Apa pesan tersirat dari lukisan "A Girl Sit on Sofa" karya Awan Yozeffani?

Lukisan “A Girl Sit on Sofa” karya Awan Yozeffani

image

Lukisan A Girl Sit on Sofa merupakan salah satu karya perupa seni lukis Indonesia, Awan Yozeffani yang dibuat pada tahun 2016 dengan menggunakan media yaitu Acrylic On Canvas serta berukuran 39.4 H x 39.4 W x 1.6 in. Lukisan ini merupakan lukisan children dengan gaya abstract, figurative, expressionism, illustration, surrealism. Dengan teknik melukis menggunakan akrilik di atas kanvas. Dalam lukisan ini pelukis ini menggambarkan tentang imajinasi anak dengan kursi merah. Dunia anak adalah dunia yang penuh kejutan. Dunia bermain yang kaya akan cetusan-cetusan imajinasi anak dalam bungkus ekspresi yang demikian jujur dan alami serta menakjubkan.

Apa pesan tersirat dari lukisan “A Girl Sit on Sofa” karya Awan Yozeffani?

Pesan tersirat dari lukisan “A Girl Sit on Sofa” karya Awan Yozeffani

Kursi, sebuah kalimat yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Duduk, nyaman dan bersantai mungkin adalah pemikiran-pemikiran pertama yang muncul ketika mendengar kata tersebut. Namun ternyata terdapat filosofi yang mendalam dibalik kata kursi jika kita mau dan bersedia untuk lebih memperhatikan lebih rinci lagi. Posisi tubuh terhadap kursi adalah sumber inspirasi dari filosofi ini.

Dalam lukisan ini, terlihat anak kecil sedang duduk manis memegang buku dan memperhatikan sesuatu diatas sofa yang tingginya lebih panjang di banding kakinya. Itu bisa bermakna kondisi sedang mencerna ilmu. Posisi duduk ini diibaratkan seperti seseorang yang sedang dalam proses belajar sesuatu yang belum ia ketahui sebelumnya. Oleh karenanya, janganlah pernah berhenti untuk belajar. Tidak perlu jauh-jauh mencari guru, orang tua adalah contoh salah satu mentor yang sangat baik dan dekat dengan anak.

Imajinasi anak memang berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan berbicara. Dan menjadi sarana bagi anak untuk belajar memahami realitas keberadaan dirinya juga lingkungannya. Imajinasi lahir dari proses mental yang manusiawi. Proses ini mendorong semua kekuatan yang bersifat emosi untuk terlibat dan berperan aktif dalam merangsang pemikiran dan gagasan kreatif, serta memberikan energi pada tindakan kreatif. Kemampuan imajinatif anak merupakan bagian dari aktivitas otak kanan yang bermanfaat untuk kecerdasannya.

Bahwa kehidupan anak-anak adalah kehidupan yang paling surgawi, penuh keberanian, khayalan dan senda gurau. Mata anak-anak bebas dari hukum proporsi, komposisi, prespektif, dan logika, sehingga apa yang mereka visualkan adalah kejutan di mata dewasa.