Apa Pengaruh Pengembalian Atas Aktiva Bersih (RONA) Terhadap Tingkat Nilai Tambah Ekonomis (EVA)?

Apa Pengaruh Pengembalian Atas Aktiva Bersih (RONA) Terhadap Tingkat Nilai Tambah Ekonomis (EVA) ?

Return On Net Assets merupakan sebuah rasio untuk mengukur tingkat pengembalian atas aktiva bersih yang dimiliki oleh perusahaan atau divisi dalam perusahaan. Pada akhirnya rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan atau divisi dalam perusahaan. Begitu pun dengan Economic Value Added. Konsep Economic Value Added (EVA) digunakan untuk mengukur sejauhmana keberhasilan kinerja perusahaan dilihat dari nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Dalam menghitung Return On Net Assets dan Economic Value Added, ada satu faktor yang sangat berperan dan sama penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum menghitung EVA dan RONA.

Faktor tersebut adalah jumlah Net Operating Profit After Tax (NOPAT) dengan dipakainya NOPAT dalam perhitungan RONA dan EVA , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara besarnya RONA dengan Tingkat Economic Value Added perusahaan atau divisi.

Seperti yang dikemukakan oleh S. David Young (2001) bahwa:

Selama pengembalian yang diperoleh dari aktiva bersih (yaitu , jumlah uang kas, kebutuhan modal kerja, dan aktiva tetap) melebihi biaya modal yang diinvestasikan EVA adalah positif.

Pengembalian pada aktiva bersih (Return On Net Assets /RONA) dihitung sebagai berikut :

RONA = NOPAT / Aktiva Bersih.

Ketika RONA lebih besar dari WACC, EVA Positif, dan ketika RONA kurang dari WACC, maka EVA Negatif , karena :

EVA = (RONA – WACC) x Modal Yang Diinvestasikan.

Begitu pula yang dikemukakan oleh Amin Widjaja Tunggal (2001:16) “Apabila RONA meningkat, maka EVA juga akan meningkat, dengan asumsi WACC dan Invested Capital konstan”.

Apabila dilihat dari dua pendapat di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Return On Net Assets (RONA) dan tingkat Economic Value Added (EVA) memiliki pengaruh dan hubungan yang positif dan searah.