Apa keunggulan dan kelemahan dari Hidroponik?


Hidroponik adalah suatu budidaya menanam dengan mamakai (memanfaatkan) air tanpa memakai tanah dan menekankan penumbuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman. Nah , Kira-kira apa ya keunggulan dan kelemahan dari Hidroponik ini ?

1 Like

Keunggulan / Kelebihan Hidroponik

kita bahas terlebih dahulu kelebihan dari metode hidroponik. Terutama sekarang ini metode hidroponik banyak dipandang sebelah mata, sehingga penting bagi kita untuk mencermati apa saja kelebihan yang bisa didapat dari metode hidroponik.

1.Tidak membutuhkan tanah. Hal ini akan membuat area bercocok tanam menjadi semakin bersih karena tidak menggunakan tanah sama sekali.
2.Pertumbuhan tanaman akan lebih cepat. Ini karena nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman akan terserap secara lebih baik mengingat media yang digunakan berbentuk cair.
3.Tidak perlu melakukan penyiraman tanaman seperti bercocok tanam pada umumnya. Ini karena media yang digunakan sudah memakai air.
4.Tenaga yang dibutuhkan lebih sedikit. Kita tidak perlu melakukan pengolahan lahan, penanaman serta memanen. Metodenya lebih praktis dan juga efisien.
5.Proses memanen tanaman nantinya akan menjadi lebih mudah apabila dibandingkan dengan metode bercocok tanam yang menggunakan tanah.
6.Hasil panen dari metode hidroponik cenderung lebih banyak. Kelebihan hidroponik yang satu ini kurang begitu diketahui sehingga banyak orang-orang yang masih meragukannya.
7.Menanam menggunakan metode hidroponik cenderung akan lebih menghemat tempat. Kita tidak memerlukan lahan hingga beberapa hektar untuk bercocok tanam. Justru metode hidroponik cocok untuk dilakukan di lahan sempit bahkan di daerah perkotaan.
8.Buah serta sayur yang dihasilkan dari metode hidroponik akan menjadi lebih steril karena bebas dari pestisida ataupun herbisida berbahaya. Hal ini tentu jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan sayur dan buah yang ditanam di lahan perkebunan dan menggunakan pestisida.
9.Resiko tanaman terserang hama serta penyakit akan lebih kecil.
10.Metode bercocok tanam menggunakan hidroponik tidak akan tergantung cuaca. Kita bisa tetap bercocok tanam pada saat cuaca panas maupun dingin.
11.Kelebihan dan kekurangan hidroponik yang terakhir yaitu penggunaan pupuk dalam metode ini akan dapat menjadi lebih hemat serta efisien.
Referensi:bibitonline

1 Like

Kelemahan / Kekurangan Hidroponik

  1. Modal awal lumayan besar jika berbudidaya dalam skala besar.
  2. Pearalatan / Nutrisi tanaman masih tergolong langkah.
  3. Penyebaran penyakit jamur ke tanamanan lain lebih cepat.
  4. Perawatan membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi.
1 Like

