Apa Perbedaan Antara Jin, Setan dan Iblis?

Jin, Setan dan Iblis

Jin, Setan dan Iblis merupakan makhluk ghaib yang terkadang susah sekali dibedakan.
Jin diciptakan dari bahan dasar api, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan,

خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ(15)

Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api .” (QS. Ar-Rahman: 14 – 15).

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ

Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu di suatu keadaan yang kamu tidak bisa melihat mereka .” (QS. Al-A’raf: 27)

Setan

Untuk memahami setan, satu prinsip yang harus Anda pegang: Jin itu makhluk dan setan itu sifat. Karena setan itu sifat, maka dia melekat pada makhluk dan bukan berdiri sendiri.

Setan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya.

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

(setan yang membisikkan itu) dari golongan jin dan mausia .” (QS. An-Nas: 6).

Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin adalah firman Allah,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

“ Ingatlah ketika Kami berkata kepada para maialakt, ‘Sujudlah kallian kepada Adam!’ maka mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang dari perintah Allah* .” (QS. Al-Kahfi: 50)

Iblis juga memiliki keturunan, sebagaimana umumnya jin lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ

Iblis itu dari golongan jin, dan dia membangkang terhadap perintah Rab-nya. Akankah kalian menjadikan dia dan keturunannya sebagai kekasih selain Aku, padahal mereka adalah musuh bagi kalian… ” (QS. Al-Kahfi: 50)

Read more Perbedaan Jin, Setan, dan Iblis – KonsultasiSyariah.com

Ketiga makhluk gaib tersebut Apa perbedaan diantara ketiganya ?

Karena masih bingung antara jin, setan, iblis saya terangkan asal kejadian dzatnya masing-masing… Alam dunia ini disebut sebagai alam materi atau alam kebendaan. Selain alam kebendaan ada alam lain, yang merupakan alam ruhani (tidak tampak mata). Nur (cahaya di atas cahaya), nur yg terendah dalam hukum alam disebut sebagai “energi”, ia tidak tampak mata, dan termasuk dalam alam ruhaniah. diatas energi masih ada 4 tingkatan nur lagi. Malaikat itu diciptakan dari nur tersebut, menurut derajadnya masing-masing. Malaikat yang diciptakan dari nur derajad terendah(energi) disebut sebagai “malaikat dunya”, mereka bersayap 2, sayap itu adalah maknawiah.

Dibawah nur ada nar (api yang sangat panas), api yang sangat panas itu bukanlah seperti api kompor dan sebagainya. Dalam hukum fisika disebut sebagai gelombang elektro magnetik (atau disebut cahaya secara fisika). Dari nar inilah bangsa jin diciptakan, termasuk iblis, mereka bertubuh gelombang elektro magnetik.

Dzulmah (kegelapan) yang dimaksud kegelapan disini bukanlah kegelapan pada alam nyata ini, melainkan kegelapan pada alam ruhani (tak tampak mata lahir). kegelapan ini setara level dzatnya dengan nur. Dari dzulmah inilah diciptakan “setan”.

Di alam nyata ini, malaikat dan setan itu tidak nyata tetapi bersifat ruhani, karenanya bisa pula disebut sebagai “SIFAT”.Di alam ruhani, sifat itu mawujud dan nyata disebut sbg dzat. jadi malaikat dan setan adalah sifat sekaligus dzat tergantung dipandang dari alam mana.

Nah, setelah mengetahui tentang setan, mengapa ada sebutan setan bangsa jin dan manusia?

Sifat-sifat itu yang disebut setan, pada suatu waktu masuk kedalam ruhani manusia, pada saat itu manusianya juga disebut sebagai “setan”, nanti kalau sifat itu keluar manusianya tidak lagi disebut setan. Pada iblis sifat (setan) itu masuk kedalamnya dan menetap, karenanya iblis juga disebut “setan”.

Kalau mau tau lebih lanjut tentang setan, silahkan anda masuk sendiri kedalam alam ruhani, tapi engkau tak akan bisa kecuali dengan shulthon (kekuasaan/kekuatan).

“Wahai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus dan melintasi penjuru langit dan bumi, maka tembus dan lintasilah! Kamu tidak akan dapat menembus dan melintasinya kecuali dengan kekuatan” (Q.S Ar-Rahman 33).

Mursyid syekh Muhammad Zuhri (Abah FK)