Apa kelebihan media tanam lumut pada tanaman hias?

media lumut

Tanaman hias biasanya ditanam menggunakan tanah yang subur untuk menunjang pertumbuhan tanaman tersebut. Namun saat ini para pecinta tanaman hias menggunakan lumut sebagai media tanam pada beberapa jenis tanaman hias karena memiliki kelebihan khusus. Lalu, apa saja kelebihan lumut yang dijadikan sebagai media tanam pada tanaman hias?

1 Like

IMG-20200811-WA0014

Izin menjawab ya ka :wink:

Kokedema memiliki karakteristik, yaitu asimetris, kasar, ekonomis, dan simpel. Disisi lain, kokedama juga menjadi tanaman organik indoor yang sangat disukai sebab tidak memanfaatkan pot plastik dan lebih mudah daripada bonsai, dikarenakan dapat memanfaatkan tanaman dengan beragam jenis.

Kokedama merupakan solusi alternatif dalam memperbanyak vegetasi, untuk rumah dengan pekarangan yang sempit atau tidak sama sekali memiliki halaman.

Daftar Pustaka
Trahutami, S. I. dan Reny, W. 2019. Pengenalan dan Pelatihan Penanaman dengan Teknik Kokedama untuk Ibu-Ibu PKK. Jurnal HARMONI. Undip.

Media tanam lumut biasa dikenal dengan istilah kokedama. Dimana kokedama itu sendiri berasal dari negara Jepang. Adapun bahan untuk membuat kokedama pada umumnya adalah tanah yang dibentuk seperti bola, kemudian dibungkus menggunakan lumut atau sabut kelapa diikat menggunakan benang. Penggunaan media tanam kokedama dalam budidaya tanaman hias dapat menjadi daya tarik dan nilai seni di kalangan pecinta tanaman hias. Kokedama dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman hias. Namun, tanaman hias yang banyak menjadi pilihan untuk ditanam dengan menggunakan kokedama adalah sukulen dan kaktus. Selain menjadi media tanam bagi tanaman, kokedama juga dapat digunakan sebagai aksen dalam pemanfaatan lahan kecil dan memperindah ruangan dengan cara ditempatkan di sudut ruangan maupun digantung.

image

Berdasarkan buku “Miniature Moss Gardens: Create Your Own Japanese Container Gardens (Bonsai, Kokedama, Terrariums & Dish Gardens)” yang ditulis oleh Megumi Oshima dan Hideshi Kimura, kelebihan dalam menggunakan kokedama sebagai media tanam pada tanaman hias adalah sebagai berikut:

  1. Merawat lumut sebagai media tanam tidaklah rumit. Tidak ada peralatan khusus yang digunakan dalam merawat kokedama. Contoh item yang dapat digunakan untuk merawat kokedama adalah gunting.

  2. Media tanam lumut tidak membutuhkan pupuk. Sebab, pemberian pupuk hanya akan merusak lumut. Apabila kondisi lumut terlihat tidak sehat, maka solusinya adalah melakukan penyiraman pada lumut atau memindahkan lumut tersebut ke lokasi yang lain.

    • Waktu terbaik untuk melakukan penyiraman pada media tanam lumut adalah saat lumut tersebut terlihat kering dan mengeriting. Namun, terdapat beberapa jenis lumut yang berubah warna menjadi putih ketika membutuhkan air.
    • Penyiraman pada media tanam lumut dapat dilakukan dengan menggunakan spray. Sebab, dengan spray, air akan mengenai seluruh tubuh lumut. Setelah penyiraman, maka lumut akan terlihat hijau kembali.
    • Selama musim semi dan gugur, penyiraman pada media lumut dapat dilakukan satu kali dalam sehari. Sedangkan pada musim panas, penyiraman dilakukan dua kali sehari. Namun, ketika lumut terlihat sangat lembab, maka penyiraman tidak dibutuhkan pada saat itu.
    • Jangan melakukan penyiraman saat cuaca panas. Kondisi yang baik untuk menyiram kokedama adalah pagi dan sore hari.

When moss need a water.PNG
Appearance of moss after watering

Referensi

Oshima, M dan H. Kimura. (2017). Miniature Moss Gardens: Create Your Own Japanese Container Gardens (Bonsai, Kokedama, Terrariums & Dish Gardens). North Clarendon: Tuttle Publishing.

