Apa latar belakang lahirnya pemerintahan orde baru?


Apa latar belakang lahirnya pemerintahan orde baru?

Latar belakang lahirnya orde baru, orde baru adalah suatu periode setelah orde lama. Latar belakang lahirnya orde baru secara umum adalah karena peristiwa G30SPKI yaitu peristiwa kekacauan terbesar di Indonesia dalam penyimpangan UUD 1945 dan Pancasila. Oleh karena itu Soekarno mengeluarkan supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) yang menugaskan Soeharto untuk mengamankan dan memulihkan ketertiban dan stabilitas negara.

1. Terjadinya G30SPKI
G30SPKI merupakan suatu gerakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia. Gerakan ini membuat kondisi ketertiban dan stabilitas di Indonesia menjadi kacau. Soeharto (yang nanti akan menjadi presiden di orde baru) pun diperintahkan untuk menanganinya. Hal ini membuat Soeharto mendapat integritas yang kuat.

2. Keadaan Perekonomian Memburuk
Keadaan Perekonomian yang kian hari kian memburuk, terjadi inflasi sebanyak 6x lipat, kenaikan harga bahan bakar, devaluasi nilai rupiah.

3. Menentang G30SPKI
Rakyat sangat marah terhadap Gerakan 30 September dan mengutuk segala perbuatan yang dilakukan oleh PKI. Rakyat menuntut agar PKI dibubarkan dan tokoh-tokoh PKI dihakimi. Hal ini terjadi karena PKI telah banyak melakukan tindakan-tindakan keji terhadap rakyat.

4. Pembentukan Front Pancasila
Beberapa kesatuan organisasi seperti KAPPI, KAPPI, KAMI, KASI bergabung membentuk Front Pancasila atau Angakatan 66 untuk menghancurkan tokoh G30SPKI.

5. Tiga Tuntutan Rakyat ( Tritura )
Tiga Tuntutan Rakyat atau yang sering dikenal dengan Tritura ini berisi:

  • Pembubaran organisasi PKI
  • Pembersihan Kabinet Dwikora
  • Penurunan harga-harga barang

6. Merosotnya Wibawa Soekarno
Kekuasaan dan wibaba Presiden Soekarno semakin merosot setelah usaha untuk mengadili tokoh yang ikut dalam Gerakan 30 September 1965.

7. TAP MPRS No XXXIII / 1967 MPRS
TAP MPRS No XXXIII / 1967 MPRS ini berisi pencabutan jabatan presiden dari Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto menjadi presiden. Tanggal 12 Maret 1967, Soeharto diangkat menjadi Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setelah berlakunya Supersemar, kehidupan berbangsa dan bernegara pun mulai ditata. Dengan dikeluarkannya Supersemar, pemerintah mendapat kepercayaan dari rakyat dan semakin meningkat. Namun setelah itu terjadi masalah dualisme. Soekarno sebagai presiden dan Soeharto menjadi pelaksana pemerintah. Masalah ini membuat Soeharto naik daun apalagi Soekarno menulis surat pengunduran diri dan menyerahkan kekuasaan pada Soeharto. Tanggal 23 Februari 1967, MPRS mengadakan sidang untuk membicarakan tentang surat pengunduran diri Soekarno dan ingin mengangkan SOeharto menjadi presiden. Akhirnya Soeharto diangkat menjadi presiden pada tanggal 12 Maret 1967 atas dasar TAP MPRS No XXXIII / 1967 MPRS.