Apa makna yang terkandung di dalam Surat Al 'Adiyat?

Surah Al-'Adiyat terdiri atas 11 ayat dan tergolong surah makkiyah, surat ini diturunkan setelah surah Al-'Asr. Nama Al 'Aadiyat diambil dari kata Al 'Aadiyaat yang artinya berlari kencang yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Apa makna yang terkandung di dalam Surat Al 'Adiyat?

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah – engah.
2. Dan pukulan yang membuat loncatan api.
3. Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba waktu shubuh
4. Maka ia menerbangkan debu
5. Lalu menyerbu ke tengah – tengah kumpulan membawanya
6. Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar pada tuhanNya.
7. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya.
8. Dan sesugguhnya dia sangat kuat cintanya kepada harta.
9. Maka apakah dia tidak mengetahui jika telah disemburkan apa yang di dalam kubur.
10. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada?
11. Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui tentang diri mereka.

Dinamakan denga surat Al Adiyaat karena Allah memulai nya dengan sumpah, menggunakan kata al adiyaat (Kuda para mujahid yang cepat mengahadapi musuh).

Hubungan antara kedua surat terdapat pada pembicaraan tentang pengeluaran mayat-mayat dari perut bumi. Firman Allah

“dan bumi mengeluarkan benda – benda beratnya”

Dan dalam surat ini :

“jika di bangkitkan apa yang di dalam kubur”

Pada surat Az Zalzalah di tutup dengan penjelasan tentang balasan atas kebaikan dan keburukan maka surat Al Adiyat juga ditutup dengan balasan atas kebaikan dan keburukan :

“sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui tentang mereka”.

Makna secara global

Allah bersumpah dengan kuda, karena ia memiliki perangai terpuji yang tidak di miliki oleh binatang yang lain. Hal itu karena dia adalah kendaraan untuk perang bagi orang arab dan mempunyai pengaruh atas jiwa kaum mukminin.

Padahal ,terdapat ajakan untuk memiliki kuda dan berlatih dengannya untuk berjihad di jalan allah. Juga seruan untuk membiasakan diri dengan urusan yang besar, bersungguh – sungguh dan gesit beramal, serta untuk memiliki kuda dengan maksud – maksud yang baik.

Kelanjutan dari sumpah tersebut adalah penjelasan tabiat manusia, bahwa dia mengingkari nikmat dan lupa bersyukur pada Khaliq Sang Pemberi nikmat dan sering kali hal itu membawanya tidak tunduk pada syariat Allah serta hukum – hukumNya.

Terdapat penjelasan bahwa karena sangat cintanya manusia kepada harta, hal itu membuatnya kikir dan meninggalkan infaq. Bahkan engkau lihat mereka bersungguh – sungguh mencari harta, sampai – sampai bersedia membinasakan dirinya demi harta.

Mereka memperhatikan dunia dan berpaling dari akherat serta lupa pada hak Allah atas apa yang di berikan, sehingga Allah mengancamnya dan menjanjikan siksaan jika di tetap pada sifat-sifat ini dan tidak memperbaiki akhlaqnya.

“apakah mereka tidak tahu, tatkala di bangkitkan apa yang ada di dalam kubur dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada”

Apakah orang yang mengingkari dan pura – pura lupa akan perintah dan larangan Allah mengetahui apa yang terjadi jika dia keluar dari kuburnya dan tampak jelas apa yang ada pada dirinya, dari :niat – niat, kemauan – kemauan, kebaikan , dan keburukan.

Faedah surat

  1. Targhib untuk berjihad dan bersiap untuk itu dengan memiliki alatnya.
  2. Penjelasan tentang hakekat manusia, bahwa dia mengingkari nikmat – nikmat Rabbnya dan kebanyakan mereka akan terus mengingat musibah yang pernah menimpanya serta melupakan nikmat tatkala nikmat itu melimpah ruah, kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh.
  3. Penjelasan tentang tabiat manusia yang sangat cinta pada hatrta.
  4. Penetapan akidah tentang kebangkitan dan perhitungan.