Hidroponik diambil dari bahasa Yunani yaitu hydro yang artinya air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal dengan sebutan soilless culture yang artinya budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi tanaman hidroponik adalah tanaman yang ditanam dengan pemanfaatan air dan tanpa penggunaan tanah sebagai media tanam. Pengertian tanaman hidroponik secara umum yaitu tanaman yang ditanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah tetapi menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman untuk bisa tumbuh. Jadi tanaman hidroponik tidak ditanam di media tanah melainkan media lain seperti bata merah, rockwool, kerikil, arang sekam dan sebagainya. Walaupun memanfaatkan air, tetapi air yang dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil. Hal paling penting untuk tanaman hidroponik adalah pemenuhan nutrisi tanaman yang berbentuk larutan. Jadi, cara penanaman hidroponik sangat cocok untuk tempat yang pasokan airnya kurang.
Sejarah mencatat bahwa hidroponik sudah dimulai oleh Bangsa Babylonia pada tahun 600 SM yaitu berupa taman gantung (hanging garden). Taman gantung ini adalah merupakan hadiah dari Raja Nebukadnezar II untuk istri tercintanya bernama Amytis, yang juga sebagai permaisuri. Taman gantung ini dibuat secara bertingkat dan tidak semuanya menggunakan media tanah sebagai media tanam. Seperti halnya Bangsa Babylonia, Bangsa Cina juga telah mencoba menerapkan cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam. Bangsa Cina telah menerapkan teknik bercocok tanam yang dikenal dengan “Taman Terapung”. Bahkan di Mesir, Cina dan India juga sudah menerapkan cara bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam. Mereka sudah menggunakan pupuk organik yang mereka gunakan sebagai suplai bahan makan untuk tanaman yang mereka tanam di dalam bedengan pasir yang terletak di tepi sungai. Cara bercocok tanam seperti ini dikenal dengan istilah “River Bed Cultivation”. Istilah hidroponik lahir sekitar tahun 1936, sebagai penghargaan yang diberikan kepada DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California. DR. WF. Gericke melakukan percobaan dan penelitian dengan menanam tomat di dalam bak yang berisi mineral sehingga tomat tersebut mampu bertahan hidup dan dapat tumbuh sampai ketinggian 300 cm dan memiliki buah yang lebat. Sebelumnya beberapa ahli patologis tanaman juga melakukan percobaaan dan penelitian untuk dapat melakukan bercocok tanam tanpa media tanah sebagai media tanam, sehingga pada masa itu bermunculan istilah-istilah: “Nutri Culture”, “Water Culture”, ”Gravel Bed Culture”, dan istilah “Soilless Culture” (Roberto, 2003)

Jenis Hidroponik
Adapun jenis-jenis hidoponik yang sering digunakan yaitu:
a. Nutrient Film Technique (NFT)
NFT adalah teknik hidroponik dimana aliran yang sangat dangkal air yang mengandung semua nutrisi terlarut diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang kembali beredar melewati akar tanaman di sebuah alur kedap air. Dalam sistem yang ideal, kedalaman aliran sirkulasi harus sangat dangkal, sedikit lebih dari sebuah film air. Sebuah sistem NFT yang dirancang berdasarkan pada penggunakan kemiringan saluran yang tepat, laju aliran yang tepat, dan panjang saluran yang tepat. Keuntungan utama dari sistem NFT dari bentukbentuk lain dari hidroponik adalah bahwa akar tanaman yang terkena kecukupan pasokan air, oksigen dan nutrisi. Kelemahan dari NFT adalah bahwa NTF ini memiliki gangguan dalam aliran, misalnya, pemadaman listrik. Prinsip dasar dalam sistem NFT merupakan suatu keuntungan dalam pertanian konvensional. Artinya, pada kondisi air berlebih, jumlah oksigen diperakaran menjadi tidak memadai. Namun, pada sistem NFT yang nutrisinya hanya selapis menyebabkan ketersediaan nutrisi dan oksigen pada akar selalu berlimpah. Untuk membuat selapis nutisi, dibutuhkan syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Kemiringan talang tempat mengalirnya larutan nutrisi ke bawah harus benar-benar seragam.
  2. Kecepatan aliran yang masuk tidak boleh terlalu cepat, disesuaikan dengan kemiringan talang (Lingga, 1984).

