Apa penyebab penyakit Histomoniasis pada unggas, dan apa perbedaan perubahan makroskopik dan mikroskopiknya?

image
Blackhead Disease (Histomoniasis) merupakan penyakit yang sering menimpa Kalkun yang sangat berbahaya karena bisa dapat menimbulkan kematian dalam jumlah besar apabila terlambat menanganinya. Blackhead atau Histomoniasis merupakan penyakit yang menyerang organ dalam yaitu pada bagian Hati.

Histomoniasis disebabkan protozoa Histomonas meleagridis. Beberapa jenis bakteri, misalnya Escherichia coli, biasanya merupakan faktor pendukung timbulnya penyakit tersebut karena efeknya yang bersifat siner gistik. Histomonas meleagridis membutuhkan vektor mekanik, yaitu cacing sekum Heterakis gallinarum dan beberapa jenis cacing tanah yang hidup di lingkungan peternakan.

Lesi primer yang ditimbulkan oleh histomoniasis dapat ditemukan pada sekum dan hati. Setelah histomonad asi sekum, maka dinding sekum akan menebal dan hiperemik. Lumen sekum akan mengalami distensi dan terisi oleh massa padat menyerupai keju yang terdiri atas hancuran jaringan nekrotik, eksudat, komponen darah, hancuran sel, dan bakteri. Dinding sekum dapat mengalami ulserasi dan selanjutnya dapat terjadi perforasi pada organ tersebut dan terjadi peritonitis yang bersifat difus dan berbau busuk .

Lesi pada hati biasanya terdiri atas daerah nekrosis berwarna kekuning- kuningan, yang berbentuk sirkular dan menyerupai kawah dengan diameter sekitar cm dan dikelilingi oleh suatu cincin yang menonjol di atas permukaan hati. Bentuk lesi pada hati dapat bervariasi, meskipun bentuk lesi sirkular paling sering dijumpai pada berbagai kasus histomoniasis. Pada infeksi berat, lesi pada hati dapat berukuran kecil, banyak dan pada umumnya terletak di bawah permukaan hati dan meliputi sebagian besar organ tersebut. Hati dapat membesar dan berwarna hijau atau kecoklat-coklatan. Kadang kadang pada paru, ginjal, limpa, dan mesenterium dapat ditemukan adanya daerah nekrosis yang berbentuk bulat dan berwarna keputih-putihan.

Invasi awal pada dinding sekum ditandai oleh adanya hiperemia dan infiltrasi heterofil. Sekitar satu minggu pasca invasi, sejumlah akan terlihat di daerah lamina propria dan muskularis sebagai benda ovoid dalam lakuna (lekuk), yang tercat pucat. Pada periode tersebut akan dijumpai juga adanya sejumlah besar limfosit, makrofag, dan heterofil. Lumen sekum dapat terisi oleh suatu massa berbentuk pasta yang terdiri atas epitel yang mengalami deskuamasi, fibrin, eritrosit, leukosit, dan feses. Sekitar 2 minggu pasca invasi dapat dijumpai adanya sejumlah giant cells di jaringan sekum.
Lesi yang mengalami regenerasi akan menunjukkan adanya kumpulan limfosit yang tersebar di seluruh jaringan sekum; dinding sekum akan men jadi sangat tipis dan kripta akan memendek.

Lesi awal pada hati terdiri atas infiltrasi heterofil, limfosit, dan monosit di sekitar pembuluh darah. Sekitar 2 minggu pasca invasi, terlihat adanya infiltrasi limfosit dan makrofag yang ekstensif, dan sejumlah heterofil. Hepatosit di daerah bagian tengah dari lesi akan mengalami nekrosis dan disintegrasi. Pada periode tersebut, dapat ditemukan adanya sejumlah histomonad di dalam lakuna di sekitar bagian tepi lesi. Jika proses infeksi melanjut, maka nekrosis akan lebih ekstensif dan histo pada umum nya akan ditemukan sebagai suatu benda kecil di dalam makrofag.

Jika terjadi kesembuhan, maka akan dijumpai adanya fokilimfosit yang disertai oleh daerah fibrosis dan hepatosit yang mengalami regenerasi.

1 Like