Sumber

Dalam surat Al ‘Adiyat, Allah bersumpah dengan kuda. Kuda adalah di antara karunia Allah pada makhluk-Nya. Kuda di sini memiliki keistimewaan khusus dibanding hewan-hewan lainnya. Kuda tersebut dikatakan berlari kencang dengan terengah-rengah. Kuda tersebut memercikkan api karena sentakan kakinya yang mengenai batu saat berlari kencang. Kuda tersebut kemudian menyerang musuhnya di waktu Shubuh. Lalu kuda tersebut menerbangkan debu-debu. Kuda tersebut kemudian menyerang musuhnya hingga menebus ke tengah-tengah mereka. Inilah yang digunakan untuk bersumpah oleh Allah dalam awal-awal surat ini.

Manusia Sangat Ingkar

Adapun isi sumpah dijelaskan mulai pada ayat,

“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Rabbnya.”

Makna “al kanud” adalah al kafur, yaitu mengingkari nikmat Rabbnya. Demikian kata Ibnu ‘Abbas dan lainnya.

Al Hasan Al Bashri mengatakan,

“Manusia itu terus menghitung-hitung musibah. Namun melupakan betapa banyak nikmat yang telah Rabbnya beri.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 634).

Akan Menyaksikan Kekufurannya

Dalam ayat selanjutnya disebutkan,

“dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya“.

Ada dua tafsiran mengenai ayat di atas:

  1. Allah akan menjadi saksi terhadap apa yang diperbuat manusia. Demikian dikatakan oleh Qotadah dan Sufyan Ats Tsauri. Maksudnya di sini adalah Allah akan membalas kekufuran manusia.

  2. Manusia akan menjadi saksi atas kekufuran mereka sendiri. Demikian pendapat Muhammad bin Ka’ab Al Qurthubi. .”

Bakhil Karena Cinta Harta

Adapun ayat,

“Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.”

Khoir atau kebaikan dalam ayat ini yang dimaksud adalah harta. Namun ada dua pendapat dalam memaknakan ayat tersebut:

  1. Manusia sangat cinta pada harta.
  2. Manusia sangat pelit (bakhil).

Kedua makna di atas adalah makna yang shahih (benar) kata Ibnu Katsir.

Zuhud pada Dunia dan Ingat Kehidupan Akhirat

Selanjutnya Allah memotivasi untuk zuhud pada dunia dan bersemangat menggapai akhirat. Allah ingatkan pula apa yang terjadi setelah alam dunia. Perhatikan ayat selanjutnya,

“Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada?“

Yang dimaksudkan ayat di atas adalah “tidakkah mereka tahu bagaimana keadaan mayit yang dibangkitkan dari alam kubur?” Lalu disebutkan selanjutnya “tidakkah mereka tahu apa yang dikeluarkan dari dalam dada”, maksudnya adalah sesuatu yang nanti akan ditampakkan dari dalam hatinya? Artinya, segala rahasia dan apa yang tersembunyi dalam hati akan ditampakkan kelak.

Allah Maha Mengetahui …

Dalam akhir ayat disebutkan,

“Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.” Maksudnya -kata Ibnu Katsir- bahwa Allah mengetahui segala yang mereka perbuat dan akan membalasnya, juga sama sekali Allah tidak berbuat zhalim sedikit pun kepada manusia.

Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Allah mengetahui perbuatan hamba yang lahir dan batin, yang nampak maupun yang tersembunyi. Allah pun akan membalas perbuatan tersebut. Pengetahuan Allah di sini dimaksudkan untuk keadaan pada hari kiamat. Padahal Allah memiliki sifat mengetahui setiap saat karena yang dimaksud pengetahuan Allah di sini adalah balasan Allah terhadap amalan hamba. Balasan itu karena Allah mengetahui apa yang manusia perbuat.”

Sumber