Banyak petani hidroponik komersial dan hobbyist menggunakan sistem NFT untuk menanam sayuran dan tanaman. Sistem NFT dapat menghasilkan lebih tanaman dengan sedikit ruang, sedikit air dan sedikit nutrient. Selain itu, ada aerasi yang baik dan suplai oksigen di sebagian besar sistem hidroponik. Sistem NFT juga sangat mudah dalam pembuatan dan pemeliharaan. Akibatnya, sistem NFT telah menjadi salah satu yang paling populer sistem hidroponik tumbuh dalam dekade terakhir.

b. Drip-Irrigation atau Micro-Irrigation
Drip-Irrigation, juga dikenal sebagai irigasi tetes atau irigasi mikro atau irigasi lokal, adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes perlahan ke akar tanaman, baik ke permukaan tanah atau langsung ke zona akar, melalui jaringan katup, pipa, tabung, dan emitter. Hal ini dilakukan melalui tabung sempit yang memberikan air langsung ke dasar tanaman. Dengan demikian, kerugian (kehilangan air) seperti perkolasi, run off, dan evapotranspirasi bisa diminimalkan sehingga efisiensinya tinggi. Irigasi tetes dapat dibedakan menjadi 2 yaitu irigasi tetes dengan pompa dan irigasi tetes dengan gaya gravitasi. Irigasi tetes dengan pompa yaitu irigasi tetes yang sistem penyaluran air diatur dengan pompa. Irigasi tetes pompa ini umumnya memiliki alat dan perlengkapan yang lebih mahal daripada sistem irigasi gravitasi. Irigasi tetes dengan sistem gravitasi yaitu irigasi tetes dengan menggunakan gaya gravitasi dalam penyaluran air dari sumber (Sibarani, 2005).

c. Aeroponics
Aeroponics adalah proses tumbuh tanaman di lingkungan udara atau kabut tanpa menggunakan tanah atau media agregat (dikenal sebagai geoponics). Kata “aeroponics” berasal dari makna Yunani aero (udara) dan ponos (kerja). Budaya aeroponics berbeda dari kedua hidroponik konvensional dan in-vitro (kultur jaringan tanaman) tumbuh. Tidak seperti hidroponik, yang menggunakan air sebagai media tumbuh dan mineral penting untuk mempertahankan pertumbuhan tanaman, aeroponics dilakukan tanpa media tumbuh. Karena air digunakan dalam aeroponics untuk mengirimkan nutrisi, kadang-kadang dianggap sebagai jenis hidroponik. Prinsip dasar dari tumbuh aeroponik adalah untuk tumbuh tanaman digantung di dalam lingkungan tertutup atau semi-tertutup dengan menyemprotkan akar 10 tanaman menjuntai dan batang bawah dengan solusi dikabutkan atau disemprot air kaya nutrisi (Wikipedia, 2013).
d. Deep Water Culture (DWC) Deep Water Culture (DWC) adalah salah satu metode hidroponik yang memproduksi tanaman dengan cara menggantungkan akar tanaman ke dalam larutan kaya nutrisi, air beroksigen (Wikipedia, 2013).
e. Flood & Drain (Ebb and Flow) Ebb and flow merupakan suatu bentuk hidroponik yang dikenal karena kesederhanaan, kehandalan operasi dan biaya investasi awal yang rendah. Pot diisi dengan media inert yang tidak berfungsi seperti tanah atau berkontribusi nutrisi untuk tanaman tapi yang jangkar akar dan berfungsi sebagai cadangan sementara air dan pelarut nutrisi mineral (Wikipedia, 2013).
f. Floating Raft (Rakit apung) Pada sistem rakit apung, tanaman ditempatkan pada stereofoam yang diapungkan pada sebuah kolam. Kolam sedalam 40 cm tersebut berisi nutrisi. Sistem ini perlu ditambahkan airstone ataupun aerator. Aerator berfungsi menghasilkan oksigen untuk pertukaran udara dalam daerah perakaran. Kekurangan oksigen akan mengganggu penyerapan air dan nutrisi oleh akar. Rakit apung hanya dapat ditanami oleh tumbuhan yang memiliki bobot rendah (Randys Hydroponics, 2010)

Keunggulan dan Kelemahan Hidroponik
Adapun beberapa keunggulan dan kelemahan penggunaan sistem hidroponik yaitu:
a. Keunggulan Hidroponik

