Apa Mata Kuliah yang Paling Sulit Menurut Kamu?

image

Disetiap jurusan pasti memiliki mata kuliah yang beragam, ada yang mudah hingga sulit sampai ingin dihindari. Hal itu dapat dipengaruhi oleh beberapa alasan, yaitu mata kuliah yang tidak sesuai minat atau keahlian, dosennya yang kurang mendukung atau killer, dan alasan lainnya. Kalau aku pribadi, mata kuliah yang paling sulit adalah statistik. Salah satu alasan aku mengambil jurusan ilmu komunikasi adalah tidak ada hitung-hitungan didalamnya, tetapi saat semester 5 terdapat mata kuliah hitungan juga. Untungnya dosen mata kuliah tersebut cukup baik sehingga aku dapat melewatinya dengan baik dan mendapat nilai yang memuaskan pula :sweat_smile:

Menurut Youdics, mata kuliah mana nih yang paling sulit? Sertakan alasannya juga yaa

Ya, aku setuju sekali bahwa sulit tidaknya suatu mata kuliah tergantung prodi dan pribadi masing-masing. Untuk di prodi/jurusan yang aku ambil, mata kuliah paling sulit bagiku jatuh kepada mata kuliah animasi 1 dan animasi 2. Untungnya di kedua mata kuliah tersebut (yang seperti sepaket) ini aku masih bisa survive dan lulus, meskipun nilainya termasuk pas-pasan dan tidak seWOW yang lain. Tapi yang paling membuatku stress sendiri adalah di mata kuliah animasi 2 di mana goalsnya adalah membuat animasi 3d :sweat_smile: Aku sendiri dasarnya tidak begitu menyukai membuat 3d dan laptopku juga tidak seberapa mendukung. Saat tahap rendering pun aku bersabar dan memohon mati-matian agar laptopku tidak berulah dahulu hahahaha

Saya pribadi salah satu orang yang tidak menyukai hitungan juga, namun saya masuk jurusan yang hampir banyak sekali pelajaran hitungan. contohnya algoritma, namun, untungnya, dosen dan kondisi dalam belajar mendukung. sehingga sekarang secara perlahan saya mulai mampu mempelajarinya dan memahaminya

di DKV ada matakuliah yang terkenal sulit atau kurang diminati oleh banyak mahasiswa DKV, yaitu Nirmana membuat objek baik 2D ataupun 3D berdasarkan bentuk, letak, warna sesuai dengan teori DKV. Meletakkan objek juga ada pengukuran pembagian agar seimbang, cantik, juga kokoh.

Kata “NIRMANA” berasal dari dua kata “nir” tanpa atau tidak dan “mana” bentuk, arti, dan makna. Padahal Nirmana sendiri tidak memiliki bentuk dan makna, namun diolah menjadi karya seni rupa melalui unsur-unsur seni rupa berdasarkan asas dan prinsip desain .

2021-09-14T17:00:00Z
KK Sosmed Podcast - Elisabeth Maranatha

Sebagai mahasiswa jurusan sastra Inggris, mata kuliah yang paling sulit bagi saya adalah Fonologi dan Morfologi. Dalam fonologi, kita akan belajar tentang bunyi bahasa yang berkaitan dengan huruf fonetik dan cara pengucapannya. Hal ini sungguhlah menyulitkan karena kita tidak hanya menghafalkan huruf fonetik tersebut tapi juga mempraktekan bagaimana pengucapannya. Sedangkan untuk morfologi, saya kesulitan dalam mengingat morphem-morphem.

Menurut saya itu mata kuliah yang berhubungan dengan Linguistics karena banyak nya jenis dan juga terdapat beberapa juga yang dikategorikan terapan. Membedah kata bukan hal yang mudah, terlebih paham penggunaan, makna lain, imbuhan, penambahan kata mempengaruhi posisi kata. Cukup pusing jika dipelajari dan dipahami akan tetapi menjadi topik yang bagus untuk Metode Penelitian dan juga Materi Skripsi.

Setujuu, saya juga merupakan mahasiswa jurusan ilmu komunikasi. Awalnya berfikir kalau tidak akan ada hting-hitungan tetapi ternyata ada dan susah sekali. Htiungan yang dimaksud yaitu kuanti dan kuali. Kedua hal itu memang untuk keperluan skripsi tetapi menurut saya itu sangat susah. Apalagi ketika menggunakan aplikasi SPSS, walaupun sudah belajar selama 2 semester tetapi saya masih tidak paham akan perhitungan datanya

Mata kuliah yang paling sulit di setiap jurusan atau program studi tentu berbeda-beda. Setiap jurusan atau prodi punya mata kuliah yang terselit masing-masing. Saya adalah mahasiswa prodi Psikologi.

Di prodi saya, mata kuliah yang paling sulit menurut saya adalah Psikometri. Psikometri merupakan ilmu dalam psikologi yang mempelajari tentang alat ukur psikologi. Alasan saya mengatakan bahwa Psikometri merupakan mata kuliah yang paling sulit karena dalam Psikometri banyak sekali teori dan ketentuan/syarat bagi suatu alat ukur.

