Apa yang dimaksud dengan Vaksin Kombinasi ?

vaksin

Bayi yang setiap hari terpapar dengan berbagai macam virus dan bakteri, harus dilindungi dengan pemberian vaksin, salah satunya vaksin kombinasi. Apa yang dimaksud dengan Vaksin Kombinasi ?

Vaksin sebenarnya adalah zat yang mengandung virus yang sudah dilemahkan supaya bisa merangsang kekebalan tubuh. Meski mengandung virus penyakit, tenang saja ini tidak akan membahayakan kesehatan bayi, sebab virus tersebut sudah tidak lagi punya kemampuan menginfeksi tubuh.

Dengan mmberikan vaksin pada si kecil, diharapkan tubuhnya dapat mengingat virus penyakit tersebut dan kekebalan tubuhnya sudah siap serta kuat untuk melawannya.

Saat ini, sudah banyak vaksin yang dikembangkan oleh peneliti dan sudah disetujui penggunaannya oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), seperti BCG untuk tuberkulosis, hepatitis B, polio, Hib untuk Haemophilus influenzae tipe b, dan masih banyak lagi. Terlalu banyaknya jumlah vaksin yang direkomendasikan untuk diberikan pada anak selama 12 bulan, terlalu berisiko terhadap cakupan pemberian vaksin secara menyeluruh.

Untuk itu, dibuatlah vaksin kombinasi, yaitu pemberian dua atau lebih vaksin yang berbeda dalam satu suntikan saja. Ini mengurangi jumlah suntikan pada tubuh anak yang biasanya menimbulkan rasa nyeri, bengkak bahkan trauma anak pada jarum suntik.

Kemudian, pemberian vaksin kombinasi juga memudahkan orangtua karena vaksin bisa diberikan dalam satu kali kunjungan tanpa perlu bolak-balik di lain hari ke pelayanan kesehatan, meminimalkan biaya yang dikeluarkan, sekaligus mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari setiap vaksin yang diberikan.

Dilansir dari CDC, data ilmiah menunjukkan bahwa pemberian beberapa vaksin secara bersamaan tidak menyebabkan masalah kesehatan kronis. Walaupun kombinasi vaksin tertentu bisa menimbulkan efek samping, seperti gejala demam, tapi gejala tersebut hanya bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen. Kombinasi vaksin terbukti efektif memberikan perlindungan pada anak selama masa pertumbuhan tubuh dan perkembangan sistem kekebalan tubuhnya.

Macam-macam Vaksin Kombinasi:

  • Vaksin MMR

    Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) merupakan gabungan dari beberapa vaksin untuk campak, gondong, dan rubella yang diberikan dalam satu suntikan. Penyakit tersebut sangat menular dan bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti meningitis, pembengkakan pada otak, dan ketulian.

  • Vaksin DPT

    Vaksin DPT (Diphtheria, Pertussis, Tetanus) merupakan gabungan dari beberapa vaksin untuk difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Penyakit tersebut menyebabkan masalah pernapasan, kekakuan pada otot tubuh, kerusakan otak, bahkan kematian.

    Vaksin ini kemudian dikembangkan kembali menjadi DPaT yang memiliki risiko terjadinya demam lebih rendah.

  • Vaksin DPT-HB

    Vaksin DPT kemudian dikombinasikan dengan vaksin untuk hepatitis B untuk mencegah tiga penyakit seperti difteri, pertusis, dan tetanus sekaligus mencegah virus hepatitis B yang bisa menyebabkan penyakit hati.

  • Vaksin DPT-HB-HiB

    Vaksin DPT-HB kemudian dikembangkan kembali dengan menambahkan vaksin Hib untuk Haemophilus influenzae tipe b. Vaksin ini dikenal dengan vaksin pentavalent, yang berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, penyakit hati, dan radang paru, serta meningitis.

