Apa kelebihan dari praktik mengatasi ketahanan pangan ditinjau dari manajemen lahan?

Meningkatkan produktivitas pangan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memberi makan jutaan orang. Diperkirakan lebih dari 3 miliar orang didunia tidak dapat makan apabila terjadi penurunan pangan. Apa kelebihan dari praktik mengatasi ketahanan pangan ditinjau dari manajemen lahan?

Berikut ini merupkan kelebihan dari praktik untuk mengatasi ketahanan pangan ditinjau dari manajemen lahan:

  1. Meningkatnya produktivitas pangan. Dengan meningkatkanya produktivitas pangan maka dampak yang ditimbukan adalah dapat mengatasi kelaparan sebesar 3000 juta juta orang di dunia. Meningkatnya oroduktivitas pangan ini tentunya diakukan dengan seimbangnya nutrisi N dari pupuk
  2. Peningkatan manajemen lahan pertanian untuk mencapai ketahanan pangan bertujuan untuk menutup kesenjangan dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air dan nutrisi. Peningkaan produksi yang besar (45%-70%) dimungkinkan untuk mengurangi kesenjangan hingga 100%. Hal ini diakukan dengan penggunaan pupuk dan irigasi yang optimal. Peningkatan ini dapat mengatasi dampak krisis pangan sebanyak 1000 orang. Namun apabila nutrisi yang diberikan berlebihan maka akan menyebabkan kerugian lingkungan
  3. Pengelolaan lahan ternak yang baik, yaitu mencakup padang rumput, semak belukar, dan semua ekosistem didalamnya. Sistem ternak secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan parah pada kualitas tanah karena pemadatan. Namun hal ini dapat dilakukan dengan periode eksklusi ternak yang singkat atau sistem ternak bergilir. Pengelolaan padang rumput yang baik akan berpotensi mengatasi kelaparan lebih dari 1000 juta orang dan banya dari mereka berada di bawah sistem pertanian subsisten. Hewan pemamah biak adalah hewan yang dapat mengubah rumput sebagai pakan menjadi energi dan protein yang dimakan manusia. Sumber produksi akan dipengaruhi oleh persaingan sumber daya alam. Saat ini lebih dari 1.3 miliar orang berada pada lahan pertanian yang rusak (IPBES, 2018) dan berdampak pada perubahan iklim serta degradasi lahan. Ekor dari masalah ini adalah mengurangi produksi pangan gobal sebesar 10% pada tahun 2050. Agroforestri dapat menjadi solusi untuk mengatasi degradasi lahan dan membantu 1.3 miliar agar terselamatkan dari krisis pangan
  4. Diversifikasi pertanian, tidak selalu diversifikasi pertanian menguntungkan secara ekonomi. Hambatan teknologi, biofisik, pendidikan, dan budaya yang muncul membatasi sistem pertanian. Namun diversifikasi dapat menguntungkan 1000 juta orang. Banyak dari mereka berada dibawah sistem pertanian yang subsisten
  5. Pengelolaan air terintegrasi. Manajemen air memberikan manfaat bagi ketahanan pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian sehingga mempengaruhi mata pencaharian dan kesejahteraan lebih dari 1000 juta orang. Meningkatkan ketersediaan air melalui manajemen irigasi dapat dilakukan dengan penyimpanan air, pemanfaatan air secara bijaksana, membuat bendungan, dan tangki tadah hujan.
  6. Pengelolaan hutan dan pengurangan deforestasi. Hutan memiliki peran untuk menyediakan kebutuhan harian masyarakat local. Hal ini juga didukung dengan mudahnya diversifikasi melalui peningkatan produktivitas, perburuan, sistem ternak dan pertanian. Kontribusi hutan terhadap pasokan makanan dapat dipertimbangkan untuk menolong masyarakat yang kurang gizi. Oleh sebab itu dibutuhkan pengelolaan hutan yang baik agar tidak terjadi kerusakan
  7. Meningkatkan bahan organic tanah. Hal ini dapat meningkatkan hasil produksi. Penyerapan karbon tanah dapat mengurangi kehilangan kalori akibat tindakan mitigasi pertanian sebesar 65%, menyelamatkan 60-225 juta orang dari kekurangan gizi.
  8. Pengendalian erosi tanah. Erosi tanah dapat meningkatkan resiko hilangnya produksi pangan tahunan. Apabila erosi tanah dikendalikan dengan baik maka kehilangan produksi dapat dicegah dan menyelamatkan konsumsi pangan sebanyak 633 juta orang, tiap tahun
  9. Pencegahan pemadatan tanah. Tanah yang mengalami pemadatan dapat mempengaruhi hasil panen sehingga apabila pemadatan dikendalikan maka dapat menyalamatkan sekitar 1-100 juta orang secara global dan menghindari kehilangan pangan

Reference

Smith, P, Calvin, K, Nkem, J, et al. Which practices co‐deliver food security, climate change mitigation and adaptation, and combat land degradation and desertification? Glob Change Biol. 2020; 26: 1532– 1575.