Apa makna dari sedulur papat limo pancer?

Sedulur papat limo pancer

Sedulur papat limo pancer merupakan filsafat jawa kuno tentang perjalanan kehidupan seorang manusia. Apa makna dari kalimat tersebut ?

Jika diantara aliran-aliran thoriqoh itu memberi pelajaran kebatinan melalui pemahaman 7 titik-titik latifah, atau aparatus-aparatus ruhani didalam diri pribadi, maka dalam kejawen pun memberi pelajaran tentang pengenalan diri melalui “sedulur papat kalimo pancer” ini… Akan kuterangkan dahulu tentang sedulur papat itu, sebelum menuju ke pancernya.

Yaa il … yaa il… yaa il… yang dimaksud dengan il itu adalah alif dan lam yang bersatu, Dzat dan Sifat yang manunggal, ia menjadi suatu “kekuatan ilahiyah”, kekuatan itu pula yang disebut sebagai malak (malaikat).

Ada 4 anasir (unsur) utama dalam diri pribadi insan, api, angin, air dan tanah. Setiap anasir itu memiliki malak (malaikat) penguasanya masing-masing dan pusat tempat kedudukan didalam diri pribadi.

  • Unsur api, penguasanya adalah jabar_il (jibril), api adalah wujud simbolik dari ilmu pengetahuan, ia memberi suluh terang (penerangan). Pusat kedudukannya ada di kepala yaitu di otak manusia. Jabar_il inilah yang bisa menterjemahkan ujud-ujud dari bahasa nur (nurani) menjadi bahasa aqli (bahasa yang bisa difahami akal fikiran manusia)…

  • Unsur angin, penguasanya adalah isrof_il, angin adalah wujud simbolik dari kekuatan (power) atau energi, yang dengannya kita bisa beraktifitas. Pusat kedudukannya ada dalam kedua paru-paru.

  • Unsur air, penguasanya adalah mika_il, air adalah wujud simbolik dari “rasa”, maka dengan rasa itu nikmat bisa diperoleh dan dinikmati, itulah segala nikmat dan rizki. Pusat kedudukannya ada di alat kelamin.

  • Unsur tanah, penguasanya adalah isro_il, tanah adalah wujud penopang bagi unsur-unsur yang lain, sebab tanah sifatnya menjadi pijakan bagi unsur lainnya, ia pemberi bentuk tubuh. pusat kedudukannya ada di seluruh tubuh.

Yang dimaksud sedulur papat adalah ke-4 malak (malaikat) utama itu, sebagai penguasa ke-4 anasir. Adanya didalam diri sendiri.

Tentang pancer, pancer adalah pusatnya, ke-4 malak itu bersumber dari pancer, pancernya adalah diri sendiri, yaitu nurani kita sendiri, itulah ruh qudus. Itulah pancer… Hanya saja, pelajaran tentang sedulur papat jangan engkau terlalu terpaku tentang sedulur papat sebagai apa. Namun inti pelajarannya bagimu semua adalah “MENDUDUKKAN SESUATU PADA TEMPATNYA”… yaitu agar apimu, bisa menjadi ilmu pengetahuan yang memberi manfaat dan suluh terang bagi banyak orang. Anginmu menjadi kekuatan yang membangun dan melestarikan bukan merusak dan anarkhi. Airmu tidak menjadi nikmat-nikmat yang kufur dan menyimpang, namun bisa selalu dalam rasa syukur yang dalam. Agar tanahmu, tak sekedar sebagai tanah pasif dan tanpa karya berarti, namun tanah yang subur yang menumbuhkan berbagai buah-buahan bagi banyak orang… seperti itulah menjadi “PANCER” yang bijaksana dan menguasai banyak hikmah, seperti itulah pancer sebagai ruh qudus yang suci… *

Saudara-saudara jangan bingung tentang banyaknya pelajaran kebatinan/tasawuf, ada yang melalui 7 titik latifah, ada yang melalui martabat alam 7, ada yang melalu penjabaran Laailahaillallah (nafi isbat), ada yang melalui penjabaran ismu Dzat (Allah), ada pula yang melalui sedulur papat kalimo pancer. Kesemuanya beda-beda pelajaran, namun menuju titik yang sama. Jika engkau melakukan perjalanan spiritual masuk kekedalaman batinmu sendiri, maka engkau akan saksikan sedulur papat dalam wujud dirimu sendiri. Keempatnya menyatu denganmu. Jangan pernah percaya kata “buku” atau kitab, sebelum engkau buktikan sendiri…

Pelajaran-pelajaran itu, hampir semuanya sudah kujabarkan satu persatu, jalur-jalur batiniah yang ada dan dikenali orang… adapun engkau janganlah memperbanyak pertanyaan, namun mestinya engkau memperbanyak “pembuktian”, agama itu tak untuk di taqlid buta, semua ayat-ayat-NYA itu bisa difahami dan dibuktikan dalam perjalanan spiritual seseorang… selamat berusaha,

Goodluck… heuheuheu​:sparkling_heart::rose::pray:

Mursyid Syech Muhammad Zuhri