Apa yang dimaksud dengan Psikologi Industri dan Organisasi?

psikologi industri

Psikologi Industri dan Organisasi adalah cabang psikologi yang mempelajari manusia di tempat kerja dan mencoba menerapkan prinsip-prinsip psikologis umum ke tempat kerja untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan lingkungan kerja bagi mereka yang bekerja. Psikologi I / O menekankan studi tentang motivasi, proses kelompok dan efektivitas organisasi, pemilihan personel, pelatihan, evaluasi karyawan, dan kepemimpinan.

Sumber : David Matsumoto, The Cambridge Dictionary of Psychology

Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) adalah terapan dari ilmu psikologi dalam konteks dunia kerja, maka terdapat beberapa poin yang bisa kita tarik disini. Pertama, psikologi sebagai ilmu yang mempelajari ilmu perilaku di dunia kerja, dimana dunia kerja tidak terlepas dari yang namanya organisasi, maka PIO juga akan berbicara tentang Organisasi itu sendiri, dimana disini mulai dari berbicara tentang teori-teori organisasi, desain organisasi, budaya organisasi, perilaku organisasi, perubahan dan pengembangan organisasi.

Menurut Cascio (2001), psikologi Industri dan Organisasi adalah salah satu cabang terapan dari ilmu psikologi yang berfokus pada studi tentang perilaku manusia dalam konteks dunia kerja, organisasi serta terkait dengan produktivitas.

Muchinsky (2010) menambahkan bahwa dari perspektif professional atau praktisi, PIO lebih dipandang sebagai sebuah aplikasi dari pemahaman tentang ilmu psikologi untuk menyelesaikan masalah di dunia kerja. Sehingga, jika pendekatan akademisi dimana terfokus pada penelitian-penelitian untuk menemukan jawaban, dan juga digabungkan dengan pendekatan praktisi yang lebih terfokus pada aplikasi suatu konsep pada kehidupan nyata, maka seringkali model pendidikan yang dilakukan di PIO lebih bersifat scientist-practitioner model (Muchinsky, 2010).

Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) menerapkan teori dan kaidah-kaidah tingkah laku dalam konteks organisasi yang dimaksud tersebut. PIO bertujuan meningkatkan produktivitas organisasi komersil maupun nirlaba. Kajian PIO mencakup dua ranah umum, yaitu tingkah laku organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Pada kedua ranah ini PIO mempelajari tingkah laku individu, kelompok, dan organisasi.

Beberapa area kunci penelitian yang menggambarkan PIO adalah pelatihan dan pengembangan, seleksi karyawan, manajemen kinerja, keragaman di lingkungan kerja (workplace diversity), kepemimpinan, motivasi kerja, teamwork, dan lain-lain.

Area Penelitian:

  • Perilaku manusia dalam konteks organisasi dan psikologi konsumen seperti kepemimpinan, kesiapan untuk perubahan, komitmen, modal psikologis, keterlibatan kerja, keterikatan, pembicaraan dari mulut ke mulut, dan belanja online

  • Metode penilaian untuk mengidentifikasi masalah dan potensi individu atau kelompok dalam sebuah organisasi

  • Individual atau intervensi psikologis kelompok untuk mendukung pencapaian organisasi

Kelompok Penelitian

  • Perilaku organisasi dan perubahan
  • Manajemen Perubahan
  • Psikologi Konsumen
  • Perilaku Ekonomi
  • Generasi Y

Pengertian industri mencakup juga pengertian business (perusahaan). Psikologi industri dan organisasi merupakan hasil perkembangan dari psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus. Sekarang, perilaku manusia dalam kaitan dengan kegiatan industri dan organisasi dipelajari untuk perkembangan teori, aturan dan prinsip psikologi baru yang berlaku umum dalam lingkup industri dan organisasi.

