Schistosomiasis adalah penyakit yang disebabkan cacing parasit yang hidup di air di daerah subtropis dan tropis. Schistosomiasis juga dikenal sebagai bilharziasis atau “demam siput”.
Penyebab Schistosomiasis atau Bilharziasis
Penyakit ini tersebar luas di daerah tropis dan sub tropis. Penyebab penyakit ini termasuk helminthiasis dari sistem sirkulasi darah mamalia dari familia Schistosomatidae, genus Schistosoma. Berbeda dengan trematoda lain yang hermaprodit, cacing ini berjenis kelamin tunggal atau terpisah (dioecious), biasanya cacing jantan dan cacing betina dalam keadaan kopulasi di dalam vena dari alat-alat viscera inang definitif. Karena selalu dalam keadaan kopulasi maka cacing ini diklasifikasikan dalam classis Trematoda.
Morfologi
Cacing dewasa berukuran panjang antara 8-20 mm, tergantung species dan jenis kelaminnya. Cacing betina lebih panjang daripada cacing jantan. Cacing jantan mempunyai celah perut yang disebut Canal gynaecophore = Canalis gynaecophorus = Ventral groove, sedangkan cacing betina berbentuk silindrik. Oral sucker terletak terminal, sedangkan ventral sucker sangat dekat ke posterior. Ventral groove memanjang dari ventral sucker sampai ujung posterior tubuh. Sistem pencernaan terdiri atas esofagus dan sekum yang bercabang dua pada permukaan ventral sucker, kemudian kembali bersatu pada pertengahan tubuh dan berlanjut ke ujung posterior tubuh. Testis berkelompok 7-10 buah) tergantung species, berada di belakang percabangan anterior usus, memiliki saluran yang pendek menuju lubang genetalia. Cacing betina memiliki oral sucker dan ventral sucker dan terdapat vulva di bagian posterior dari ventral sucker. Uterus merupakan tabung sederhana yang berisi banyak telur, dan di bagian posterior uterus terdapat ovarium yang berakhir dengan glandula vittelina. Telur berbentuk ovoid, dilengkapi Spina, berukuran 100-400 mikron. Species cacing Schistosoma yang merupakan parasit pada manusia dan hewan domestik diklasifikasikan menurut bentuk telur.