Apa saja aspek-aspek dari perilaku makan?

image

Baik atau buruknya perilaku makan dapat dinilai dari aspek perilaku makan seseorang. Apa saja yang termasuk aspek-aspek dari perilaku makan?

Menurut Levi dkk (1997) aspek-aspek perilaku makan adalah sebagai berikut :

  1. Keteraturan makan, seperti memperlihatkan waktu makan (pagi, siang, dan malam).
  2. Kebiasaan makan. Kebiasaan makan dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya dari cara makan, tempat makan dan beberapa aktivitas yang dilakukan ketika makan. Dilihat dari cara makan seperti duduk, berdiri atau sambil berbaring ketika makan.
  3. Alasan makan. Makan dilakukan karena menurut kebutuhan fisiologis (rasa lapar), kebutuhan psikologis (mood, perasaan, suasana hati), dan kebutuhan sosial (konformitas antara teman sebaya, gengsi).
  4. Jenis makanan yang dimakan.
  5. Perkiraan terhadap kalori-kalori yang ada dalam makanan.

Menurut Notoatmodjo (1993) perilaku makan meliputi beberapa aspek, yaitu pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya, pengelolaan makanan,dan sebagainya sehubungan dengan tubuh kita.

Penilaian perilaku makan dilihat dari 3 aspek, yaitu keteraturan makan, pemilihan jenis makanan dan tingkat pemenuhan kalori tubuh.

  1. Keteraturan makan responden dapat dilihat dari jumlah konsumsi rata-rata responden dengan menggunakan food recall 2 x 24 jam. Hasil olah data penelitian menunjukkan dari segi keteraturan makan, sebagian besar responden memiliki kebiasaan makan sehari 3x, yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam. 71,4% responden melakukan makan pagi, 70,2% responden melakukan makan siang dan 85,7% responden melakukan makan malam. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pemahaman yang baik akan kebutuhan makan sehari 3x untuk dapat memenuhi kebutuhan kalori tubuh dalam sehari. Lebih dari setengah responden terbiasa melakukan sarapan pagi yang dapat membantu memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan kemampuan belajar.
  2. Almatsier (2002) mengungkapkan bahwa „makan pagi sangat bermanfaat bagi orang dewasa untuk memelihara ketahanan fisik sedangkan bagi anak sekolah untuk meningkatkan kemampuan belajar.‟ Sebagian besar responden jarang melakukan konsumsi selingan pagi dan selingan sore yang sebenarnya dapat membantu pemenuhan kalori seseorang dalam sehari.