Apa Makna Guru dalam Pandangan Masyarakat Modern?

image
Guru adalah orang yang digugu lan ditiru.

Apa makna guru dalam pandangan masyarakat modern?

Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang luhur dan mulia, baik ditinjau dari sudut masyarakat dan negara dan ditinjau dari sudut keagamaan. Guru sebagai pendidik adalah orang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan negara. Tinggi atau rendahya kebudayaan suatu masyarakat, maju atau mundurnya titingkat kebudayaan suatu masyarakat tergantung kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh guru. Makin tinggi pendidikan guru, makin baik pula mutu pendidikan dan pengajaran yang diterima oleh anak dan makin tinggi pula derajat masyarakat.

Bagi masyarakat modern, citra dan konsep guru sangat jauh berbeda dengan konsep di masa lampau. Bila dulu ‘guru’ berarti orang yang berilmu yang arif dan bijaksana, kini guru dilihat tidak lebih sebagai fungsionaris pendidikan yang bertugas mengajar atas dasar kualifikasi keilmuan dan akademis tertentu. Untuk tugas tersebut, ia memperoleh imbalan materi dari negara atau pihak pengelola pendidikan lainnya.

Dengan demikian, faktor terpenting dalam profesi guru dewasa ini adalah kualifikasi keilmuan dan akademis tersebut. Faktor-faktor lain seperti kearifan dan kebijaksanaan – yang merupakan sikap dan tingkah laku moral – tidak lagi significant. Padahal dalam konsep klasik, faktor moral berada di urutan teratas kualifikasi keguruan. Sedangkan faktor kompetensi – keilmuan dan akademis – berada di bawah kualifikasi moral.

Selain itu, faktor-faktor dan motivasi ekonomis dan materi semakin menonjol dan turut pula menggeser konsep dan citra guru. Dalam konteks itu, tidak aneh, kalau belakangan ini dalam masyarakat modern mla pemogokon dan demonstrasi guru untuk menuntut kenaikan gaji. Semua ini berujung pada memburuknya interaksi yang terjadi di lingkungan pendidikan. Kurang pentingnya kualifikasi moral, menonjolkan faktor ekonomis berjalin kelindan dengan semakin ketatnya birokrasi dan formalitas dalam dunia pendidikan mengakibatkan interaksi yang terjadi kian kering dari nilai-nilai manusiawi. Hubungan emosional nyaris tidak ada antara guru dengan muridnya. Begitu pula sebaliknya. Pada gilirannya interaksi semacam ini menjadikan sekolah hanya sekedar tempat memperoleh ilmu, bukan pendidikan. Dengan kata lain, sekolah hanya menjadi tempat mengisi otak dan penalaran, bukan pembentukan watak dan kepribadian.

Posisi dan peran pendidik dalam lingkungan masyarakat sangat penting, baik ditinjau dari penataan moral masyarakat, ideologi maupun bidang intelektual. Fungsi pendidik salahsatunya adalah sebagai pemberi inspirasi dan penggerak dalam komunitas tertentu. Dengan kedudukan strategis dalam masyarakat, maka untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, dibutuhkan kriteria dan standar tertentu sebagaimana dipersyaratkan guru profesional.