Fotografi still life adalah genre fotografi yang digunakan untuk penggambaran benda mati, biasanya sekelompok kecil objek. Apa jenis kamera pada pemotretan still life ?
1 Like
Still life identik dengan dunia fotografi komersial dan advertising. Pemotretan still life adalah mencipatkan sebuah gambar dari benda atau objek mati agar tampak jauh lebih hidup dan berbicara, seperti makanan terlihat hangat, dingin, atau lembut.
Sebuah gambar yang dihasilkan dalam pemotretan still life harus komunikatif. Pemotretan still life tidak hanya memindahkan objek ke dalam bingkai kamera namun dengan tujuan mencapai hasil akhir foto yang lebih artistik dan bermakna.
Pertama, Anda perlu memutuskan apakah Anda akan menggunakan kamera dengan sensor yang dipotong atau full frame camera. Ini kemungkinan akan ditentukan oleh anggaran Anda.
Sensor yang dipangkas (Cropped sensor) lebih murah untuk dibuat oleh produsen kamera, yang membuat kamera digital yang layak tersedia untuk beragam konsumen. Ingatlah bahwa panjang fokus lensa Anda akan berbeda pada kamera sensor yang dipangkas. Misalnya, pada kamera full-frame, 50mm akan berperilaku seperti 50mm. Letakkan lensa yang sama pada kamera dengan sensor yang dipangkas, akan berperilaku lebih seperti 80mm. Tembakan Anda akan jauh dari lebar.
Juga, pastikan bahwa kamera yang Anda pilih dapat memotret gambar RAW - bukan hanya JPEG. Jika Anda bermaksud untuk memotret secara profesional, ukuran file penting. Jika pekerjaan Anda akan dicetak, Anda memerlukan setidaknya kamera 12 megapiksel.
Sebagai fotografer still life, Anda akan menemukan bahwa Anda tidak akan membutuhkan sebagian besar lonceng dan peluit yang ditawarkan oleh kamera digital modern di pasaran. Cari detail yang akan disediakan kamera, terutama jika Anda memotret secara profesional. Kamera harus memiliki beberapa titik fokus dan menangani kebisingan dengan relatif baik. Ini juga harus memiliki fitur tethering.
Referensi
Kopcok, Darina. The Best Camera Gear for Food and Still Life Photography. Digital Photography School.