Apa Manfaat Bicara Sendiri bagi Kesehatan Mental?

Apabila Anda suka melihat orang atau teman Anda sedang bicara sendiri di kamar, kamar mandi, atau di meja kantornya, bukan berarti teman Anda gila atau terkena gangguan mental. Mungkin saja teman Anda lagi belajar presentasi atau sedang memotivasi diri sendiri.

Begitu pula dengan Anda. Kalau Anda tiba-tiba sedang berbicara sendiri, bukan berarti Anda gila. Kecuali kalau Anda bicara sendiri dengan pohon dengan pakaian orang gila…

Sebuah riset yang dilakukan di University of Michigan menemukan bahwa orang-orang yang terkadang berbicara pada diri mereka sendiri menjelang presentasi atau rapat penting, biasanya berprestasi lebih baik dan lebih jarang mengalami kecemasan atau meragukan diri sendiri.

Ethan Kross, profesor psikologi dan direktur Laboratorium Pengendalian Diri dan Emosi di University of Michigan, mengatakan ketika orang-orang berpikir tentang diri mereka sebagai orang lain, pikiran ini akan membuat mereka menilai diri sendiri secara objektif, sehingga akan menjadi masukan yang membantu.

Dalam studi lainnya, ahli psikologi Gary Lupyan dari University of Wisconsin-Madison dan Daniel Swingley dari University of Pennsylvania, mengadakan beberapa eksperimen untuk mencari tahu apakah berbicara dengan diri sendiri akan membantu Anda menemukan barang yang hilang atau tidak.

Singkatnya, mereka tidak bisa memungkiri bahwa berbicara akan membantu proses pencarian barang hilang, terutama ketika ada hubungan yang kuat antara nama dan target visual. Selain itu, berbicara dengan diri sendiri bisa membuat ingatan atau memori Anda terstimulasi.

Coba pikir, ketika Anda berbicara lantang, Anda menstimulasikan lebih banyak indra daripada ketika Anda berbicara pelan. Anda mendengar suara. Disadari atau tidak, tubuh Anda merasakan suara seiring dengan pikiran menghantarkannya melalui tulang. Faktanya, hantaran tulang adalah salah satu alasan mengapa suara kita terdengar berbeda jika kita mendengar rekaman suara kita sendiri,

Berbicara dengan diri sendiri bisa meningkatkan memori atau ingatan Anda. Itulah salah satu manfaat paling penting dari berbicara dengan diri sendiri. Namun, seperti diungkap oleh Linda Sapadin, psikolog asal Amerika berdasarkan hasil penelitian Gary dan Daniel tadi, manfaat lainnya dari berbicara sendiri yaitu:

  • Menyalurkan emosi. Ketika Anda sedang kesal atau marah, seperti di jalan raya yang macet misalnya, lalu Anda berbicara atau teriak-teriak sendiri, secara tidak Anda sadari, lama-lama Anda akan tenang sendiri. Ya, itulah manfaatnya, membuat emosi jadi tersalurkan.
  • Jadi lebih fokus. Saat seseorang menulis sambil membaca apa yang ditulis, perlahan akan membuat otak jadi lebih fokus pada satu hal. Artinya, ini juga membuat kemampuan otak untuk mengingat jadi meningkat.
  • Jadi lebih fokus. Saat seseorang menulis sambil membaca apa yang ditulis, perlahan akan membuat otak jadi lebih fokus pada satu hal. Artinya, ini juga membuat kemampuan otak untuk mengingat jadi meningkat.
  • Membuat kita mampu mengatur jadwal. Yang ada di pikiran kita kadang memang terlalu banyak sampai kita berpikir dan bicara sendiri: habis ini harus ngapain, melakukan apa, dan setelah itu bikin apa, dan sebagainya. Dengan berbicara sendiri, pelan-pelan Anda akan mulai belajar mengatur jadwal diri Anda sendiri dan mengorganisir apa yang harus Anda lakukan.
  • Mampu menganalisis masalah sendiri. Kadang saat punya masalah, Anda biasa curhat dengan teman atau pasangan. Namun, dengan berbicara pada diri sendiri, Anda justru akan lebih mampu menganalisis situasi masalah Anda sendiri. Anda juga akan berbicara dengan suara hati Anda sendiri dan menemukan apa yang benar-benar Anda inginkan.