tubuh. Yang bisa menguatkan tubuh adalah penyesuaian porsi konsumsi makanan dan bukan banyaknya makanan yang dikonsusinya.

  2. Keras hati, ada riwayat dari Hudzaifah tentang Nabi saw. yang pernah bersabda,

    “Orang yang sedikit makanannya, maka perutnya sakit dan hatinya keras.”

  3. Hilangnnya kecerdasan, rosaknnya kemampuan menalar, dan lemahnya daya hafal. Ini seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib," Kekenyangan akan menghilangkan kecerdasan."

  4. Melemahkan tubuh dalam melakukan ibadah dan mencari ilmu. Poin ini seperti yang dikatakan oleh Luqman pada anaknnya,

    “Pada saat lambung sudah terisi penuh, maka pikiran akan tidur hingga tidak berfungsi, hikmah akan membisu, anggota tubuh juga duduk tidak dapat melakukan ibadah.”

  5. Menyebabkan kantuk. Ini seperti yang dikatakan oleh sabagian orang bijak,

“Orang yang banyak makannya, maka akan banyak minumnya. Orang yang banyak minumnnya, maka ia akan banyak tidurnya. Orang yang banyak tidurnya, maka akan banyak dagingnya. Orang yang banyak dagingnya, maka akan keras hatinya. Orang yang keras hatinya, maka akan tenggelam dalam lumpur dosa.”

  1. Memperkuat dorongan syahwat dan membantu bala tentara setan. Ini seperti yang dikatakan oleh al- Ghazali. Diriwayatkan dari Nabi saw. yang pernah bersabda,

“Banyak makan adalah racun.”

Tidak dipungkiri bahwa sesuatu yang paling penting bagi manusia adalah kesehatan. Hal ini seperti dikatakan oleh sebagian ahli hikmah bahwa kesehatan adalah mahkota yang bertengger dikepala orang yang masih sehat dan itu hanya diketahui oleh orang-orang yang sedang sakit. Kesehatan tidak akan didapatinya kecuali jika ia menggunakan etika agama yang utama, mengikuti perintahnnya, serta menjauhi laranganya.

Kesehatan seorang sangat ditentukan bagaimana pola makan yang bersangkutan. Karenanya, Allah swt. memerintahkan untuk menjaga pola makan dalam surah al- A’raf [7] : 31, yaitu :

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q. S. al- A’raf [7]: 31)

Pada ayat ini Allah swt. menunjukkan kepada kita bagaimana cara makan dan minum yang baik hingga kita dapat hidup dengan sehat dan kuat untuk melakukan aktivitas, baik keduniaan maupun keakhiratan.

Allah swt. juga melarang kita dari berlebih-berlebihan dalam makan dan minum serta melampaui batas dalam dua hal itu.

Hal ini terlihat jelas dalam ayat diatas. Pada kenyataannya, kelebihan makan dan minum menjadi ancaman yang berbahaya bagi fisik dan anggota tubuh seseorang yang melakukannya. Lebih dari itu, banyak makan juga dapat mengakibatkan warna tubuh menjadi kuning, melemahkan tubuh, banyak kentut dan membatasi penafasan.

Oleh karena itulah hati menjadi terhalang dari memperoleh cahaya-cahaya suci disamping dapat pula melemahkan pikiran dari berpikir dengan baik. Padahal, pikiran adalah hal utama yang dimiliki oleh seorang manusia. Karena pikiran telah menjadi pintu yang menghantarkan seseorang untuk dapat mengetahui rahsia ibadah serta dapat memahami hikmah ketuhanan yang telah dititipkan oleh Allah swt. di alam ini.