Apa perbedaan dajjal dengan setan atau jin?

Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk mubaalaghah (melebihkan) dengan wazan

Apa perbedaan dajjal dengan setan atau jin ?

Dajjal maka adalah dari golongan manusia. Demikianlah yang diisyaratkan oleh Nabi Shalallohu alaihi wa Sallam dalam sabdanya yang bersumber dari Ibnu Umar ;

“Dari Abdullah Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda : Pada suatu malam aku bermimpi di sisi Kabah, aku melihat seorang lelaki berkulit sawo matang, sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki tampan berkulit sawo matang, dia berambut ikal sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki tampan berambut ikal. Dia menguraikan rambutnya yang masih basah. Dia bersandar kepada dua orang atau kepada bahu dua orang sambil melakukan Tawaf di Baitullah. Lalu aku bertanya, Siapakah lelaki ini ? Ada yang menjawab, Dia adalah Al Masih Isa bin Maryam. Kemudian tiba-tiba aku di dekat seorang lelaki berambut keriting, mata kanannya buta seperti buah anggur yang masak ranum (matanya keluar). Lalu aku bertanya, Siapa lelaki ini ? Ada yang menjawab dia adalah Al Masih Ad Dajjal” (HR Bukhari no. 5902)

Ini pula yang di fatwakan oleh Syaikh Bin Baz tatkala di tanya tentang Dajjal, beliau menjawab ;

“Benar, di akhir zaman, ia (Dajjal) DARI KETURUNAN MANUSIA, ia berbicara dengan bahasa Arab, sebagaimana dhahir hadits-hadits yang menjelaskan tentangnya. Ia berbicara dengan bahasa Arab, dan ia melakukan hal-hal menakjubkan yang menjadikan manusia terfitnah dengannya. Ia membawa sungai yang di sangka seolah-olah itu adalah Neraka, dan sungai satunya yang di sangka seolah-olah itu adalah Surga, lewat tangannya terjadi banyak hal-hal yang sangat menakjubkan, yang itu menjadi musibah dan ujian (bagi orang-orang yang beriman). Oleh karenanya di syariatkan bagi kita untuk berlindung dari fitnahnya di setiap akhir shalat (atakhiyat akhir), dengan berdoa ;

“A’udzubillahi min adzabi jahanam wa min adzabil qabri wa min fitnatil maha bal Mamat wa min fitnatil masih Ad Dajjal”

(Aku berlindung kepada Alloh dari adab Neraka Jahannam, dan dari adab kubur, dari fitnah ketika hidup di dunia dan ketika sudah mati, dan juga dari fitnah Al Masih Ad Dajjal)” (Fatwa Syaikh Bin Baz dalam Fatawa Nurun Ala Ad Darb)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin tatkala di tanya tentang apakah dajjal berasal dari golongan manusia, beliau menjawab ;

“Sebagian ulama mengatakan ; bahwa Dajjal termasuk Syaiton, dan sebagian mengatakan bahwa bapaknya berasal dari golongan manusia dan ibunya berasal dari golongan Jin. Akan tetapi semua perkataan ini TIDAK BENAR, adapun yang nampak di isyaratkan oleh dalil adalah bahwasanya Dajjal dari KETURUNAN MANUSIA, dan ia butuh makan, minum dan yang lainnya sebagaimana kebutuhan manusia. Oleh karenanya Nabi Isa membunuhnya dengan cara sebagaimana membunuh manusia pada umumnya.” (Majmu’ Fatawa Wa Rosail Syaikh Utsaimin jilid 11 bab Hari Kiamat)

Maka antara Iblis dan Dajjal adalah dua makhluk yang berbeda, Iblis dari golongan Jin, dan Dajjal berasal dari golongan manusia. Akan tetapi keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama menebar FITNAH dan SYUBHAT pada manusia, menyesatkan manusia, dan mengajak manusia ke jalan Neraka.