Apa itu Tradisi Kawin Culik?

Tradisi yang cukup unik hanya dapat kamu temuin di pernikahan suku Sasak Lombok khususnya di daerah suku Sasak mendiami tempat tinggalnya. Tradisi pernikahan suku Sasak Lombok ini sudah sangat lama terjadi lho, sejak jaman raja – raja di Lombok. Konon katanya sih bermula dari seorang Putri yang amat sangat cantik sehingga banyak pria yang ingin meminangnya. Namun sang pria – pria tersebut harus melewati tantangan yang ada dengan menculik sang Putri di sebuah ruangan yang telah dijaga ketat.

Tradisi unik pernikahan suku Sasak Lombok yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat suku Sasak ini kemudian menjadi budaya pernikahan suku Sasak Lombok yang khas dan memiliki cerita unik. Kawin culik ini tidak dilakukan sembarangan, karena ada aturan mainnya. Biasanya sang wanita dan pria yang sudah dipilihnya akan membuat janji kapan prosesi kawin culik ini terjadi.

Untuk waktu yang ditetapkan haruslah pada malam hari, karena menghindari keributan terjadi. Ada yang mengatakan juga untuk menghindari penculikan yang dilakukan oleh saingan sang pria yang juga ingin meminang sang gadis lebih dulu. Jadi selain dilakukan malam hari, rencana ini juga harus terjaga rahasianya dari sang keluarga sang wanita maupun kerabat lainnya. Karena bisa saja keluarga wanita menggagalkan rencana penculikan ini sebab tidak setuju dengan calon pria yang dipilih. Sehingga yang mengetahui rencana ini benar – benar hanya sang pria dan wanitanya beserta beberapa kerabat yang dimintai bantuannya saja untuk membantu proses penculikan ini terjadi.

Karena bisa dikatakan ini merupakan satu-satunya proses penculikan yang legal karena telah diatur dalam oleh lembaga adat setempat, maka aturan mainnya juga jelas. Salah satunya adalah denda. Ternyata prosesi kawin culik ini juga ada sangsi adatnya jika pada akhirnya proses penculikan ini terjadi keributan. Sangsi yang dikenakan berupa uang denda dengan jumlah tertentu yang kemudian harus dibayarkan oleh pihak pria sebagai penculik wanita.

Setelah terjadi penculikan tanpa sepengetahuan keluarga wanita, biasanya sang wanita dibawa kerumah kerabat sang pria, jadi bukan dibawa langsung kerumah pria. Melainkan diamankan dari kemungkinan keributan yang bisa saja terjadi di kediaman salah satu keluarga sang pria. Lantas, bagaimana dengan orang tua sang wanita yang mungkin saja kebingungan mencari anaknya yang tiba-tiba hilang. Karena ini sudah menjadi bagian tradisi pernikahan adat suku sasak lombok maka keluarga sang wanita biasanya akan melapor ke lembaga adat setempat untuk melaporkan kehilangan anak gadisnya.

Setelah beberapa hari sang wanita disembunyikan di rumah kerabat sang pria, maka waktunya keluarga pria akan datang ke kediaman sang wanita untuk memberitahukan jika putrinya telah melakukan prosesi kawin lari bersama anak prianya. Namun ada juga yang melakukan proses penyampaian informasi ini lewat kepala suku adat masing – masing.

Jika keluarga pihak wanita telah setuju dan prosesi kawin lari ini dilakukan tanpa adanya keributan, artinya prosesi kawin lari pernikahan adat sasak lombok ini dikatakan berhasil. Selanjutnya kedua keluarga akan menggelar rapat keluarga guna memusyawarahkan prosesi pernikahan selanjutnya. Prosesi pernikahan yang nantinya dilakukan juga harus melewati tahapan pengesahan secara agama yang dianut dan juga secara adat.

Pada tahapan perundingan kedua keluarga ini biasa disebut dengan istilah Masejatik atau Nyelabar. Perundingan ini diawali dengan kedatangan pihak pria ke kediaman sang calon mempelai wanita. Selain untuk membicarakan hal – hal yang lebih mendetil seperti hari dan tempat akad nikah dan juga prosesi upacara adat, nyelabar ini juga menjadi cara untuk kedua keluarga bisa saling mengenal. Jika sudah terjadi kata sepakat barulah kedua mempelai akan dinikahkan secara agama dan juga disahkan secara adat setempat.

Jangan lupa berikan pendapatmu jika ada perbedaan.

1 Like