Apa pentingnya Riset Pasar pada bisnis e-commerce?

source image: http://www.kembar.pro

Kehadiran e-commerce di Asia Tenggara memang relatif baru. Hanya ada segelintir sumber daya yang siap untuk membantu perusahaan membuat keputusan. Bahkan perusahaan riset terkemuka seperti Nielsen mengalami kesulitan memperoleh data pasar untuk membuat laporan yang komprehensif.

market research screenshot
Kurangnya pengetahuan dan wawasan mempengaruhi pertumbuhan e-commerce. Jajaran eksekutif dipaksa untuk membuat keputusan strategis berdasarkan insting mereka. Akibatnya, merek konservatif ragu untuk menjajal ranah online. Tampaknya, Indonesia memang butuh banyak lembaga yang menyediakan riset pasar komprehensif untuk mendukung pertumbuhan e-commerce, seperti ecommerceIQ.

Lebih banyak pilihan pembayaran untuk menjangkau populasi unbanked
Lebih dari separuh penduduk di Indonesia masih tidak memiliki rekening bank (unbanked). Penetrasi kartu kredit sendiri baru mencapai 1.4 persen. Tak bisa dipungkiri, pembayaran menjadi salah satu hambatan terbesar untuk pertumbuhan e-commerce di negara ini.

Perusahaan telekomunikasi di Indonesia memiliki peran kunci untuk membangun ekosistem e-commerce. Mereka meluncurkan mobile wallet sesuai dengan versi masing-masing. Metode pembayaran jenis ini pun kian populer di kalangan masyarakat. Tentunya, hal ini tidaklah mengherankan. Pasalnya, setiap perusahaan telekomunikasi mempunyai website e-commerce mereka sendiri.

Salah satu Payment Gateway yang populer adalah Adyen, sebuah sistem pembayaran unicorn yang digunakan oleh Uber. Grab dan aCommerce juga baru-baru ini menggunakan sistem pembayaran tersebut. Payment Gateway ini menawarkan pilihan pembayaran online dan offline yang dipercaya pengguna, seperti transfer via ATM.

Diversifikasi jasa pengiriman
Tak cuma sistem pembayaran, infrastruktur juga kerap menghambat berkembangnya e-commerce di kawasan ini. Indonesia sendiri masih menghadapi tantangan kurangnya transportasi umum, rumitnya kondisi geografis kepulauan dan kondisi jalan yang kurang memadai.

Aplikasi pemesanan kendaraan pun memperluas penawaran mereka sampai ke layanan kurir untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang. Gojek, misalnya, telah menawarkan jasa kurir yang berhasil mencuri perhatian pedagang C2C dan pembelinya. Melalui layanan kurir tersebut, Gojek menyediakan sistem pengiriman barang di hari yang sama, lengkap dengan sistem pelacakan dan harga yang terjangkau.
jasa pengiriman barang

Kategori pemain third-party logistic (3PL) atau layanan logistik dari pihak ketiga juga sangat jenuh di Indonesia. Begitu banyaknya pemain di pasar ini membuat perusahaan membutuhkan waktu lama untuk menemukan 3PL yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan konsumen. Untungnya, kini ada sejumlah pemain yang menyediakan layanan multi-shipping seperti aCommerce atau Cainiao besutan Alibaba. Layanan ini bertujuan untuk menghemat waktu dengan menggabungkan pilihan terbaik berdasarkan harga dan tujuan.
Potensi e-commerce di Indonesia telah menggoda banyak pemain, baik asing maupun lokal, untuk memasuki pasar ini. Namun, perjalanan masih panjang sebelum akhirnya sang pemenang muncul dari medan perang.

source:
www.penjurumedia.co.id/