  1. Tanah tidak diperlukan untuk hidroponik.
  2. Air tetap dalam sistem dan dapat digunakan kembali dengan demikian, biaya air rendah.
  3. Pengontrolan kadar nutrisi secara keseluruhan dengan demikian, biaya untuk ini rendah.
  4. Tidak ada pencemaran ke lingkungan karena sistem dikendalikan.
  5. Stabil dan hasilnya tinggi.
  6. Hama dan penyakit lebih mudah untuk disingkirkan dari pada penggunaan tanah karena mobilitas dari penggunaan wadah pada hidroponik.
  7. Lebih mudah dalam proses pemanenan.
  8. Tidak adanya penggunaan pestisida.
  9. Hidroponik juga memiliki keuntungan bagi lingkungan sosial karena dapat dijadikan sarana pendidikan dan pelatihan di bidang pertanian modern mulai dari kanak-kanak sampai dengan orang tua, memperindah lingkungan dengan kesan pertanian yang bersih dan sehat dan usaha agribisnis di pedesaan tanpa mencemari lingkungan

b. Kelemahan
Hidroponik Tanpa tanah sebagai penyangga, kegagalan untuk sistem hidroponik menyebabkan kematian tanaman yang cepat. Kelemahan lainnya termasuk serangan patogen seperti karena layu oleh Verticillium disebabkan oleh tingkat kelembaban tinggi yang terkait dengan hidroponik dan berbasis penyiraman lebih dari pada tanaman tanah. Juga, tanaman hidroponik banyak membutuhkan pupuk yang berbeda untuk setiap tanaman yang berbeda (Triutami, 2011).
Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/322308428_Hidroponik_untuk_Pemula
http://digilib.unila.ac.id/7399/15/BAB%20II.pdf

1 Like

Hidroponik merupakan pertumbuhan tanaman dalam larutan nutrisi cair dengan atau tanpa menggunakan media buatan/media tanam. Media yang biasa digunakan meliputi sabut, perlit, vermikulit, pecahan bata, dan serat kayu. Hidroponik telah dikenal sebagai metode yang baik dan untuk menghasilkan sayuran (tomat, selada, mentimun) serta tanaman hias seperti tanaman herbal, mawar, freesia, dan tanaman dedaunan. Berikut merupakan beberapa manfaat menggunakan teknik budidaya tanaman secara hidroponik:

  • Bisa dilakukan tempat yang tidak memungkinkan (misalnya, daerah gurun kering atau daerah beriklim dingin).
  • Kontrol yang lebih lengkap terhadap kandungan nutrisi, pH, dan lingkungan tumbuh.
  • Biaya air dan nutrisi yang lebih rendah terkait dengan daur ulang air dan nutrisi.
  • Pertumbuhan lebih cepat karena lebih banyak oksigen yang tersedia di area akar.
  • Penghapusan atau pengurangan serangga, jamur, dan bakteri terkait tanah.
  • Hasil panen yang jauh lebih tinggi.
  • Tidak diperlukan penyiangan atau penanaman.
  • Beberapa tanaman, seperti selada dan stroberi, dapat diangkat dari permukaan tanah ke ketinggian yang jauh lebih baik untuk penanaman, penanaman, dan panen. Ini memberikan kondisi kerja yang jauh lebih baik dan karenanya menurunkan biaya tenaga kerja.
  • Rotasi / penebangan tanaman tidak perlu.
  • Syok transplantasi berkurang

Sedangkan Kekurangan dari hidroponik sendiri yaitu:

  • Biaya awal dan operasional lebih tinggi daripada kultur tanah.
  • Keterampilan dan pengetahuan diperlukan untuk beroperasi dengan baik.
  • Beberapa penyakit seperti Fusarium dan Verticillium dapat menyebar dengan cepat melalui sistem. Namun, banyak varietas yang kebal terhadap penyakit di atas telah dibiakkan
Referensi