Menurut saya pribadi, saya lebih merasa kesulitan memahami dan menghafal teori serta syarat/ketentuan dari suatu alat tes. Saya tidak memiliki permasalahan pada konsep atau bagian hitungannya, hanya teori-teori yang digunakan pada suatu alat tes terbilang kompleks dan sedikit mirip dengan teori yang lain.

Psikometri memiliki mata kuliah lanjutannya yaitu Konstruksi Alat Ukur (Kontur). Saya malah lebih menyukai Kontur dibandingkan Psikometri. Karena di Kontur lebih banyak hitungan dibanding teori/rumus.

Itu tadi mata kuliah yang paling sulit menurut saya sebagai mahasiswa Psikologi. Semoga teman-teman yang lain bisa nih berbagi pengalamannya dari prodi/jurusan yang berbeda… thank u

Ini tergantung program studi masing-masing.
Pada jurusan saya sendiri ada mata kuliah yang memang menurut saya susah, yaitu BioKimia. Saya paling males sama yang namanya kimia ini, menghafal rumus kimia, tabel-tabel, kemudian rumus menghitung ion-ion, pH senyawa, terus gabungan dari berbagai macam senyawa. Ini mengapa jujur saja saya harus mengulang mata kuliah ini ditahun selanjutnya, sehingga menghabiskan waktu dan jumlah sks per semester. Memang ini sebagian salah saya karena kurang memperhatikan dosen, tapi apakah benar jika lebih dari 50% mahasiswa dikelas saya waktu itu mendapat nilai dibawah B?

Di jurusan Sastra Inggris, menurutku mata kuliah yang paling sulit adalah semua yang berhubungan dengan linguistik. Mulai dari fonetik, fonologi, morfologi, dan lain-lain karena selain teorinya yang amat banyak dan rumit, prakteknya pun cukup melelahkan. Jujur, aku agak kesulitan mempelajari matkul-matkul ini karena ketika dosen mempraktekkannya di kelas, terkadang ada saja gangguan yang membuat aku sulit memahaminya sehingga aku harus mencari sumber belajar tambahan dari youtube. Namun, aku setuju dengan pernyataan kak @dindapratiwi, bahwa sebenarnya matkul-matkul ini jika dipahami dengan baik dapat dikembangkan menjadi topik-topik yang menarik untuk penelitian dan skripsi.

Sebagai mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, mata kuliah paling sulit adalah stilistika. Stilistika sendiri sebenarnya adalah studi tentang makna di sebuah karya sastra yang seharusnya diambil setelah mendapat mata kuliah semantik dan semiotik. Tetapi waktu itu saya ambil di semester dua, dan belum mengambil dua mata kuliah tersebut.

Sistem KRS di jurusanku khususnya, karena cuman ada satu angkatan, sistemnya paketan jadi tidak rebutan. Jadi saya dan teman-teman tinggal ambil yang tulisannya untuk angkatan 2018 saja meskipun agak curiga seharusnya semester 2 belum ambil matkul ini.

Lalu setelah mendapatkan 2 mata kuliah tersebut, semantik dan semiotik, sebenarnya stilistika itu … mudah. Mungkin ketika saya di semester 2 itu belum tahu dasar-dasar ilmunya, jadi terasa susah.

Sebagai mahasiswa jurusan Teknik, terutama Teknik Sipil, salah satu mata kuliah yang memiliki tingkat kesulitan tinggi adalah Mekanika Rekyasa atau Mekanika Teknik. Pada mata kuliah tersebut mengharuskan mahasiswa memahami konsep dari struktur suatu bangunan, mulai dari pembebanan pada bangunan dan gaya apa saja yang bekerja pada bangunan tersebut. Bisa dibayangkan betapa rumitnya harus memahami puluhan rumus dan konsepnya secara bertahap. Bisa diibaratkan mata kuliah ini sebagai mata kuliah utama pada jurusan Teknik Sipil.

Untuk saya pribadi yang mengambil konsentrasi perdata di jurusan hukum. Mat kuliah yang menurut saya sulit, itu adalah hukum waris Islam. Bukan sulit sebenarnya hanya saja cukup menguras otak juga. Dimana dalam mata kuliah ini sudah ditentukan perbagian dari tiap orang untuk mendapatkan warisan, tetapi tidak menutupi kemungkinan juga adanya pihak ashobah yang mendapatkan harta warisan. Juga kalau dilihat dalam mata kuliah ini, jika saudara kandungnya itu banyak akan cukup sulit untuk membagi ketentuan berapa yang didapat. Karna untuk pembagian harta waris secara Islam (faraid) itu berbeda dengan pembagian harta war secara adat maupun perdata.

Tidak dapat disangkal juga tidak dapat dihindari bahwa ada bahkan banyak mata kuliah yang sulit. Faktor terbesar menurutku sih karena materi yang sulit dipahami baik karena memang sulit untuk dipelajari atau sulit untuk menumbuhkan minat dalam mempelajari matkul tersebut. Faktor lain kalau aku sendiri sih karena dosennya, kadang ada yang materinya cukup dapat dipahami namun dosennya memberikan vibes yang kurang menyenangkan; ada pula yang materinya sudah sulit, dosennya malah kelewat santai.

