Apa perbedaan antara cuaca dan iklim?

Cuaca adalah nilai sesaat dari atmosfer, serta perubahannya dalam jangka pendek di suatu tempat tertentu di permukaan bumi. Dengan kata lain cuaca merupakan satu kasus kondisi atmosfer sesaat di suatu tempat. Contohnya suhu udara di Malang pada tanggal 20 Maret 2020 pukul 14.00 WIB sebesar 30°C.

Oleh karena cuaca merupakan nilai sesaat dari atmosfer maka cuaca dapat berubah setiap saat. Perubahan cuaca hari demi hari dan bulan demi bulan umumnya akan membentuk pola tertentu. Setelah beberapa tahun, menurut World Meteorological Organization (WMO) selama 30 tahun, nilai rata-rata unsur-unsur cuaca akan menggambarkan sifat atmosfer yang dikenal sebagai iklim.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iklim adalah sintesis atau rata-rata perubahan unsur-unsur cuaca dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu wilayah. Sintesis tersebut dapat diekspresikan sebagai nilai statistik yang meliputi rata-rata, maksimum, minimum, frekuensi kejadian, atau peluang kejadian dari cuaca. Contohnya suhu udara di Bogor pada bulan Juni berkisar antara 21-30°C.

Perbedaan keduanya dapat dilihat dalam tabel berikut:

No. Cuaca Iklim
1. Suatu kondisi fisik atmosfer yang khas Kondisi atmosfer umum yang menunjukkan dan menggambarkan karakteristik suatu wilayah
2. Nilainya senantiasa berubah dari suatu tempat ke tempat lain bahkan dalam lokasi yang sempit Nilainya berbeda untuk setiap wilayah-wilayah luas yang berbeda
3. Nilainya berubah setiap saat Perubahannya memerlukan waktu yang cukup lama
4. Nilai numerik cuaca yang sama pada tempat yang berbeda umumnya menghasilkan karakteristik cuaca yang sama Nilai numerik iklim yang sama pada tempat yang berbeda umumnya menghasilkan karakteristik iklim yang berbeda
5. Pertumbuhan, perkembangan, dan hasil tanaman ditentukan oleh cuaca dalam suatu musim Pemilihan tanaman yang cocok di suatu tempat ditentukan berdasarkan iklim di tempat tersebut
6. Menentukan perencanaan pertanian dalam jangka pendek terutama pada kondisi cuaca yang menyimpang Menentukan perencanaan pertanian dalam jangka panjang

UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM

Cuaca dan iklim dinyatakan dengan susunan nilai unsur fisika atmosfer yang selanjutnya disebut unsur cuaca atau unsur iklim yang terdiri dari radiasi surya (Watt/m2), lama penyinaran surya (jam), suhu udara (°C), kelembaban udara (%), tekanan udara (milibar atau mb), kecepatan angin (knot) dan arah angin (derajat), penutupan awan, presipitasi yang meliputi embun, hujan, salju (mm) dan evaporasi/evapotranspirasi (mm).

Pengamatan rutin terhadap unsur-unsur cuaca secara terus menerus pada jam-jam pengamatan tertentu akan menghasilkan suatu seri data cuaca yang selanjutnya dapat diolah menjadi data iklim.

Data cuaca maupun iklim terdiri atas data discontinue karena datanya mudah kembali bernilai nol (0) dan data continue karena datanya tidak mudah turun mencapai nol. Unsur cuaca yang sifatnya discontinue antara lain presipitasi (curah hujan, embun, dan salju) dan penguapan. Penyajian analisisnya dalam bentuk nilai akumulasi sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk kurva histogram. Data cuaca yang bersifat continue antara lain suhu, kelembaban, tekanan udara, dan kecepatan angin. Penyajian analisisnya dalam bentuk angka rata-rata atau angka sesaat ( instantaneous ) sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk garis atau kurva.

Dari apa yang dikemukakan Gibbs dan hasil Konferensi Iklim Dunia dapat diambil sarinya bahwa “cuaca” adalah keadaan atmosfer pada setiap waktu kesatuan.

Dengan demikian kita dapat mengatakan tentang cuaca saat ini, cuaca pukul 12, cuaca nanti sore, cuaca tanggal 17 Agustus 1945, cuaca besok pagi, cuaca minggu ini, cuaca minggu depan, cuaca bulan depan, dan seterusnya apabila waktu-waktu tersebut diartikan sebagai satu satuan waktu. Jadi cuaca menyatakan keadaan yang berlangsung pada saat atau selama waktu kesatuan.

