Selama bertahun-tahun, banyak orang memperdebatkan apa perbedaan antara Product Manager dan peran Product Owner, apakah bisa kedua peran tersebut bisa dijalankan berdampingan, dan mana yang sebaiknya digunakan.
Product Manager dan Product Owner adalah peran, bukan jabatan.
Tanggung jawab Product Manager dan Product Owner sangat bervariasi dan seringkali merupakan artefak bersejarah dari warisan perusahaan. Dengan demikian, banyak Product Owner melakukan tanggung jawab Manajemen Produk dan banyak Product Manager melakukan tanggung jawab Product Ownership. Sebenarnya, seseorang bisa melakukan kedua peran secara bersamaan.
Peran Product Owner seperti berdasarkan Scrum dan Scrum Guide.
Product Owner adalah peran yang didefinisikan dalam kerangka kerja Scrum dan memiliki tanggung jawab dan wewenang khusus. Pemilik Produk bertanggung jawab atas keberhasilan produk dengan memaksimalkan hasil tim pengembang.
Product Owner adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab untuk megatur backlog produk, yang meliputi:
- Mengekspresikan item backlog produk dengan jelas
- Mengatur item dalam backlog produk untuk mencapai tujuan dan misi terbaik
- Mengoptimalkan “value of the work” yang dilakukan tim pengembang
- Memastikan backlog produk visible, transparan, dan jelas bagi tim
- Menunjukkan apa yang akan dilakukan Tim Scrum selanjutnya
Untuk menjadi Product Owner, seseorang harus memenuhi semua tanggung jawab yang tercantum. Product Owner juga dapat melakukan lebih banyak tanggung jawab lebih dari yang tercantum di atas, namun minimal Product Owner HARUS melakukan kelima hal tersebut.
Sebaliknya, Product Manager dapat melakukan beberapa subset tugas dalam disiplin Manajemen Produk.
Termasuk pengembangan business case; menjadi ahli di pasar dan pelanggan; strategi produk, pengembangan roadmap, dan positioning; keseluruhan definisi produk; fitur, penjadwalan, cost tradeoff; dan value delivery melalui ekosistem.
Namun, tidak ada satu tugas pun yang mendefinisikan atau dijamin dibagi antara semua Product Manager.
Jadi, tidak seperti Product Owner yang perlu melakukan SEMUA tanggung jawab dalam daftar yang didefinisikan secara sempit untuk melakukan peran Product Owner, Product Manager dapat melakukan SETIAP tanggung jawab dalam daftar yang ditetapkan secara luas.
Product Owner lebih fokus ke dalam, bekerja secara lebih rinci dengan tim engineering daripada yang dilakukan secara tradisional dalam Product Management terutama seputar pengembangan story dan kriteria penerimaan.
Product Manager cenderung lebih fokus secara eksternal pada business case, manajemen portofolio, full competitive analysis, analisis laba / rugi, dan peramalan.
Peran cenderung tumpang tindih pada area visioning dan roadmap, pengembangan persona, pendefinisian kebutuhan dan fitur, positioning, dan defect management.
Karena hal ini, walaupun Product Manager dan Product Owner bertanggung jawab atas keberhasilan bisnis produk, “tuas” utama Product Owner adalah fitur dan urutan pengembangannya. Product Manager memiliki tuas “bisnis” tambahan, yang sering dianggap sebagai bagian dari keseluruhan produk seperti bundling, pricing, pelatihan, tingkat layanan, dan channel offering.
Ukuran kesuksesan.
Tugas Product Owner adalah mengoptimalkan nilai yang diciptakan oleh tim pengembang, dan untuk memastikan fitur produk memenuhi kebutuhan pelanggan. Product Manager bertanggung jawab atas business case dan memastikan hal tersebut direalisasikan.
Product Manager lebih cenderung menganjurkan pendanaan.
Percakapan mereka dengan manajemen adalah “jika Anda memberi saya dana ini, saya akan memberikan hasil bisnis ini kepada Anda.”
Pemilik Produk cenderung mengerjakan proyek yang disetujui.
Percakapan mereka dengan manajemen adalah “Jika Anda akan memberi uang sebanyak itu, saya akan memastikan Anda mendapatkan yang terbaik untuk uang Anda.”.
