Apa perbedaan antara Kura-Kura, Bulus, dan Penyu?

Kura-kura, bulus, dan penyu

Kura-kura, bulus, dan penyu merupakan tiga nama hewan yang kadang membuat kita bingung karena kemiripannya sehingga sering tertukar-tukar. Persamaan yang sangat jelas di antara ketiga hewan ini adalah mereka memiliki rumah atau karapas yang selalu dibawa kemana-mana. Sebenarnya apa perbedaan di antara ketiga hewan ini?

Perbedaan utamanya terlihat pada tempurung ketiga hewan tersebut. Pada kura-kura, tempurung terdiri dari dua lapis, lapisan luar terdiri dari sisik-sisik yang keras dan lapisan dalam yang berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat. Pada penyu, tempurungnya tidak bersisik, melainkan berupa kulit yang melapisi tulang tempurungnya. Bagaimana dengan bulus? Bulus memiliki tempurung lunak yang terdiri dari tulang rawan.

Berdasarkan habitatnya, ketiga hewan ini memiliki tempat hidup yang berbeda. Kura-kura merupakan hewan amphibi yang lebih banyak berada di darat. Bentuk adaptasi kura-kura terhadap lingkungannya, yaitu memiliki kuku yang tajam pada empat kakinya untuk membantunya berjalan di darat. Sedangkan penyu, hewan ini lebih banyak menghabiskan waktu hidupnya di dalam air laut. Hanya penyu betina saja yang muncul ke daratan saat akan bertelur, selebihnya mereka berada di laut. Itulah sebabnya penyu tidak memiliki kaki, melainkan empat sirip untuk membantunya berenang. Yang terakhir, bulus, lebih banyak tinggal di air tawar.

Perbedaan lain yang dapat kita amati dengan mudah, kura-kura dapat memasukkan kepalanya ke dalam tempurung ketika kondisi terancam, sedangkan penyu dan bulus tidak dapat melakukannya. Makanan mereka juga berbeda. Kura-kura biasanya memakan tumbuh-tumbuhan, penyu biasanya memakan ikan-ikan kecil atau ubur-ubur di laut, sedangkan bulus tidak berbeda jauh dengan penyu, juga memakan hewan-hewan kecil di air.

Ukuran tubuh kura-kura tidak terlalu besar. Kura-kura raksasa hanya berdiameter 130 cm dengan berat 300 kg, sementara penyu ukuran tubuhnya bisa mencapai dua meter dengan berat 900 kg. Bulus biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dua hewan sebangsanya.

Sumber: sains.me

Kura-Kura Penyu dan Bulus


Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians ) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya “rumah” atau batok ( bony shell ) yang keras dan kaku. Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas ( carapace ) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi ( Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya. Adapun perbedaan nya seperti :

  1. Kura-kura, meskipun dapat hidup di darat dan di air tetapi lebih banyak menghabiskan waktunya di darat ketimbang di air tawar.

  2. Penyu, sepenuhnya hidup di air laut dan hanya penyu betina saja yang beberapa tahun sekali ke daratan (pantai) untuk bertelur. Karena itu, penyu kerap disebut juga sebagai kura-kura laut.

  3. Bulus atau labi-labi, kebalikan dari kura-kura, lebih banyak menghabiskan waktunya di air tawar ketimbang di darat.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yaitu penyu (bahasa Inggris: sea turtles ), labi-labi atau bulus ( freshwater turtles ), dan kura-kura ( tortoises ). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat ( land tortoises ) dan kura-kura air tawar ( freshwater tortoises atau terrapins ).