Apa perbedaan dari maksud kulit sensitif dengan kulit berjerawat/berminyak

Terkadang saya kira itu kulit sensitif yaa kulit berjerawat. Namun, saya temukan kedua jenis kulit ini memiliki perawatan yang berbeda. Lalu, apa yang membedakan kedua jenis kulit ini? Tak jarang juga saat membeli produk perawatan kedua jenis kulit ini digabungkan dalam satu komposisi produknya.

2 Likes

Acne prone termasuk ke dalam masalah kulit, bukan jenis kulit

Jerawat biasanya identik dengan kulit berminyak, padahal tidak begitu, lho. Tidak sedikit pemilik acne prone yang kulitnya kering. Lalu sebenarnya, apa itu acne prone?

Acne prone merupakan salah satu dari empat masalah yang dialami kulit sensitif. Di antaranya. kemerahan atau rosacea, rasa panas dan perih, dermatitis, dan acne prone.

Jerawat menunjukkan sensitivitas kulit, sehingga kamu yang mengalami acne prone, bisa memakai skincare untuk kulit sensitif. Seperti kandungan tretinoin, salicylid acid dan diimbangi dengan pemakaian pelembap untuk menjaga kesehatan kulit.

Kulit berminyak, kelebihan minyak menimbulkan jerawat
Kulit berminyak memang menimbulkan jerawat, tapi bukan berarti acne prone, lho. Lalu apa itu kulit berminyak?

Jenis kulit ini merupakan kondisi wajah yang memproduksi terlalu banyak minyak alami. Sehingga membuat wajah mengilap, bahkan menimbulkan jerawat. Sebagian besar, masalah kulit berminyak ini hadir karena faktor keturunan.

Selain turunan, kelebihan minyak pada wajah adalah penanda kadar hormon yang meningkat. Ketidakseimbangan hormon ini biasanya dialami perempuan saat menjelang menstruasi, tidak terbatas saat remaja, sampai dewasa pun masih mengalaminya. Misalnya saat hamil dan mengalami menopouse.

Sumber :
https://www.bukalapak.com/blog/beauty/ini-perbedaan-kulit-acne-prone-dengan-kulit-berminyak-6246

Kulit merupakan lapisan tubuh yang paling luar dan cukup sensitif terhadap berbagai macam benda asing yang datang dari luar tubuh, terutama kulit wajah. Menjaga kulit wajah agar selalu segar dan sehat adalah investasi masa depan. Untuk itu hal yang harus kita ketahui sebelum melakukan perawatan adalah mengetahui jenis kulit wajah kita. Menyadari bahwa tidak semua orang memiliki jenis kulit wajah yang sama, akan sangat membantu setiap orang dalam proses pemilihan perawatan kulit, agar perawatan kulit yang dilakukan mendapatkan hasil yang maksimal (Farage, 2019). Kulit sensitif lebih direkomendasikan untuk menggunakan produk kosmetik yang dapat digunakan secara menyeluruh dan ringan. Berikut berbagai produk kosmetik yang disarankan oleh Arabi, dkk (2017) dalam perawatan kulit sensitif dengan masalah jerawat:

  1. Milky Lotion

Skin lotion untuk kulit normal hingga kering, dan untuk kulit normal hingga berminyak gunakan milky lotion. Lotion ini merupakan moisturizer(pelembab ringan) untuk menjaga kehalusan dan kelembutan kulit. Dapat digunakan sepanjang hari dan sebagai foundation.

  1. Moisturizer Berbahan Dasar Air

Face cream/Day cream/Face sun block cream (moisturizer) yaitu krim pelembab yang berfungsi untuk menjaga kelembaban, kehalusan, kelenturan dan kelembutan kulit wajah. Fleksibilitas lapisan kulit luar sangat tergantung pada moisturizer. Krim ini dapat digunakan sepanjang hari sebagai foundation untuk melindungi dan mencegah kulit kering dan berkerut karena sengatan matahari. Krim ini juga dapat mencegah menguapnya air dari permukaan kulit.

  1. Krim Malam

Night cream/Night support/Nourishing cream, yaitu pelembab untuk perawatan wajah pada malam hari. Krim ini kandungan lemaknya lebih banyak dan berfungsi sebagai pelicin dan membantu menahan persediaan air.

