Apa kelebihan Komunikasi Interpersonal dalam saluran komunikasi ilmu politik?

Komunikasi interpersonal merupakan bentukan hubungan satu-kepada-satu; terdiri atas saling tukar kata lisan di antara dua orang atau lebih.

  1. Pengaruh Pribadi dalam Politik

Kita telah mengenal varian dari komunikator politik, yakni politikus, profesional, dan aktivis. Dalam kategori aktivis kita berbicara tentang pemuka pendapat (opinion leader), yakni orang yang menaruh perhatian terhadap media massa, memilih pesan, dan menyampaikan informasi serta opini baik kepada teman, tetangga, maupun kawan bekerja dan lain-lain melalui percakapan tatap muka. Melalui pengaruh pribadi, para pemuka pendapat merupakan saluran yang menghubungkan jaringan massa dan komunikasi interpersonal.

Terlepas dari perannya dalam memimpin pendapat dan dalam menyebarkan informasi, sebenarnya banyak sekali pembicaraan politik yang dilakukan oleh komunikator politik mengalir terutama melalui saluran interpersonal. Inilah gelanggang terpenting bagi pembicaraan kekuasaan, pengaruh, dan otoritas, tempat pembicaraan dilakukan dari mulut ke mulut, bukan kepada khalayak massa. Argumentasi para pengamat benar, bahwa pembicaraan di belakang layar di antara para pejabat memberikan gambaran yang lebih tepat tentang apa yang terjadi dalam pemerintahan ketimbang yang dikatakan oleh para pejabat kepada khalayak massa: “Lamabang politik beredar di antara para pemegang kekuasaan,” tulis Lasswell dan Kaplan, “Lebih sesuai dengan kenyataan kekuasaan daripada lambang-lambang yang disajikan bagi bidang itu.”
2) Karakteristik Percakapan Politik

Komunikasi interpersonal mengenai politik, atau komunikasi apa pun mengenai maslaah itu, adalah pertemuan terpusat. Artinya, sangat sedikit orang yang mengambil bagian, pihak-pihak saling memberi hak untuk mengakui dan menjawab dalam pertukaran itu, dan percakapan berlangsung dengan cara orang-orang bergiliran mengatakan segala sesuatu. Sifat terpusat ini menghasilkan kemampuan koorientasi, seperti pada pertandingan, dan negosiasi.

a. Koorientasi

Penyebutan ini hanya menunjukkan bahwa orang saling bertukar pandangan tentang masalah; pertukaran itu menimbulkan serangkaian pesan dan tindakan, dan melalui urutannya para peserta serempak mengorientasikan diri terhadap obyek yang dibahas dan terhadap satu sama lain.
Orientasi gabungan terhadap pesan dan peserta komunikasi interpersonal mengandung arti bahwa pesan yang dipertukarkan itu memiliki dimensi isi maupun dimensi hubungan. Isi pesan itu terdiri atas informasi tentang pokok masalah yang sedang dibahas. Dimensi hubungan membawa informasi tentang bagaimana pandangan para peserta dalam percakapan itu terhadap satu sama lain. Senyuman, kerutan dahi, nada suara, pertemuan pandangan, bahasa tubuh –semuanya merupakan tanda yang dibaca orang untuk mengetahui kesan apa yang dimiliki mereka tentang orang lain dalam percakapan itu.
Bahkan diam pun bisa menjadi sebuah strategi komunikasi. Di mana mantan Presiden Megawati adalah “pelopor’-nya. Mantan Presiden Megawati yang mempelajari komunikasi presiden-presiden sebelumnya menganggap bahwa komunikasi kepresidenan Soekarno dan Abdurrahman Wahid tidak sesuai dengan iklim Indonesia yang sedang menjalani proses demokratisasi. Maka, jadilah diam itu sebagai strategi komunikasinya. Walaupun strateginya tersebut menjadikan dirinya sebagai presiden paling tidak komunikatif sepanjang sejarah kepresidenan Republik Indonesia.

Koorientasi menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal melibatkan percakapan tentang masalah-masalah –pajak, kebijakan energi, biaya penghidupan, dan sebagainya– dan pesan-pesan yang rawan seperti bagaimana perasaan orang terhadap satu sama lain. Setiap komunikator menunjukkan apakah ia menerima, menolak, atau begitu saja mengabaikan yang lain; lebih dari itu, seseorang menyingkapkan apakah ia menerima, menolak, atau merasa apatis terhadap keterlibatan dirinya ke dalam wacana itu.

b. Percakapan sebagai Permainan

Maksud percakapan sebagai permainan di sini adalah transaksi yang di dalamnya para peserta komunikasi (1) mempunyai motif yang terbuka dan tersembunyi dan (2) dalam proses itu memperoleh imbalan atau menderita kerugian.
Lyman dan Scott mengemukakan empat tipologi permainan yang sesuai untuk menjelaskan sifat-sifat yang menyerupai permainan dalam komunikasi politik interpersonal. Permainan dibedakan menurut tujuan yang dikerjar-nya. Permainan wajah, misalnya, merefleksikan upaya peserta untuk menetapkan indentifikasi masing-masing dengan cara-cara yang dihargai. Suatu permainan wajah bisa defensive; dalam permainan ini pemain berusaha melindungi suatu identitas dari ancaman.

c. Kontur saling tukar interpersonal

Beberapa hal memengaruhi makna yang diberikan orang kepada pesan-pesan yang mengalir melalui saluran-saluran interpersonal. Kita akan mengemukakan tiga dari yang terpenting, yakni:

  • Prinsip Homofili

    Riset mengemukakan tiga dalil yang jika digabungkan membentuk prinsip homofili dalam komunikasi; (1) Orang-orang yang mirip dan sesuai satu sama lain lebih sering berkomunikasi daripada orang-orang yang tidak serupa sifat dan pandangannya. (2) Komunikasi yang lebih efektif terjadi bila sumber dan penerima homofilitik; orang-orang yang mirip cenderung menemukan makna yang sama dan diakui bersama dalam pesan-pesan yang dipertukarkan oleh mereka. (3) Homofili dan komunikasi saling memelihara; makin banyak komunikasi di antara orang-orang, mereka makin cenderung berbagi pandangan dan melanjutkan komunikasi. Prinsip homofili terlalu menyederhanakan.

  • Empati

    Kemampuan memproyeksikan diri sendiri ke dalam titik pandang dan empati orang lain memberikan peluang kepada komunikator untuk berhasil dalam bercakap-cakap. Empati adalah suatu sifat yang sangat dekat asosiasinya dengan citra seseorang tentang diri dan tentang orang lain, dan karena itu bisa dinegosiasikan melalui media interpersonal.

  • Menyingkap Diri

    Penyingkapan diri terjadi bila seseorang memberitahukan kepada orang lain apa yang dipikirkan, dirasakan, atau diinginkannya, itulah cara yang paling langsung untuk memperlihatkan citra diri dan identifikasi dihargai. Kondisi ini terbilang cukup langka dalam arena politik. Yang terjadi justru malah sebaliknya, yakni ajang menutup diri; strategi komunikasi yang digunakan seseorang untuk mencegah diketahui oleh orang lain, adalah kekhasan komunikasi politik interpersonal.