Sama seperti pendapat @Navyani, bagiku yang sulit adalah matkul statistik. Walaupun jurusan soshum dan dari masih duduk di bangku SMA sudah diwanti-wanti akan ada hitungan, tetap saja jatohnya kaget sewaktu menghadapi perkuliahan. Matkul lain yaitu kepribadian, karena tokohnya yang banyak, kepribadian yang berbeda tiap tokoh, ditambah dengan buku internasional yang bahasanya sulit dipahami.

Karena aku basenya kuliah di prodi agribisnis, mata kuliah paling sulit menurutku adalah mata kuliah yang diampu oleh prodi Agroekoteknologi. Lebih tepatnya, mata kuliah yang berkaitan dengan ilmu tanah. Praktikumnya memang terbilang simple, tapi menghafal dan memahami nama dan jenis-jenis tanahnya itu lho yang susah :sob: Aku selama ini ngertinya cuma tanah liat, pasir, debu dll. Tapi ternyata, masih ada buuaanyaak jenis jenis tanah yang harus aku pahami berikut dengan ciri-cirinya. Udahlah, bikin nyerah :sob:
Sensasi menghafalnya SAMA kaya waktu kita menghafal nama ilmiah suatu spesies, terbelit-belit, mudah lupa, sering tertukar, udahlahhh ilmu tanah akal-akalan siapasih ya allah susaah bgt ini lhoo :sob: :sob: :rofl:

Sebagai seorang mahasiswa Teknologi Pangan, yang paling menjadi kekhawatiran selama ini adalah mata kuliah Satuan Operasi. Awalnya mengambil prodi ini adalah untuk menghindari fisika, eh ternyata malah diberi mata kuliah yang lebih ‘wow’ dari fisika. Satuan operasi ini mempelajari aspek dasar dalam industri pengolahan pangan, mulai dari perpindahan panas, transfer massa, proses termal, pengeringan, pendinginan, sedimentasi, evaporasi, dan banyak lagi.
Nah gimana? fiiska banget kan? Niatnya mau kabur dari fisika, malah ketemu dengan geng satop (satop ada tiga tingkatan dan itu matkul wajib semua :sob:)

Pertama saya berasal dari Prodi DKV peminatan Desain grafis, saat semester lalu semester 6 saya ketemu dengan mata kuliah Packaging. Jika sekedar untuk membut desain-nya sih tidak terlalu masalah, namun jika sampai merancang ke dalam mock-up dan produk jadi itu sulit. Apa lagi jika harus membuat sebuah inovasi kemasan kedalam bentuk yang belum pernah ada atau dibuat. Dalam perancangannya saya ketemu dengan 3D dan saya bener bener tidak tau sama sekali dengan software 3D menyentuh atau menggunakan saja belum pernah apalagi memiliki pengetahuannya.

Ok setelah melihat berbagai tutorial jadi sedikit paham, dengan pengetahuan yang minim saya mulai membuat desain packaging di software 3D dan mockup pun jadi. selanjutnya membuat produk jadi, disini saya sering mengulang karena salah ukur, salah motong, motong ga rapi, salah ngelem dan ya akhirnya selesai juga walaupun hasilnya kurang begitu memuaskan dan untungnya nilai saya tidak begitu buruk.

Itulah sekilas tentang pengalaman saya, saya merasa Desain Packaging tidak cocok dengan diri saya.

Menurut saya pribadi, sulit tidaknya suatu mata kuliah itu tergantung diri kitanya. Kalo di jurusan saya, menurut saya Manajemen Operasional susah banget, karena kita harus melakukan perhitungan untuk mendapatkan laba yang maximal dengan biaya seminimal mungkin. Mata kuliah ini sangat rumit.

Menurut saya setiap jurusan pasti mempunyai titik tersulitnya masing-masing. Saya adalah mahasiswa di prodi Pendidikan Matematika. Bagi saya mata kuliah yang sulit adalah geometri euclid karena di dalam mata kuliah tersebut harus bisa membuktikan berbagai teorema dengan menggunakan banyak definisi, postulat dan semacamnya. Mata kuliah ini juga mengandalkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan kreatif, kemampuan kritis matematika, dan kemampuan tingkat tinggi lainnya sehingga ketika menghadapi mata kuliah ini sangat merasa tertantang sekali.

Sama seperti mba, saya juga memilih jurusan Hubungan Internasional karena menghindari pelajaran yang ada hitung-hitungannya, tetapi ternyata waktu semester 3 ketemu ilmu statistika. Tapi kalo dibandingkan dengan statistika, selama jadi mahasiswa HI ilmu filsafat adalah pelajaran tersulit menurut saya. Sekarang pun saya sudah tidak ingat apa yang saya pelajari dalam ilmu filsafat hehe.