Shrestha, A., and Dunn, B. (2015). Hydroponics. Oklahoma State University: Division of Agricultural Sciences and Natural Resources

1 Like

Lee and Lee (2015), mengatakan bahwa keuntungan menggunakan sistem hidroponik antara lain:

  1. Dapat mengoptimalkan penggunaan lahan terbatas.
  2. Tanaman terhindar dari bahan-bahan kimia berbahaya pencemar seperti yang ada dalam tanah.
  3. Tanaman hidroponik tumbuh tidak dipengaruhi perubahan musim.
  4. Tanaman hidroponik tidak mudah terinfeksi oleh hama dan penyakit.
  5. Memudahkan untuk mengontrol pertumbuhan tanaman, suhu, kebutuhan nutrisi dan air, kelembaban, dan cahaya.
  6. Tidak banyak membutuhkan tenaga kerja seperti jika melakukan budidaya di tanah.

Selain memiliki keuntungan, sistem hidroponik juga memiliki beberapa kekurangan seperti yang terdapat pada Roidah (2014):

  1. Harga pembuatannya sangat mahal.
  2. Membutuhkan keterampilan khusus dalam perakitan alat hidroponik, pemberian nutrisi, dan perawatan.
  3. Pemeliharaan perangkat hidroponik sedikit sulit.
Referensi

Lee, S., & Lee, J. (2015). Beneficial Bacteria and Fungi in Hydroponic Systems: Types and Characteristics of Hydroponic Food Production Methods. Scientia Horticulturae 195 (2015) , 206–215.
Roidah, I. S. (2014). Pemanfaatan Lahan dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol. 1 No. 2 Tahun 2014 .

Terdapat beberapa kelemahan dan juga kelebihan dari sistem hidroponik, yaitu antara lain

Kelebihan

  1. Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin
  2. Perawatan lebih praktis
  3. Gangguan hama tanaman lebih dapat dikontrol
  4. Pemakaian pupuk lebih efisien
  5. Tanaman yang mati lebih mudah untuk disulam
  6. Lebih higienis dan dapat langsung diolah
  7. Tidak membutuhkan lahan yang luas untuk bercocok tanam
  8. Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja untuk melakukan perawatan tanaman
  9. Tanaman lebih cepat tumbuh dan ternutrisi dengan baik
  10. Hasil produksi lebih kontinyu
  11. Harga jual lebih tinggi
  12. Beberapa tanaman dapat dibudidayakan diluar musim
  13. Tidak ada resiko kebanjiran,erosi, kekeringan, atau ketergantungan dengan kondisi alam

Sedangkan, kekurangan dari sistem hidroponik adalah sebagai berikut,

Kekurangan

  1. Investasi awal yang mahal untuk beberapa jenis sitem hidroponik
  2. Memerlukan keahlian khusus untuk melakukan perawatan tanaman
  3. Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit
  4. Diperlukan aliran listrik untuk beberapa sistem
  5. Memerlukan perawatan yang lebih ekstra
Referensi

Roidah, Ida Syamsu. (2014.) Jurnal Universitas Tulungagung. Pemanfaatan Lahan dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Vol1 No2

Kelebihan teknik hidroponik

  • Dapat menggunakan media non tanah.
  • Pemanfaatan pupuk lebih sedikit.
  • Penggunaan air lebih hemat.
  • Dapat dikombinasikan dengan aquarium.
  • Pengendalian dan pemberian nutrisi lebih efektif dan efisien.
  • Ramah lingkungan.
  • Memberikan hasil tanaman melimpah dan mudah dipanen.
  • Steril dan bersih.
  • Unsur hara dan pH lebih terjaga.

Kekurangan teknik hidroponik

  • Modalnya sangat mahal.
  • Perawatannya lebih sulit.
  • Butuh keterampilan dan pengetahuan khusus