Apa itu penyakit Streptococcosis Pada Babi?

Streptococcosis pada babi dalam hal ini dibatasi hanya pada penyakit yang disebabkan oleh Streptococcus sp. yang ditandai dengan adanya poliartritis, septikemia dan meningitis.
Penyakit ini menimbulkan kerugian berupa kematian, baik pada anak babi maupun babi dewasa, biaya pengobatan yang tinggi dan bersifat zoonotik. Pada manusia, Streptococcus suis dapat menimbulkan septikemia, meningitis dan endokarditis.

PENGENALAN PENYAKIT
1. Gejala Klinis
Streptococcosis yang disebabkan oleh Str.zooepidemicus maupun Str.suis tipe 2 mempunyai gejala klinis serupa. Gejala yang menonjol adalah kebengkakan pada sendi kaki depan maupun belakang. Kebengkakan ini umumnya bersifat tunggal, tetapi dapat pula Iebih dari satu kaki yang terserang. Suhu rektal babi meningkat dan tidak mau makan. Kemerahan pada kulit sering terlihat baik pada babi putih maupun hitam, diikuti dengan gejala syaraf, ingusan don ngorok. Beberapa kasus memperlihatkan gejala konstipasi. Batuk darah kadang ditemukan beberapa saat sebelum hewan mati. Apabila babi dapat melampaui masa akut, terlihat gejala kelumpuhan, dan kaki nampak diseret sewaktu berjalan.

2. Patologi
Kondisi umum babi biasanya masih bagus. Darah segar sering terlihat pada mulut dan hidung. Kulit hiperemik. Sendi kaki membengkak; bila dibuka terlihat cairan radang bening kekuningan dan erosi pada kedua ujung tulang yang membentuk sendi. Kelenjar limfe membengkak, mengalami edema dan berwama merah kehitaman. Pembengkakan juga ditemukan pada limpa.
Pada usus ditemukan enteritis kataralis. Dalam rongga perut sering ditemukan peritonitis dan timbunan cairan asites. Paru mengalami edema dan perdarahan ptekhi multifokal, bronkopneumonia atau pleuropneumonia berfi brin. Pada endokardium dan epikardium kadang terlihat perdarahan ptekhi, serta perikarditis juga sering ditemukan. Ginjal mengalami kongesti, mukosa vesika urinaria mengalami perdarahan ptekhi. Perubahan lain yang sering ditemukan adalah kongesti pada otak dan peradangan selaput otak (meningitis).

3. Diagnosa
Diagnosa streptococcosis pada babi secara klinis tidak mudah dilakukan karena banyak kemiripannya dengan penyakit lain, untuk itu isolasi dan identifi kasi penyebabnya mutlak diperlukan.

4. Diagnosa banding
Gejala Klinis berupa kemerahan pada kulit dapat dikelirukan dengan hog cholera maupun erysipelas pada babi. Suara ngorok yang kadang terjadi dapat dikelirukan dengan Pasteurellosis pada babi.

5. Pengambilan dan Pengiriman Spesimen
Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium sebaiknya dilakukan segera setelah hewan mati. Untuk keperluan isolasi bakteri penyebab, spesimen yang diambil adalah hati, jantung, paru, limpa, ginjal, kelenjar limfe dan otak. Spesimen tersebut dikirimkan dalam keadaan segar dingin atau dimasukkan ke dalam transport media. Untuk pemeriksaan patologis, spesimen berupa jaringan seperti tersebut di atas dimasukkan ke dalam formalin 10 %. Selain jaringan tersebut di atas, untuk pemeriksaan bakteriologis dapat juga dikirim cairan sendi maupun cairan asites, dalam keadaan dingin atau beku.

Referensi: