Nama surat ini diambil dari kata al-Waqi‘ah yang berarti hari kiamat, terdapat pada ayat pertama dari surat ini. Sedangkan untuk keutamaan surat ini yakni;
-
Pertama, surat yang membuat Nabi Saw beruban. Dalam hadis diriwayatkan; Ibnu Abbas ra berkata: Abu Bakar ash Shiddiq ra berkata kepada Nabi Saw, “Wahai Rasulullah, engkau telah beruban.” Beliau berkata:
“ Aku beruban kerena surat Hud, al-Wāqi‘ah, al Mursalat, an Naba’, dan at Takwir.”
-
Kedua, Nabi terkadang membaca surat al-Wāqi‘ah dalam sholat subuh. Dalam hadis diriwayatkan yang artinya; “
Jabir bin Samurah ra berkata, “Shalat yang dikerjakan Nabi Saw seperti shalat yang kalian kerjakan saat ini. Namun terkadang beliau meringankannya. Shalat yang beliau kerjakan lebih ringan dari shalat kalian. Dalam shalat subuh kadang beliau membaca surah al-Wāqi‘ah dan yang sejenisnya.”
-
Ketiga,* dapat menjadi pelindung dari kekafiran. Dalam hadis diriwayatkan; Abdullah bin Mas’ud ra berkata, “Saya mendengar Nabi Saw bersabda:
“Barangsiapa membaca surah al-Wāqi‘ah setiap malam, ia tidak akan tertimpa kefakiran selamanya.”
Ibnu Mas’ud ra berkata: “Aku telah memerintahkan anak perempuanku untuk membacanya setiap malam.”
Untuk faḍīlahnya terbagi menjadi sembilan yakni ;
-
Pertama, barang siapa membaca surat al-Wāqi‘ah empat belas kali sesudah shalat Ashar, maka selekas mungkin dikabulkan oleh Allah.
-
Kedua, barang siapa membacanya tiga kali sesudah sholat isya’ dan subuh, maka ia kan diberi kekayaan oleh Allah dengan pekerjaan yang ringan.
-
Ketiga, barang siapa membaca surat al-Wāqi‘ah empat puluh satu kali ditempat duduk yang tetap (maksudnya tidak berdiri sebelum selesai) maka selekas mungkim dikabulkan hajatnya oleh Allah terutama permintaan rejeki.
-
Keempat, barang siapa membaca surat al-Wāqi‘ah empat puluh satu kali selama empat puluh hari dengan syarat tidak pernah absen satu haripun, maka ia diberi rizki yang lapang oleh Allah dengan tidak susah payah.
-
Kelima, bersabda Nabi Muhammad Saw. Barang siapa membaca surat al-Wāqi‘ah tiap malam maka ia akan diselamatkan dari kemiskinan. Dan surat al-Wāqi‘ah itu bila dibaca bisa menyebabkan kaya, oleh sebab itu biasakannlah membacanya dan ajarilah anak-anakmu.
-
Keenam, sesungguhnya sahabat Usaman bin Affan menghadiahkan uang kepada Abdullah bin Mas’ud tetapi ia menolak pemberian Usman bin Affan tadi, kemudian Usman bin Affan berkata: “Belanjakan untuk anak-anakmu”. Ia menjawab “apakah engkau takut mereka kekurangan? Sesungguhnya mereka telah aku perintah membaca surat al-Wāqi‘ah, karena aku mendengar, sabda Nabi: “barang siapa membaca al-Wāqi‘ah setiap malam maka ia tidak akan mengalami kekurangan selamanya.
-
Ketujuh , barang siapa membaca tiap-tiap sesudah shalat maka ia akan dimudahkan oleh Allah segala urusannya. Terutama hal rizki.
-
Kedelapan, bila surat al-Wāqi‘ah ini dibaca didekatnya orang yang sedang sakit keras, maka orang yang sakit tersebut lekas diberikan kesembuhan oleh Allah.
-
Kesembilan, surat al-Wāqi‘ah ini barokahnya bisa untuk meringankan siksa kubur, oleh karenanya itu apabila surat ini dibacakan maka pahalanya dihadiahkan ahli qubur tersebut akan terlepas dari siksa qubur.
Pandangan Mufasir
Surah yang ke 56 dalam susunan surah-surah yang terkandung dalam Mushaf Usmani adalah surah al-Wāqi‘ah (hari kiamat) jumlah ayatnya adalah 96 ayat. Mayoritas ulama berpendapat bahwa surat al- Wāqi‘ah adalah surah Makkiyah yang turun sebelum Nabi Muhammad Saw. Surat ini mengandung hal ihwal kiamat dan prahara yang terjadi sebelum hari tersebut serta pembagian umat manusia menjadi tiga bagian, yaitu golongan kanan, golongan kiri dan orang-orang yang dahulu (sabiqin).
