Aspek-aspek apa saja yang ada didalam Kecemasan Berkomunikasi?

Kecemasan Berkomunikasi

Kecemasan Berkomunikasi atau Communication Apprehension merupakan kecemasan yang muncul dalam diri individu dalam kaitannya dengan kemampuan berkomunikasi.

Apa saja aspek-aspek didalam kecemasan berkomunikasi ?

Kecemasan dalam berkomunikasi merupakan suatu jenis fobia sosial, yang ditandai dengan adanya suatu pemikiran bahwa dirinya akan dikritik atau dinilai jelek oleh orang lain. Menurut Horwits (2001), Kecemasan dalam berkomunikasi memiliki empat aspek sebagai berikut:

  • Aspek kognitif
    Dalam hal ini individu memberikan perhatian yang berlebihan terhadap diri sendiri dan juga pandangan atau penilaian orang lain.

  • Aspek motorik
    Timbulnya perasaan malu, gelisah dan bingung jika harus berbicara di depan umum.

  • Perubahan fisiologis
    Ditandai dengan meningkatnya detak jantung dan nadi, keringat berlebihan, tangan dan kaki dingin serta perut yang mulas atau sakit.

  • Perilaku motorik
    Ditandai dengan berbicara yang terpatah-patah, lebih memilih untuk tidak berbicara, gemetaran, selalu merunduk atau berusaha untuk menghindari tatap mata dengan lawan bicara.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Semiun (2006), bahwa terdapat empat aspek yang memengaruhi kecemasan berbicara di depan umum yaitu:

  • Aspek suasana hati.
    Aspek-aspek suasana hati dalam gangguan kecemasan adalah kecemasan, tegang, panik dan kekhawatiran, individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan akan adanya hukuman atau bencana yang akan mengancam dari sumber tententu yang tidak diketahui. Aspek-aspek suasana hati yang lainnya adalah depresi dan sifat mudah marah.

  • Aspek kognitif.
    Aspek-aspek kognitif dalam gangguan kecemasan menujukan kekhawatiran dan keprihatinan mengenai bencana yang diantisipasi oleh individu misalnya seseorang individu yang takut berada ditengah khalayak ramai.

  • Aspek somatik.
    Aspek-aspek somatik dari kecemasan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pertama aspek langsung dan aspek tambah. Aspek-aspek langsung terdiri dari keringat, mulut kering, bernapas pendek, denyut nadi cepat, tekanan darah meningkat, kepala terasa berdenyut-denyut, dan otot terasa tegang. Kedua apabila kecemasan berkepanjangan aspek-aspek tambah seperti tekanan darah meningkat secara kronis, sakit kepala, dan gangguan usus (kesulitan dalam pencernaan, dan rasa nyeri pada perut) dapat terjadi.

  • Aspek motor.
    Orang-orang yang cemas sering merasa tidak tenang, gugup, kegiatan motorik menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya jari-jari kaki mengetuk-mengetuk, dan sangat kaget terhadap suara yang terjadi secara tiba-tiba. Aspek-aspek motor ini merupakan gambaran rancangan kognitif dan somatik yang tinggi pada individu dan merupakan usaha untuk melindungi diri dari apa saja yang dirasanya mengancam.

Selain Horwitz dan Semiun, McCroskey (1984) juga membagi Communication Apprehension (CA) kedalam 4 aspek. Berikut adalah 4 aspek Kecemasan dalam berkomunikasi yang dikemukakan oleh McCroskey:

  • Traitlike CA dilihat sebagai “ a relatively enduring, personality type orientation toward a given made of communication across a wide variety of context”.

    Traitlike CA ini berkaitan dengan kesusastraan atau secara spesifik berkaitan dengan CA dalam oral communication, CA about writing, dan CA about singing dengan alat ukur WAT dan TOSA untuk masing-masing kategori.

  • Generalized-Context CA merupakan gambaran komunikasi dengan konteks yang disamaratakan. McCroskey (1977) melihat Generalized-context CA sebagai “relatively enduring, personality type orientation toward communication in a given type of context”. Hal ini berarti kecemasan dalam berkomunikasi muncul karena individu harus berbicara sesuai dengan konteks yang diberikan. Dalam jenis ini, terdapat 4 varian CA yaitu CA dalam public speaking , CA dalam speaking in a meeting/classroom , CA dalam speaking dikelompok kecil, dan CA dalam interaksi diadik.

  • Person-Group CA (CA with generalized people) menggambarkan reaksi dari individu dalam berkomunikasi dengan individu atau grup dalam waktu tertentu. McCroskey (1977) memandang hal ini sebagai, “ a relatively enduring orientation toward communication with a given person or group of people”. Dalam tipe atau jenis ini, CA muncul karena ketidakfamiliaran dengan orang yang diajak berkomunikasi atau berinteraksi.

  • Situational CA / CA as a State menggambarkan reaksi yang akan ditimbulkan atau dimunculkan oleh individu dalam berkomunikasi dengan individu atau kelompok tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan. McCroskey (1977) memandang CA tipe ini sebagai, “ transitory orientation toward communication with a given person or group of people ”. Ini berarti komunikasi tidak terjadi dalam situasi seperti kehidupan sehari-hari, tetapi lebih dalam situasi yang khusus.