Apa perbedaan antara Minimum Viable Product (MVP) dengan Minimum Awesome Product (MAP) ?

Dalam pembuatan produk, biasanya Startup membuat MVP dengan meletakkannya kepada customer yang bertujuan untuk memvalidasi semua asumsi yang ada dari solusi-solusi yang kita punya kepada customer. Selain itu, saya pernah mendengar adanya MAP. (Minimum Awesome Product). Apa perbedaan MVP dengan MAP ?

MVP (Minimum Viable Product) adalah produk dengan fitur yang cukup untuk memuaskan pelanggan awal dan dapat memberikan feedback untuk proses pengembangan produk selanjutnya. Beberapa ahli mengatakan, dalam B2B, MVP merupakan sebuah produk yang dapat dijual.

MVP Dapat didefinisikan sebagai berikut:

Produk yang memungkinkan meluncurkan setidaknya sejumlah fitur terkecil agar kita dapat mempelajari dan mengestrak informasi yang relevan dari masa percobaan ini dan interaksi pengguna melalu serangkaian metrik sehingga dapat melakukan pengembangan dengan memiliki dasar data.

Contoh MVP dapat dilihat dari gambar diatas, berawal dari papan meluncur, lalu sepeda, kemudian motor dan berakhir dengan mobil. Dari gambar tersebut dapat menunjukan bahwa produk memiliki fungsi yang sama dari awal (papan meluncur) sampai akhir (mobil). MVP tidak dengan roda dahulu, lalu, kerangka mobil, dan membuat badan mobil, hal tersebut dapat mengubah setiap fungsi yang ada dalam produk itu sendiri.

Sedangkan MAP (Minimum Awesome Product) berkaitan dengan Apakah ini produk luar biasa yang dapat saya ciptakan?

Perubahan konteks itu penting walaupun tetap didasari dengan meluncurkan fitur-fitur fungsional dasar saja. Tetapi setidaknya pengguna dapat menjalankan 2-3 fitur dasar dengan sempurna dengan pemahaman yang lebih mudah, menampilkan sesuatu yang lebih, lebih friendly dan sesuatu yang akan mengejutkan kepada pengguna.

Menurut web The Startup:

“the true competition is to offer a better experience on our product”

Pengalaman yang baik mencakup semuanya: fitur, kecepatan, keluwesan dan desain. Ini sangat penting dalam keberlangsungan persaingan antar aplikasi yang sejenis.

Selain cepat, layak, ekonomis, dan terjangkau, perlu juga menjadi yang “luar biasa” dengan sumber daya yang kita miliki. Berusaha memberikan pengalaman yang pengguna temukan dan menjadi peluang dalam produk kita.

Menurut Dave McClure, 500Startups founder

MAP sangat bergantung pada seberapa “Awesome” alternatif yang tersedia dalam target industri, jika nol alternatif, maka MVP=MAP, jika banyak alternatif atau opsi, maka MAP > MVP

Sehingga saat ini banyak yang mengatakan bahwa MVP sudah tidak baik untuk digunakan dan MAP sangat sesuai dalam perkembangan produk saat ini.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Sulit untuk melakukan yang baik, cantik, dan murah. Pada akhirnya ada kebutuhan untuk memprioritaskan saat membuat MVP. Biaya rendah tetapi prioritas rendah dan kualitas yang lemah.

Pertanyaan terpentingnya adalah, Apakah calon pengguna bersedia kehilangan kualitas hanya karena ini produk percobaan ?

Sumber:

https://medium.com/swlh/the-mvp-is-dead-long-life-to-the-map-minimum-awesome-product-404df90fef7f