Apa kesulitan dalam mengumpulkan data pasien?

Dalam sebuah rumah sakit pasti memiliki data pasien yang menjalani perawatan , pengumpulan data pasien dalam rumah sakit yang besar tidaklah mudah , nah apa kesulitan dalam mengumpulkan data pasien ?

Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial assessment), selama klien dirawat secara terus-menerus (ongoing assessment), serta pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data (re-assessment).

Karakteristik Data

1. Tidak Lengkap
Data yang terkumpul tidak lengkap .Perawat tidak mengkaji lebih dalam mengenai masalah klien tersebut dengan tidak menanyakan hal-hal sebagai berikut: apakah tidak mau makan karena tidak ada nafsu makan atau disengaja? Apakah karena adanya perubahan pola makan atau hal-hal yang patologis? Bagaimana respon klien mengapa tidak mau makan.

2. Akurat dan nyata
perawat tidak berfikir secara akurat dan nyata untuk membuktikan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang mungkin meragukan. . Perawat tidak berusaha mengajak klien berkomunikasi, dan jika perawat bertanya respon klien selalu diam dan tidak menjawab pertanyaan perawat. Selama sehari klien tidak mau makan makanan yang diberikan”, jika keadaan klien tersebut ditulis oleh perawat bahwa klien depresi berat, maka hal itu merupakan perkiraan dari perilaku klien dan bukan data yang aktual. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apa adanya sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.

3. Tidak Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya menyebabkan banyak sekali data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu dalam mengidentifikasi. Kondisi seperti ini bisa diantisipasi dengan membuat data komprehensif tapi singkat dan jelas. Dengan mencatat data yang relevan sesuai dengan masalah klien, yang merupakan data fokus terhadap masalah klien dan sesuai dengan situasi khusus.

Kesulitan dalam Metode Pengumpulan data

  1. Wawancara
    Hasil wawancara yang tidak jelas diakibatkan adanya gangguan , misal suara pasien yang tidak kedengaran dengan jelas dan pertanyaan yang diajukan perawat tidak efisien
  2. Observasi
    Hasil Observasi yang tidak akurat akibat tidak rutin dilaksanakan oleh pihak rumah sakit.
  3. Pemeriksaan fisik
    Pemeriksaan fiisik yang bersalahan akibat perawat tidak mengkaji apakah gangguan yang mempengaruhi klien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari .

SUMBER :sunny:

Pengkajian adalah tahap yang paling menentukan untuk tahap berikutnya, pengkajian harus dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga seluruh kebutuhan perawatan pada klien dapat diidentifikasi dengan baik.

Tetapi dalam mengumpulkan data dari klien terdapat beberapa kesulitan yaitu :

1. Tidak mampu melakukan anamnesis dengan tepat
Anamnemis adalah tanya jawab langsung kepada klien. Kesulitan anamnesis ini pada umumnya dihadapi oleh perawat yang baru bekerja dan belum berpengalam dalam melakukan anamnesis kepada klien, biasanya anamnesis tidak terfokus dan beralih pada pembicaraan sosial, semua itu bisa dapat dicegah dengan selalu berlatih dan belajar dari anamnesis sebelumnya.

2. Tidak mampu melakukan pemeriksaan fisik dengan tepat
Pemeriksaan fisik diperlukan untuk memvalidasi data dari hasil anamnesis. Jika perawat tidak melakukan pemeriksaan fisik dengan tepat berakibat pada penumpulan data dari klien tersebut.

3. Tidak mampu mengorganisasi data
Teknik menyeleseikan masalah tersebut merupakan memahami dengan benar maksud dari masing -masing item yang dikaji sehingga ketika data klien sudah diperoleh perawat hanya tingal memasukan item yang dimaksudkan supaya data lebih cepat diproses.

SUMBER :