Surat ini membicarakan kembali masing-masing kelompok dan balasan yang disediakan oleh Allah untuk mereka dengan adil pada hari kiamat. Surat ini memaparkan kuasa Allah dalam perbuatanNya yang mengagumkumkan. Hal itu diwujudkan dalam menciptakan manusia, mengeluarkan tumbuhan-tumbuhan, menurunkan air dan memberi kekuatan bagi api. Kemudian surat ini menjelaskan al-Qur’an yang agung yang diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Juga mengungkapkan prahara dan kesulitan yang didalami manusia ketika sekarat.
Surat ini ditutup dengan menyebutkan ketiga kelompok, yaitu orang yang beruntung, orang yang celaka dan orang-orang yang terlebih dahulu (sabiqin) menuju kebaikan. Juga menjelaskan kesudahan masing-masing kelompok. Penjelasan ini seperti perincian terhadap penjelaskan global diawal surat di samping merupakan pujian bagi orang-orang yang dekat dengan Allah.
Keutamaan surat al-Wāqi‘ah , sebagai salah satu surat dalam al- Qur’an memiliki keutamaan manfaat fadhilah sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh al Baihaqi dalam kitabnya, Syu’ab al- Iman no hadis 2396 dalam Mausu’ah hadis Maktabah al-Syamilah jilid 6 hlm: 14.
“Barang siapa membaca surat al-Wāqi‘ah setiap malam, maka ia tidak akan mengalami kefaqiran. Kaum muslimin yang mengetahui bahwa surat al-Wāqi‘ah mempunyai fadhilah atau keutamaan yang berkaitan dengan bab rizki, mereka membaca surat tersebut untuk kelancaran ekonominya.”
Sebagian orang mendapatkan faidah ataupun hasil yang memuaskan ketika berikhtiar dengan disertai membaca surat al-Wāqi‘ah . Akan tetapi, sebagian yang lain tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga ada yang berpendapat dengan memberikan komentar: jika benar surat al- Wāqi‘ah dapat memberikan kemudahan rizqi, akan tetapi kenapa nasib saya yang sudah membacanya setiap hari tetap, tidak ada perubahan?.
Menurut Muhammad Makhdlori hal ini disebabkan karena seseorang tidak mempunyai bekal keyakinan spiritual yang mendalam, sehingga tidak merasakan hasil yang menggembirakan. Dalam bukunya “Bacalah Surat Al-Wāqi‘ah Maka Engkau Akan Kaya” , Muhammad Makhdlori manjelaskan bahwa surat al-Wāqi‘ah mangandung banyak faidah bagi orang yang meyakininya, sehingga KH. A. Mustofa Bisri, memberikan komentar:
“Apabila surat al-Wāqi‘ah dibaca dengan memikirkan artinya, insya Allah surat al-Wāqi‘ah benar-benar mujarab untuk “menolak kemiskinan”.
Demikianlah diantara beberapa keistimewaan surat dalam al-Qur’an. Selanjutnya, tinggal bagaimana seseorang dapat mengambil hikmahnya. Karena itu, benar apabila KH. A. Mustofa Bisri memberi komentar, jika surat al-Wāqi‘ah dibaca dengan penuh ta’zhim (khusyu’), penuh dengan penghayatan, maka seseorang akan merasakan getaran aura yang luar biasa. Terbukti, banyak diantara kaum muslimin yang memberi komentar dan merasakan kemujaraban surat al-Wāqi‘ah jika ditempatkan pada tujuan tertentu.23
Jadi berdasarkan penafsiran beberapa tokoh, surat al-Wāqi‘ah sendiri memiliki keistimewaan tersendiri didalamnya. Pembacaan surah Wāqi‘ah terus menerus (istiqomah) jauh lebih bermanfaat dibandingkan mereka yang jarang mengamalkannya. Oleh karenanya sebagai mahluk ciptaan Allah Swt hendaknya kita meningkatkan semangat untuk membaca dan mengamalkan surat ini. Membiasakan pembacaan dalam keseharian mengakibatkan perasaan yang tentram, damai dan kebahagian. Merasakan kegelisahan apabila sehari tidak membaca dan mengamalkan surat ini merupakan salah satu contohnya.