Apa keuntungan melakukan identifikasi risiko bagi seorang pebisnis?

Identifikasi Risiko

Pebisnis kekinian sangat memperhatikan risiko dalam menjalankan bisnisnya. Apa keuntungan melakukan identifikasi risiko bagi seorang pebisnis?

Dalam konteks bisnis, risiko adalah pengaruh dari ketidakpastian tujuan dan sasaran bisnis. Hal itu bisa menyebabkan kerugian atau dapat memunculkan peluang. Risiko tidak bisa dihilangkan, tapi bisa dikelola untuk meminimalkan potensi kerugian, meningkatkan pendapatan dan profit, serta membuat kita lebih waspada dan responsif terhadap perubahan situasi bisnis. Untuk mengelola risiko-risiko bisnis secara tepat, kita perlu mengidentifikasikan risiko bisnis.

Identifikasi risiko dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan kegiatan bisnis untuk kemudian dianalisa mengenai potensi paparan risiko dan dampak yang ditimbulkan. Informasi yang dibutuhkan untuk melakukan analisa dapat bersumber dari rencana bisnis perusahaan, laporan operasional, laporan keuangan, laporan kejadian risiko di masa lampau, studi banding dengan usaha sejenis, serta melakukan perhitungan statistik dari kejadian risiko di masa lalu. Dalam mengidentifikasikan risiko bisnis, terdapat beberapa metode yang bisa digunakan, antara lain Fault Tree Analysis, Failure Mode and Effect Analysis, serta Fishbone Diagram. Dari hasil identifikasi awal, risiko-risiko yang teridentifikasi kemudian dibagi dalam beberapa kategori, antara lain risiko finansial, risiko operasional, risiko legal dan kepatuhan, serta risiko sumber daya manusia.

Potensi risiko yang telah teridentifikasi kemudian dianalisa lebih lanjut dan dinilai untuk menentukan skala dampak yang mungkin ditimbulkan, serta kemungkinan atau probabilitas terjadinya risiko tersebut. Skala dampak dapat dibagi ke dalam beberapa tingkatan, yaitu rendah, menengah, besar, sampai katastropi. Sedangkan skala probabilitas juga dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sangat jarang terjadi, jarang terjadi, mungkin terjadi, sering terjadi, atau sangat sering terjadi. Kombinasi antara skala dampak dan skala probabilitas kemudian digunakan sebagai dasar untuk menetapkan apakah potensi risiko tersebut tergolong rendah, berisiko menengah, atau berisiko tinggi.

Hasil dari mengidentifikasikan risiko bisnis kemudian digunakan untuk menetapkan cara-cara mengatasi risiko serta biaya yang dibutuhkan untuk mengendalikan risiko. Di antara cara-cara tersebut antara lain adalah menghindari terjadinya risiko, mengurangi penyebab risiko, mengalihkan atau membagi risiko tersebut dengan pihak lain (misalnya dengan asuransi), atau dengan sadar menerima risiko tersebut. Dengan mengendalikan risiko, diharapkan bisnis tidak akan mengalami kejadian risiko yang dapat menimbulkan kerugian, dan bahkan dapat meraih peluang mendapatkan pendapatan dan keuntungan sesuai dengan target yang ditetapkan.