Apa penyebab bintang laut melebur?

image

Bintang laut merupakan hewan detrivor atau pemakan materi organik semacam kotoran dan bangkai laut. Bintang laut memiliki lempeng dorsal yang berlubang-lubang dan saluran cincin yang memiliki cabang ke lima kakinya atau biasa disebut saluran radial. Di bawah lengan bintang laut terdapat alur yang cukup dalam yang dimulai dari mulut sampai ujung lengan.

Bintang laut secara misterius melebur selama lebih dari satu tahun. Ketika bintang laut terserang penyakit, lengannya berputar dan terdapat bentuk putih pucat pada kulitnya. Lalu, anggota tubuhnya mulai terputus.
Setelah gejala ini terjadi, hanya akan memakan waktu beberapa hari bagi bintang laut untuk hancur dan mati. Hal ini menyebar dengan cepat di sepanjang pantai Pasifik. Ahli biologi memprediksi, peristiwa ini kemungkinan disebabkan oleh pemanasan global.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkapkan, kematian bintang laut ini disebabkan oleh virus. Bahkan, ini adalah kali pertama virus pada bintang laut yang berhasil ditemukan.

“Sebelumnya, tidak pernah ditemukan patogen pada bintang laut,” kata Ian Hewson, ahli biologi di Cornell dan penulis pada jurnal.
Kematian dari bintang laut ini dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut. Bintang laut merupakan predator paling rakus di lautan. Mereka menyedot bulu babi, kerang, dan hewan lainnya menggunakan mulut mereka. Kebanyakan hewan yang mereka makan tidak memiliki predator alaminya. Sehingga tanpa bintang laut, populasi mereka akan bertambah besar dan mengusir spesies dasar laut lainnya.

Populasi berlebihan mungkin menjadi alasan pemicu wabah. Teorinya adalah limbah dari kota di Pantai Barat mungkin menjadi makanan untuk plankton. Bulu babi dan hewan lainnya memakan plankton, yang pada gilirannya akan menyediakan mangsa yang melimpah untuk bintang laut sehingga dapat meningkatkan jumlah mereka. Namun, penelitian lebh lanjut diperlukan untuk membuktikan hubungan tersebut.