Lumut atau moss yang dijadikan sebagai media tanam berasal dari sphagnum berbentuk seperti busa atau spons. Moss sphagnum dapat menyerap banyak air, tidak becek. Air-air tersebut disimpan di dalam sel mati terutama di daun-daunnya. Air dipegang erat meskipun saat terkena angin dan panas matahari. Semua bagian sphagnum bermanfaat baik yang berwarna hijau dan masih hidup atau yang berwarna cokelat telah mati. Media ini mempunyai banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman tumbuh dan berkembang dengan leluasa. Media moss memiliki kadar lengas lebih besar ( 40,2 %) dibanding kadar lengas tanah dan pupuk kandang. Cangkokan dengan media moss menghasilkan kalus 2 minggu lebih cepat daripada media tanah + pupuk kandang. Penggunaan moss menyebabakan air tetap tersedia bagi cangkokan, sehingga pada awal proses perakaran, akar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga proses pembentukan akar menjadi lebih cepat.

Media sphagnum moss memiliki kelebihan dalam mengikat air sampai 80%, mengandung nitrogen 2-3% dan sangat baik untuk perkembangan akar tanaman. Penggunaan moss merupakan cara yang tepat untuk menyediakan lengas yang memadai untuk tanaman karena memiliki kemampuan menyimpan air 15-20 kali dari berat keringnya dan kandungan unsur N 0.86%, P 0.13%, K 0,8%, Ca 0,3%, Mg 0,26% dan Mn 0,17%. Kemampuan moss untuk menahan air lebih banyak di dalam sel, struktur moss yang berongga sehingga memperlancar sirkulasi udara di dalam media dan adanya zat anti bakteri yang dapat menghambat timbulnya jamur dan penyakit. Kandungan hara di dalam moss dapat membantu pertumbuhan akar lebih baik.

Sumber: http://tgc.lk.ipb.ac.id/2020/06/11/moss-sphagnum-lumut-pengikat-air/

Spaghnum moss adalah media tanam yang berasal dari tanaman lumut-lumutan. Sampai saat ini, spaghnum moss yang dijual di Indonesia sebagaian besar masih impor dari luar negeri seperti Eropa, Amerika dan beberapa negara di Asia Tenggara.

Kelebihan spaghnum moss untuk media adalah kemampuannya mengikat air sampai 80%, karena kemampuannya tersebut spaghnum moss sangat cocok untuk tanaman hias dataran tinggi yang dipelihara di daerah dataran rendah . Namun jenis tanamannya tentu harus yang menyukai air.

Media tanam ini juga mengandung nitrogen sebanyak 2-3% sehingga sangat cocok untuk tanaman hias daun . Selain itu, spaghnum moss sangat baik untuk perkembangan akar tanaman muda. Oleh karena itu, media ini banyak digunakan oleh pekebun tanaman hias untuk pembibitan.

moss

Referensi:
Wiryanta, B. T. W. 2007. Media Tanam Untuk Tanaman Hias . Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Hasil dari penelitian Syarif Nizar Kartana yang berjudul “Uji Berbagai Media Tanam Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Anggrek Bulan Yang Berasal Dari Alam”.
Menunjukkan bahwa dengan menggunakan media moss atau lumut merupakan media tanam yang paling sesuai untuk meningkatkan pertumbuhan bibit anggrek bulan yang berasal dari alam dimana dapat meningkatkan pertambahan jumlah akar sebanyak 4,29 buah dan tinggi tanaman sebesar 3,86 cm. Adapun datanya adalah sebagai berikut:



Hasil ini lebih efektif ketimbang menggunakan media arang dengan jumlah akar 2,00 buah dan tinggi 1,93 cm, sedangkan untuk akar kadaka dengan jumlah akar 2,36 dan tinggi 3,21 cm, dan serabut kelapa dengan jumlah akar 2,59 buah dan tinggi 2,50 cm. Maka dari itu penggunaan moss atau lumut adalah alternatif terbaik untuk media tanam anggrek bulan yang berasal dari alam.

Referensi
Kartana, Syarif. (2017). Uji Berbagai Media Tanam Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Anggrek Bulan Yang Berasal Dari Alam. Jurnal PIPER. Vol (13) Halaman 20-26.