Alat untuk mengukur perbedaan manusia juga tetap dikembangkan untuk meningkatkan kecermatan dalam melaksanakan pemeriksaan psikologi untuk tujuan seleksi, penempatan, pengenalan diri, penyuluhan kejuruan dan perkembangan kariere. Segi terapan dari psikologi industri dan organisasi menimbulkan tafsiran bahwa psikologi bermanfaat bagi manajemen, bagi pimpinan dan pemilik perusahaan dan merugikan para tenaga kerja dan konsumen.

Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan pengetahuan (A Body Of Knowledge) yang berisi fakta, aturan-aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Pengetahuan ini dapat disalah gunakan sehingga dapat membahayakan dan merugikan pihak-pihak yang terlibat. Penggunaan pengetahuan psikologi industri dan organisasi harus ditunjukan untuk kepentingan dan kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik perusahaan sebagai organisasi maupun karyawannya.

Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia:

  • Dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen

  • Baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan manusianya dan organisasinya.

Psikologi Industri dan Organisasi


Masih menerapkan temuan-temuan dari psikologi pada umumnya, psikologi dan industri pada khususnya kedalam industri dan organisasi.

Psikologi Industri dan Organisasi Mempelajari Perilaku Manusia

Yang dimaksud dengan perilaku manusia ialah segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik yang secara langsung dapat diamati berjalan, melompat, menulis, duduk, berbicara, dan sebagainya maupun yang tidak dapat diamati secara langsung seperti berfikir, perasaan, motivasi dan sebagainya. Ilmu hanya menangani hingga menganalisis fakta-fakta yang dapat diamati, yang dapat dilihat, didengar, diraba, diukur dan dilaporkan, yang semuanya merupakan perilaku yang terbuka. Melalui observasi dari perilaku terbuka kita kita menafsirkan tentang perilaku yang tertutup.

Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi industri dan organisasi berhubungan dengan industri dan organisasi. Semua ilmu ini dinamakan psikologi industri yang fungsi utamanya menerapkan ilmu psikologi di industri. Dengan berkembangya psikologi industri menjadi ilmu yang mandiri maka namanya menjadi psikologi industri dan (psikologi) organisasi.

Dengan organisasi dimaksudkan organisasi formal yang mencakup organisasi yang mencari keuntungan, memproduksi barang atau jasa, dan organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari keuntungan. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistim yang terbuka.

Kast dan Rosenzweig mengartikan sistim sebagai suatu kesatuan keseluruhan yang terorganisasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian, komponen atau subsistem, yang saling tergantung, yang dipisahkan dari suprasistim sebagai lingkungannya oleh batas-batas yang dapat ditemu kenali. Sistim berinteraksi dengan sistim lainnya dan membentuk suatu suprasistim. Sistim juga terdiri dari dua atau lebih subsistim yang saling beriteraksi, dan masing-masing subsistim terdiri dari sistim yang lebih kecil lagi yang saling berinteraksi dan seterusnya. Dengan demikian dapat ditemukan suatu tata tingkat dari sistim.

Organisasi sebagai suatu sistim terdiri dari subsistim, yaitu satuan kerja yang besar seperti devisi atau urusan. Satuan kerja yang besar ini terdiri dari satuan-satuan kerja yang lebih kecil (Sub-subsistim) seperti bagian. Setiap bagian terdiri dari satuan kerja yang lebih kecil lagi, misalnya seksi dan satuan kerja yang terkecil ialah tenaga kerja.

Organisasi industri berinteraksi dengan sistim lain dan masing-masing unit memberi dampak yang tersendiri pada lingkungannya. Dengan demikian setiap sistim membuat organisasi industri sebagai sistim berada dalam proses pertukaran yang sambung menyambung dengan lingkungannya, yaitu sistim terbuka. Sistim juga mempunyai batas yang dapat berupa fisik maupun nonfisik. Batas sistim mempunyai fungsi seleksi dan pengendalian terhadap macam dan banyaknya arus dari masukan dan keluaran.

Referensi

http://eprints.binadarma.ac.id/1587/1/PSIKOLOGI%20INDUSTRI%20MATERI%201.pdf