Sumber : https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/vaksin-kombinasi-lebih-efektif/

Vaksin Kombinasi adalah gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. Misalnya vaksin kombinasi DPT/ Hb adalah gabungan antigen-antigen D-P-T dengan antigen Hb untuk mencegah penyakit difteria, pertusis, tetanus, dan Hb (Depkes RI,2008).

Alasan utama pembuatan vaksin kombinasi adalah :

  • Vaksin kombinasi lebih praktis daripada vaksin terpisah (vaksin monovalen), mempermudah pemberian sehingga dapat menigkatkan cakupan imunisasi,

  • Mengurangi biaya pengobatan,

  • Mengurangi biaya pengadaan vaksin,

  • Mempermudah penambahan vaksin baru ke dalam program imunisasi yang telah ada (misalnya vaksin Hib),

  • Untuk mengejar imunisasi yang terlambat (catch-up immunization), dan

  • Walaupun harga vaksin kombinasi kadang-kadang lebih mahal bila dibandingkan dengan vaksin terpisah, apabila dihitung pengeluaran total termasuk biaya berobat, transportasi, kecemasan anak dan orang tua, biaya pengadaan dan penyimpanan, maka secara ekonomis menjadi lebih murah.

Saat ini telah dikembangkan berbagai teknik kombinasi. Vaksin kombinasi bisa tiga vaksin sekaligus atau dikenal sebagai tri valent. Bahkan kini sudah beredar vaksin penta valent di pasaran.

Beberapa persyaratan untuk mengembangkan vaksin kombinasi antara lain adalah :

  • Sesama vaksin yang terdapat dalam kombinasi, harus tidak saling ‘mengganggu’ efektifitas (harus tidak ada kompetisi) sesama kombinan antigen

  • Daya kekebalan yang ditimbulkannya harus lebih baik dan lebih lama atau minimal sama

  • Efektivitasnya lebih tinggi disbanding kalau diberikan secara sendirian (ada suatu potensiasi)

  • Keamanan vaksin kombinasi harus lebih baik.

Vaksin kombinasi tentu disesuaikan dengan jadwal pemberian vaksin. (Achmadi 2006)

Vaksin kombinasi pertama diperkenalkan adalah kombinasi vaksin difteri, pertusis, dan tetanus (DPT, 1943) kemudian disusul vaksin kombinasi campak, mumps, dan rubella (MMR), dan selanjutnya kombinasi DPT dengan vaksin hepatitis B atau dengan vaksin Haemophilus influenzae tipe b (Hib).

Adakah perbedaan dan kesamaan pemberian vaksin kombinasi dengan pemberian imunisasi simultan?

Vaksin kombinasi adalah vaksin yang mengandung sejumlah antigen penyakit yang diberikan dalam satu kali suntikan. Sedangkan imunisasi simultan adalah beberapa vaksin diberikan pada waktu kunjungan yang sama, dengan beberapa suntikan di tempat yang berbeda. Perbedaan keduanya dalam jumlah pemberian suntikan, kesamaanya dalam potensi, keamanan, jumlah kunjungan dan besaran biaya.

Apakah bertambahnya jumlah vaksin memberi beban pada sistem imun bayi, sehingga mendapatkan hasil yang sebaliknya?

Mulai dilahirkan, seorang bayi akan terpapar oleh berbagai kuman. Paparan ini akan direspon oleh sisem kekebalan bayi mulai dari respon imun bawaan yang sifatnya umum dan respon imun didapat yang sifatnya spesifik. Kapasitas respon imun spesifik sangat besar, sehingga berapapun besarnya paparan kuman terhadap sistem imun spesifik akan direspon dengan baik.

Secara nyata, dengan digunakannya vaksin kombinasi terdapat pengurangan jumlah antigen yang didapat seorang bayi. Tahun 1900 jumlah antigen dalam vaksin 200 antigen, tahun 1960 sekitar 3217 antigen, tahun 1980 sekitar 3041 antigen dan saat ini mulai tahun 2000 sekitar 134 antigen. (IDAI)