Apa penyebab Software yang gagal terhadap pengguna?

Pembangunan perangkat lunak (software development) secara sederhana dapat diibaratkan seperti proses memasak. Untuk menghasilkan masakan yang enak baik dari segi citarasa maupun penampilannya tentu diperlukan langkah-langkah dan perencanaan yang matang. Langkah-langkah tersebut disebut resep. Demikian juga dalam pengembangan software, diperlukan langkah yang disebut sebagai metodologi pengembangan perangkat lunak. analisa kebutuhan pengguna atau requirement gathering merupakan tahapan yang sangat penting karena akan menentukan seperti apa software atau sistem akan dihasilkan. Akan tetapi, tahapan ini justru sering dikesampingkan bahkan dilupakan oleh para software developer.

penyebab suatu software gagal diimplementasikan di perusahaan (instansi) bersangkutan terhadap kebutuhan pengguna yaitu :

  1. Software yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna (user).
    Sebagai contoh misalnya di suatu instansi sekolah, kebutuhan pengguna yang paling mendesak adalah untuk mengefektifkan proses penerimaan siswa baru, namun justru yang dibuat malah sistem absensi siswa atau sistem perpustakaan.

  2. Software yang dihasilkan tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pengguna (perusahaan).
    Contohnya permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah proses pelaporan yang lambat dan tidak segera sampai ke pimpinan yang sering berada di luar kota. Solusi yang ditawarkan justru aplikasi berbasis desktop dimana untuk mengakses aplikasi pimpinan harus berada di kantor. Tentu solusi tersebut kurang tepat.

  3. Software yang dihasilkan tidak user-friendly dan lebih rumit dari proses yang sudah ada
    saat ini, sehingga pengguna dari sistem dapat mengalami banyak kesulitan dan kekecewaan terhadap sistem. Akhirnya akan kembali ke proses atau cara lama.