Nilai atau kadar cuaca dinyatakan dengan nilai unsur-unsurnya secara simultan antara lain suhu, tekanan, angin, kelembapan, termasuk adanya fenomena yang ada pada waktu kesatuan yang dimaksud. Dengan demikian cara mengemukakan nilai-nilai unsur cuaca berbeda apabila waktu kesatuannya berbeda.

Untuk menyatakan cuaca pada suatu saat digunakan nilai-nilai unsur cuaca saat itu, sedangkan untuk menyatakan cuaca dalam waktu kesatuan yang lebih panjang menggunakan nilainilai unsur cuaca paling rendah, paling tinggi, paling dirasakan.

Iklim adalah keadaan rata – rata cuaca disuatu daerah dalam jangka lama dan tetap. Definisi lain, iklim merupakan karakter kecuacaan suatu tempat atau daerah, dan bukan hanya merupakan cuaca rata – rata (Wirjomiharjo dan Swarinoto, 2007).

Iklim merupakan peluang statistik berbagai keadaan atmosfer antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang dengan penyelidikan dalam waktu yang lama minimalnya 30 tahun dan meliputi wilayah yang luas.

Iklim adalah kelanjutan dari hasil pencatatan unsur cuaca dari hari ke hari dalam waktu yang lama, sehingga disebut sebagai rata-rata dari unsur cuaca secara umum. Iklim bersifat stabil bila dibandingkan dengan cuaca. Perubahan iklim berlangsung dalam periode yang lama dan meliputi area yang sangat luas. Matahari merupakan kendali utama sistem iklim.

Iklim yaitu rata-rata cuaca dalam waktu yang lama (dalam kurun waktu 25-30 tahun) dan dalam tempat yang relatif luas. Sedangkan cuaca merupakan segala fenomena yang terjadi di lapisan troposfer dalam waktu singkat dan tempat yang sempit. Ilmu yang mempeajari tentang iklim disebut klimatologi dan cuaca disebut meteorology. Badan resmi yang mengurus informasi iklim dan cuaca adalah BMKG (Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika).

Unsur-unsur dari iklim adalah sama, sebagai berikut diantaranya :

  1. Hujan
  2. Intensitas matahari
  3. Angin
  4. Temperatur
  5. Kelembaban

Berikut karakteristik iklim secara umum yang membedakannya dengan cuaca :

  1. Berlaku untuk waktu yang lama
  2. Meliputi daerah yang luas
  3. Merupakan hasil rata-rata cuaca, bukan pencatatan baru
  4. Iklim disuatu daerah berhubungan satu sama lainnya

Iklim disuatu tempat dipengaruhi oleh letak lintang, lereng, ketinggian, serta seberapa jauh jarak tempat tersebut dari perairan dan juga keadaan arus lautanya. Contoh sederhana jika kita merujuk pada dunia, maka wilayah yang berada didekat garis ekuator bumi (derajat berlintang rendah atau nol) disebut wilayah beriklim tropis, sementara itu, wilayah dilintang menengah dan tinggi dikenal sebagai daerah beriklim subtropis dan iklim kutub.

Setiap daerah memiliki iklim yang berbeda, perbedaan iklim tersebut karena bumi berbentuk bundar sehingga sinar matahari tidak dapat diterima serba sama oleh setiap permukaan bumi. Selain itu, permukaan bumi yang beraneka ragam baik jenis maupun bentuk topografinya, tidak sama dalam merespon radiasi matahari yang diterimanya.

Sistem iklim dikatakan seimbang apabila neraca energi yang ada dibumi dalam keadaan seimbang. Sumber energi utama bumi berasal dari radiasi matahari. Keseimbangan energi ini terkait dengan keseimbangan radiasi matahari yang masuk kebumi dan radiasi gelombang panjang yang dipancarkan balik dari bumi.

Jika bumi kelebihan energi karena terhambatnya radiasi infra merah keluar atmosfer. Hal ini terjadi karena sistem atmosfer bersifat tertutup. Kelebihan energi tersebut dapat berubah menjadi bentuk energi lainnya sesuai dengan hukum kekebalan energi. Artinya, energi tidak bisa hilang namun berubah dalam berbagai bentuk energi lainnya. Energi atmosfer misalnya, dapat berubah menjadi energi kalor, kinetik dan potensial.

Energi kalor berupa panas permukaan bumi. Energi kinetik bisa dalam bentuk peningkatan kecepatan angin. Sedangkan energi potensial berupa peningkatan intensitas hujan. Keseluruhan perubahan bentuk energi ersebut merupakan parameter iklim. Proses inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim akibat dari fenomena pemanasan global.