Apa itu pertanian organik?

Selain pertanian non-organik, ada juga yang dinamakan sebagai pertanian organik. Lalu apakah pertanian organik itu?

1 Like

Pertanian organik adalah mengembangkan prinsip-prinsip memberi makanan pada tanah, selanjutnya tanah memberi makanan pada tanaman, dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman. Jika kesehatan tanah terjaga, maka tanaman akan tumbuh subur.

Strategi penerapan pertanian organik dengan cara hara dari kompos, sisa tanaman, dan pupuk kandang dijadikan biomassa tanah, kemudian setelah mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara dalam larutan tanah. Unsur hara akan didaur ulang menjadi satu atau lebih tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman. Tanaman hanya akan menyerap dalam bentuk ion.

Jenis tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan dengan sistem pertanian organik antara lain: tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan tanaman hortikultura.

Referensi:
[1]. http://aoi.ngo/web/apa-itu-pertanian-organik/

Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan sintetis. Tujuan utama pertanian organik yaitu menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Mendorong kesehatan tanah dan tanaman melalui berbagai praktek seperti pendaur ulangan unsur hara dari bahan-bahan organik, rotasi tanaman, pengolahan tanah yang tepat serta menghindari penggunaan pupuk dan pestisida sintetik. Terdapat 4 prinsip dalam pertanian organik, yaitu:

  1. Prinsip Kesehatan
    Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan. Tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia.
  2. Prinsip Ekologi
    Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus. Sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan.
  3. Prinsip Keadilan
    Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama. Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup lain. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen. Pertanian organik harus memberikan
    kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan.
  4. Prinsip Perlindungan
    Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup. Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan
    dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya.
1 Like

Konsep dasar pertanian organik adalah cara produksi tanaman dengan menghindarkan atau sebesar-besarnya mencegah penggunaan senyawa-senyawa kimia sintetik (pupuk, pestisida, dan zat pengatur tumbuh). Sistem pertanian organik semaksimal mungkin dilaksanakan melalui pergiliran tanaman, penggunaan sisa-sisa tanaman, pupuk kandang (kotoran ternak), kacangan, pupuk hijau, limbah organik off farm, penggunaan pupuk mineral batuan serta mempertahankan pengendalian hama penyakit secara hayati, produktivitas tanah, dan suplai hara tanaman.

Sistem pertanian organik merupakan suatu sistem yang mendasarkan pada ekologi seperti pengendalian jasad pengganggu secara biologis dan menghindarkan penggunaan bahan kimia sintetik dalam produksi tanaman. Pada sistem pertanian organik, komponen dasar dan proses alami ekosistem seperti aktivitas organisme tanah, pertukaran (siklus) hara tanah, serta distribusi dan kompetisi spesies terlibat secara langsung ataupun tidak langsung sebagai alat manajemen tanaman.

Tujuan utama dari pertanian organik adalah menggunakan bahan dan praktik budidaya yang dapat mendorong keseimbangan lingkungan secara alami. Hal ini akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas serta saling ketergantungan antara tanah, tanaman, hewan, dan manusia. Demikian pula di Amerika, menurut Greene dalam Dewan Guru Besar IPB (2016), telah diprogramkan penerapan pertanian organik untuk mendorong petani menggunakan pupuk organik lebih banyak dan mengendalikan jasad pengganggu secara alami tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia sintetik, juga melindungi lingkungan serta menghasilkan bahan pangan alami dan aman.

Referensi:
Dewan Guru Besar IPB. 2016. Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia . Bogor: Institut Pertanian Bogor.

1 Like

Dalam Sutanto (2002), pertanian organik dianggap sebagai suatu sistem produksi pertanaman yang berasaskan daur-ulang hara secara hayati. Daur-ulang hara dapat melalui sarana limbah tanaman dan ternak, serta limbah lainnya yang mampu memperbaiki status kesuburan dan struktur tanah. Daur-ulang hara merupakan teknologi tradisional yang sudah cukup lama dikenal sejalan dengan berkembang peradaban manusia, terutama di daratan China. Pakar pertanian di luar Negeri, menyebutkan bahwa sistem pertanian organik merupakan “hukum pengembalian ( low of return )” yang berarti suatu sistem yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk residu dan limbah pertanaman maupun ternak yang selanjutnya bertujuan memberi makanan pada tanaman.

Filosofi yang melandasi pertanian organik, yaitu mengembangkan prinsip- prinsip memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman ( feeding the soil that feeds the plants ), dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman. Strategi pertanian organik adalah memindahkan hara secepatnya dari sisa tanaman, kompos dan pupuk kandang menjadi biomassa tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara dalam larutan tanah. Dengan kata lain, unsur hara didaur ulang melalui satu atau lebih tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman. Hal ini berbeda sama sekali dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga segera diserap dengan takaran dan waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Referensi:
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius

1 Like