Apa keuntungan penggunaan Work Breakdown Structure (WBS) dalam melakukan manajemen risiko?

Dalam manajemen proyek, kita mengenal istilah Work Breakdown Structure yang biasa disebut WBS. Apa keuntungan penggunaan WBS dalam memanajemen sebuah risiko?

Manajer proyek yang baik dapat memecah pekerjaan termasuk tugas, aktivitas dan kiriman yang terkait dengan proyek ke dalam kumpulan informasi yang dapat diatur. Hal ini memungkinkan anggota tim memahami sepenuhnya apa, kapan, mengapa dan bagaimana hasil yang diinginkan pada setiap tahap proyek.

Di sinilah struktur rincian pekerjaan sangat berguna. Work Breakdown Structure adalah dekomposisi hierarkis dari hasil yang terkait dengan pekerjaan tim proyek. WBS adalah representasi visual dari cakupan proyek yang luas yang dipecah menjadi bagian-bagian yang dapat diatur sehingga setiap tingkat pada struktur memberi anggota tim rincian dan definisi hasil yang lebih tinggi.

Penciptaan struktur rincian pekerjaan memerlukan partisipasi aktif semua anggota tim proyek karena pekerjaan mereka akan dianalisis pada setiap tingkat. Prosesnya melibatkan tiga langkah utama ini:

  • Identifikasi hasil fungsional utama;
  • Subbagian penyampaian ini menjadi sub-hasil (yaitu, sistem yang lebih kecil)
  • Penentuan kecocokan antara anggota dan paket kerja yang spesifik

Benefit yang diberikan WBS cukup banyak, mulai dari produktivitas, lebih detil, transparan, efisiensi biaya dan waktu, serta 2 hal yang digaris bawahi yaitu identifikasi dan minimisasi risiko yang lebih baik serta pemantauan progress yang lebih baik.

Resiko biasanya dilacak dalam log proyek, ditinjau selama pelaksanaan proyek, dan diminimalkan bila diperlukan. Cara terbaik untuk mengidentifikasi risiko adalah dengan melihat semua cabang dalam struktur rincian kerja dan kemudian mengidentifikasi cabang dengan parameter yang kurang dari yang ditentukan; Ini merupakan risiko terhadap definisi ruang lingkup dan, karenanya, terhadap proyek.