Apa perbedaan antara kepribadian Ekstrover dan Introver?

kepribadian

Mereka yang ekstrovert dan introvert memiliki cara pemrosesan di otak yang berbeda. Hasil penelitian yang dirilis oleh jurnal Frontiers in Human Neuroscience menemukan bahwa mereka yang ekstrover akan lebih mengasosiasikan rasa bahagia pada lingkungan mereka.

Apa perbedaan antara kepribadian Ekstrover dan Introver ?

Perbedaan antara kepribadian ekstrover dan introver dapat dilihat dari ciri-ciri kedua kerpbadian tersebut. Lester D. Crow dan Alice Crow dalam bukunya “Educational Psychology” memaparkan mengenai ciri-ciri kepribadian ekstrover dan introver, yaitu sebagai berikut :

1. Kepribadian ekstrovert

  • Fluent in speech (fasih dalam berbicara)
  • Free from worries (bebas dari rasa khawatir)
  • Not easily embarrassed (tidak mudah malu)
  • Usually conservative (konservatif)
  • Interested in athletics (tertarik pada atletik)
  • Governed by objective data (dikuasai oleh data yang objektif)
  • Friendly (ramah)
  • Likes to work with others (menyukai bekerja secara kelompok)
  • Neglectful of ailments and personal belongings (tidak mementingkan diri sendiri)
  • Flexibel and adaptable (muidah menyesuaikan diri dan beradaptasi)

2. Kepribadian introvert

  • Better at writing than at speaking (lebih baik pada tulis menulis dari pada berbicara)
  • Inclined to worry (cenderung mudah khawatir)
  • Easily embarrassed (mudah malu)
  • Inclined to be radical (cenderung radikal)
  • Fond of books and magazines (menggemari buku dan majalah)
  • More influenced bu subjective feelings (lebih terpengaruh pada perasaan subjektif)
  • Rather reserved (agak pendiam)
  • Likes to work alone (menyukai bekerja secara individu)
  • Careful of ailments and personal belongings (peduli terhadap diri sendiri)
  • Lacking in flexibility (tidak terlalu pandai menyesuaikan diri)

perbedaan kepribadian ekstrover dan introver

Untuk lebih memahami perbedaan kepribadian ekstrover dan introver, maka kedua dimensi tersebut akan ditinjau melalui empat macam fungsi, yaitu thinking, feeling, sensing, dan intuiting. Thinking membuat seseorang mengerti arti sesuatu, feeling membuat seseorang mengerti nilai sesuatu, sensing membuat seseorang dapat menjelaskan bahwa sesuatu itu benar-benar ada, dan intuiting dapat membuat seseorang mengetahui sesuatu tanpa mengetahui bagaimana caranya.

  1. Thinking

    Cara berpikir pribadi yang ekstrovert berbeda dengan cara berfikir pribadi yang introvert. Orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung bergantung pada pemikiran yang nyata, namun mereka juga menggunakan ide-ide abstrak bila ide-ide tersebut dapat ditransmisikan secara langsung, misalnya dari guru atau orang tua. Orang dengan kepribadian ekstrovert berpikir secara objektif, sehingga matematikawan ataupun insinyur akan sesuai dengan cara berfikir ekstrovert ini.

    Sedangkan orang dengan kepribadian introvert cenderung bereaksi subjektif terhadap rangsangan eksternal yang mereka terima. Cara berfikir mereka lebih diwarnai oleh pemaknaan internal yang mereka bawa dalam diri mereka sendiri dibandingkan dengan terpaku pada fakta objektif yang ada. Contoh profesi dengan pemikiran introvert adalah seorang penemu dan filusuf.

  2. Feeling

    Penggunaan kata feeling ini digunakan untuk mendeskripsikan proses evaluasi sebuah kejadian atau ide, atau bisa juga menggunakan kata valuing (pemberian nilai). Orang-orang dengan perasaan yang ekstrovert menggunakan data objektif untuk melakukan evaluasi. Mereka lebih dipandu oleh nilai eksternal dan penilaian yang diterima luas. Sedangkan orang-orang dengan perasaan introvert cenderung mendasarkan penilaian mereka pada persepsi subjektif dibandingkan dengan fakta objektif.

  3. Sensing

    Sensing merupakan fungsi yang memungkinkan manusia untuk menerima rangsangan fisik dan merubahnya ke dalam sebuah keadaan perseptual yang desebut dengan sensasi. Orang-orang dengan sensing ekstrovert menerima rangsangan eksternal secara objektif, sebagai sebuah kenyataan yang nyata. Sedangkan orang-orang dengan sensing introvert cenderung dipengaruhi oleh sensasi subjektif akan penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, dan lainnya.

  4. Intuiting

    Intuisi meliputi persepsi yang berada jauh di luar kesadaran. Contoh orang yang menggunakan intuisi adalah ketika seseorang mengatakan “saya merasa hari ini merupakan hari keberuntungan saya”. Ia merasakan, jauh di luar kesadarannya, bahwa pada hari ini ia akan memperoleh keuntungan tanpa mengetahui bagaimana itu dapat terjadi. Orang-orang dengan intuisi ekstrovert selalu berorientasi pada fakta dalam dunia eksternal. Sedangkan orang-orang dengan intuisi introvert dipandu oleh persepsi ketidaksadaran terhadap fakta yang umumnya subjektif dan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada kesamaan dengan kenyataan eksternal.