Apa itu Penyakit West Nile (WN)?

image

Penyakit West Nile (WN) adalah penyakit viral yang dapat menyerang hewan seperti kuda dan unggas yang disebabkan oleh virus Arbo dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae dimana penyakit ini bersifat zoonosis (GOULD dan HIGGS, 2009)

Sejarah

Penyakit West Nile (WN) adalah penyakit viral yang dapat menyerang hewan seperti kuda dan unggas yang disebabkan oleh virus Arbo dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae dimana penyakit ini bersifat zoonosis (GOULD dan HIGGS, 2009). Virus WN ini pertama kali diisolasi pada tahun 1937 dari darah seorang wanita yang menderita demam di daerah West Nile bagian utara Uganda yang kemudian diketahui juga sebagai virus penyebab demam WN pada anakanak di Afrika Utara dan Timur Tengah pada tahun 1950 (HAYES, 2001). Penyakit ini kemudian menyebar ke arah Utara melalui burung yang bermigrasi sampai ke Eropa bagian Selatan, Rusia, India dan Australia yang dibuktikan dengan menganalisis rangkaian genom dan phylogenic tree dari virus WN yang berasal dari Amerika, Eropa, Israel, Afrika, Rusia, India dan Australia sehingga diketahui asal-usul silsilah pertama dari virus WN, sedangkan asal usul silsilah kedua merupakan virus WN yang hanya diisolasi dari subSahara dan Madagaskar (LANCIOTTI et al., 2002). Bahwa penyebaran virus WN ini dibawa oleh burung yang bermigrasi telah dibuktikan serangkaian penelitian (BOTHA et al., 2008).

Penyebaran

Virus WN ini diketahui terkait dengan nyamuk Culex spp. pada unggas (bersifat Ornithophilic), dimana virus ini memperbanyak diri pada nyamuk dan menularkannya kepada burung setempat atau burung/ unggas yang bermigrasi atau burung pendatang, sehingga dapat mempermudah menyebarkan virus WN dengan geographis yang lebih luas. Di bidang veteriner virus WN ini termasuk jenis patogen yang cukup penting, patogenitasnya pada kuda menyebabkan ensefalomyelitis nonsuppuratif (WEISSENBOCK et al., 2010). Wabah WN pada manusia di Amerika Serikat juga didahului banyaknya kematian burung di kota New York, juga telah menyebabkan ribuan ekor kuda mati karena terinfeksi virus WN (KOMAR, 2003; WEISSENBOCK et al., 2010). Bahkan virus WN juga telah memperlihatkan sangat patogenik pada sejumlah besar unggas liar dan domestik (KOMAR, 2003).

Penyakit WN semakin menjadi perhatian dunia setelah mewabah di Amerika Serikat yang dimulai pada Agustus 1999 di kota New York yang menewaskan 9 orang dari 62 orang yang menunjukkan gejala klinis positif WN dimana penyakit menyebar dengan cepat sehingga pada tahun 2002 telah menyebar di 39 negara bagian AS dan menewaskan 284 orang dari 4156 orang yang positif WN (KOMAR, 2003; BRIESE et al., 1999; BANSKOWSKI dan ANDERSON, 2003). Pada saat yang bersamaan juga terjadi banyak kematian burung pada ahir musim panas tahun 1999 (BRIESE et al., 1999).

Dari hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa strain virus WN tersebut berasal dari Israel. Hal ini terkait dengan ditemukannya virus WN dari burung yang ada di kebun binatang di New York yang diperkirakan akibat dari adanya impor burung dari Israel atau Mesir pada tahun 1999 (GOULD et al., 2003). Pada saat itu cuaca di New York antara musim semi dan musim panas di tahun 1999 dimana keadaannya panas dan lembab yang sangat cocok untuk berkembangbiaknya nyamuk sehingga populasi nyamuk sangat tinggi dan berperan sebagai penular virus Arbo yang sangat efisien. Diduga munculnya wabah virus WN di Amerika Serikat pada tahun 1999 sangat terkait dengan adanya perubahan iklim disertai dengan importasi burung dari negara tertular yang membawa virus WN dalam tubuhnya.

Penyebaran virus WN di Amerika Serikat ini terus bergerak ke arah Selatan sehingga pada tahun 2001 sudah terdeteksi di negara bagian Florida, kemudian di ahir tahun 2003 virus WN sudah mulai terdeteksi di Meksiko dan Karibia bahkan juga telah mencapai Argentina (LORONO-PINO et al., 2003; GOULD dan HIGGS, 2009). Hal yang menarik adalah bahwa virus ini sering dapat diisolasi dari burung yang sakit maupun sehat, sehingga burung yang bermigrasi dianggap sebagai sumber penularan yang pola penyebarannya mengikuti rute migrasi burung tersebut. Dapat dikatakan bahwa burung yang bermigrasi tersebut berperan sebagai kendaraan dari penyebaran virus WN (OWEN et al., 2006).

Penyebaran ke Meksiko pada Juli – Oktober 2002 juga dipastikan melalui burung yang bermigrasi dari bagian Utara karena antibodi virus WN dari burung yang bermigrasi tersebut juga positif (LORONO-PINO et al., 2003). Di Indonesia diduga banyak kedatangan burung migran yang berasal dari negara Asia bagian Utara, Barat Daya dan Asia Barat dan juga dari Australia, oleh karena itu perlu diwaspadai kemungkinan munculnya wabah penyakit WN. Apalagi vektor dan induk semang utama penyakit ini terdapat di Indonesia, sehingga apabila virus WN sempat masuk di Indonesia diduga akan dengan cepat menyebar.

Hasil penelitian yang juga cukup menarik adalah bahwa vektor berupa Cx. pipiens dan Cx. tarsalis di California dapat mengalihkan pola makannya dari burung/unggas ke mamalia, hal ini terjadi apabila burung tersebut bermigrasi pada akhir musim panas. Oleh karena itu, kejadian epidemik penyakit WN pada spesies burung banyak terjadi pada awal musim panas dimana banyak nyamuk telah mengandung virus WN dari menggigit unggas/burung, sedangkan epidemik pada manusia banyak terjadi pada akhir musim panas (KILPATRICK et al., 2006 dalam GOULD dan HIGGS, 2009).

Referensi