Apa makna dari kata istiwa'?

Apa makna dari kata istiwa'?

Allah Ta’ala memiliki sifat Al 'Uluw yaitu Maha Tinggi, dan dengan ke-Maha Tinggi-an-Nya Allah ber-istiwa di atas ‘Arsy. Apa makna dari kata istiwa’?

1 Like

Allah Ta’ala memiliki sifat Al ‘Uluw yaitu Maha Tinggi, dan dengan ke-Maha Tinggi-an-Nya Allah ber-istiwa di atas ‘Arsy. Istiwa artinya ‘alaa was taqarra, tinggi dan menetap. Allah ber-istiwa di atas ‘Arsy artinya Allah Maha Tinggi menetap di atas ‘Arsy. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Ar Rahman (Allah) ber-istiwa di atas ‘Arsy” (QS. Thaha: 5).

Pembahasan serta dalil-dalil lengkap mengenai masalah ini silakan simak artikel Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy.

Namun aqidah ini diingkari oleh sebagian orang. Mereka mengingkari bahwa Allah memiliki sifat Al ‘Uluw Maha Tinggi dan mereka juga mengingkari bahwa Allah ber-istiwa di atas ‘Arsy. Mereka mendasari keyakinannya tersebut dengan beberapa alasan, diantaranya:

Syubhat 1
Mereka mengatakan bahwa makna istiwa itu adalah istaula (menguasai), sebagaimana dalam sya’ir:

Bisyr menguasai Irak
Tanpa menggunakan pedang atau menumpahkan darah

Kata di sini maksudnya Bisyr bin Marwan, orang yang pernah menjadi penguasa Irak. Sehingga makna istiwa’ di sini maksudnya menguasai Irak. Mereka mengatakan: “lihat, ini sya’ir arab. Dan mustahil makna istiwa di sini artinya Bisyr berada di atas Irak, atau berada di tempat tinggi tepat di atas Irak. Lebih lagi ketika itu belum ada pesawat terbang yang memungkinkan seseorang berada di atas Irak. Dengan demikian dalam bahasa arab sudah dikenal bahwa istiwa itu terkadang maknanya istaula (menguasai)”.

Syubhat 2

Mereka mengatakan bahwa jika kita tetapkan bahwa Allah berada di atas ‘Arsy, konsekuensinya berarti Allah itu butuh terhadap ‘Arsy. Dan sangat mustahil Allah itu butuh terhadap makhluk, dengan demikian mustahil pula Allah berada di atas ‘Arsy.

Syubhat 3

Mereka mengatakan bahwa jika kita tetapkan bahwa Allah berada di atas ‘Arsy, konsekuensinya berarti Allah itu berupa jism (badan). Karena istiwa itu artinya sesuatu berada di atas sesuatu. Selain itu, konsekuensi lainnya, berarti Allah juga mahduud, yaitu terbatas oleh ruang dan waktu. Karena sesuatu yang berada di atas sesuatu berarti ia dibatasi oleh batas-batas ruang. Misalnya anda duduk di atas kursi, maka berada dalam batas ruang kursi tersebut.

Referensi

https://aslibumiayu.net/7527-apakah-arti-istiwa-banyak-yang-salah-faham-dalam-memahami-makna-istiwa.html