  1. Pelembab Bibir

Lip gloss/Lip sheener dan Lip balm, yaitu pelembab yang berfungsi untuk menjaga kelembutan bibir dan memberi kesan menyegarkan.

  1. Minyak Zaitun

Minyak zaitun dari buah zaitun yang berisi zat pelemas kulit. khasiatnya dapat melemaskan kulit dan meremajakan kulit terutama kulit kering dan kasar. Dapat juga digunakan untuk merawat kaki, tangan dan untuk pemijatan.

Referensi
  1. Farage, M.A. (2019). The Prevalence of Sensitive Skin. Frontiers in Medicine, 6, pp. 98.
  2. P. M. Arabi, G. Joshi, R. N. Reddy, A. S. R, and A. P. S, “Categorising Normal Skin, Oily Skin and Dry Skin using 4-Connectivity and 8-Connectivity Region Properties,” Int. J. Adv. Netw. Appl., vol. 4, no. 4, pp. 2016–2018, 2017.

Serba-serbi kulit sensitif


Misery, dkk (2016) menjelaskan bahwa kulit cenderung sensitif terhadap berbagai benda asing yang datang dari luar tubuh. Keadaan tersebut menjadikan manusia memiliki keharusan agar senantiasa menjaga dan memelihara kesehatan kulit. Inamadar (2013) memberikan pemaparan bahwa kulit pada wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering mendapat perhatian utama. Menjaga dan memelihara kesehatan kulit wajah bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Seiring berkembangnya zaman, menjaga dan merawat kesehatan kulit wajah dengan menggunakan produk perawatan tertentu telah menjadi pilihan utama bagi sebagian besar orang. Terlebih saat ini semakin banyak produk produk perawatan kulit wajah yang diciptakan dan seolah-olah menjanjikan hal terbaik untuk kulit wajah (Iswandi, 2019)

kulit
Sumber: newsmedia.co.id

Pemilihan dalam penggunaan produk perawatan kulit wajah tidak dapat dilakukan secara sembarangan, perlu didasari dengan pengetahuan dan pemahaman tentang jenis kulit yang dimiliki. Oleh karena itu, sangat diperlukan analisis pengetahuan kulit wajah untuk menentukan jenis kulit serta produk perawatan yang sesuai dengan jenis kulit wajah tersebut. Kulit wajah yang kering atau xerosis biasanya lebih sensitif dibandingkan jenis kulit wajah yang lainnya. Sehingga umumnya jenis kulit wajah yang kering cenderung berkaitan dengan jenis kulit wajah yang sensitif. Jenis kulit sensitif saat ini menjadi jenis kulit wajah yang paling sering dikeluhkan pada populasi umum (Iswandi, 2019).

Menurut metode Delphi, kulit sensitif didefinisikan sebagai timbulnya gejala pada kulit sebagai reaksi terhadap rangsangan yang pada keadaan normal tidak menimbulkan gejala seperti itu. Gejala yang dimaksud meliputi rasa terbakar, nyeri, gatal, dan kesemutan. Pada beberapa penderita, gejala yang timbul diikuti dengan eritema atau kemerahan, kulit yang menjadi sangat kering, bahkan iritasi. Kulit sensitif juga bisa didefinisikan sebagai menurunnya batas toleransi kulit terhadap sesuatu sehingga menimbulkan reaksi tidak normal seperti kulit yang terasa kencang, menyengat, terbakar, kesemutan, nyeri, dan gatal. Persepsi subjektif ini didasarkan dari pengamatan yang cepat dan mudah oleh seseorang setelah pemakaian produk kosmetik atau perawatan tertentu baik itu secara langsung maupun setelah beberapa menit, jam atau hari. Sedangkan persepsi objektif dari kulit sensitif didasarkan pada pengamatan fisik oleh seorang dokter atau ahli (Iswandi, 2019).

Referensi
  1. Inamadar AC, Palit A. (2013). Sensitive skin: An overview. Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprololgy, 79(1):9–16. Sensitive skin: An overview - Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology

  2. Misery, L., Loser, K., & Ständer, S. (2016). Sensitive skin. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, 30: 2–8. https://doi.org/10.1111/jdv.13532