Apa itu penyakit ORF?

image

Pada hewan yang menderita penyakit ini gejala berupa peradangan pada kulit sekitar mulut, kelopak mata, alat genital, ambing pada hewan yang sedang menyusui dan medial kaki atau pada tempat yang jarang ditumbuhi bulu. Selanjutnya peradangan berubah menjadi eritema, lepuh pipih.

1. Gejala Klinis

Pada hewan yang menderita penyakit ini gejala berupa peradangan pada kulit sekitar mulut, kelopak mata, alat genital, ambing pada hewan yang sedang menyusui dan medial kaki atau pada tempat yang jarang ditumbuhi bulu. Selanjutnya peradangan berubah menjadi eritema, lepuh pipih yang mengeluarkan cairan, membentuk kerak yang mengelupas setelah 1-2 minggu. Pada selaput lendir yang terserang tidak terjadi pengerakan. Apabila lesi tersebut hebat maka pada bibir yang terserang terdapat kelainan yang menyerupai bunga kol.

Apabila tidak terjadi infeksi sekunder maka lesi ini biasanya akan sembuh setelah penyakit berlangsung 4 minggu dan sebaliknya bila muncul infeksi sekunder akan meningkatkan derajat keparahan penyakit. Pada hewan muda keadaan ini sangat mengganggu sehingga dapat menyebabkan kematian. Pada manusia gejala klinis berupa lepuh pada tangan dan lengan. Lesi ini kemudian mengering serta mengeras setelah 2-3 minggu.

2. Patologi.

Pada bedah bangkai tidak terlihat adanya kelainan-kelainan yang mencolok pada alat tubuh bagian dalam kecuali kelainan pada kulit.

3. Diagnosa

Dengan melihat kejadian penyakit yang tersebar cepat, hanya menyerang hewan muda dan terdapat lesi di sekitar mulut maka dengan mudah dapat didiagnosa penyakit menular ini. Konfi rmasi laboratorium dapat dilakukan dengan mengetahui adanya antigen Orf pada lesi dengan cara uji Agar Gel Diffusion (AGD) atau uji Complement Fixation Test (CFT) dan dapat juga dilakukan Netralisation Test pada paired sera.

4. Diagnosa

Banding Penyakit Orf mirip dengan cacar pada kambing dan domba. Pada penyakit cacar lesi biasanya dimulai dengan hemarogik dan terjadi pada kulit bagian luar serta mempunyai tendesi meluas ke seluruh tubuh termasuk organ bagian dalam. Virus ORF tidak dapat diinokulasi pada telur ayam bertunas Chorio Allantoic Membrane (CAM) sedang virus cacar dapat tumbuh pada media tersebut.

5. Pengambilan Dan Pengiriman Spesimen

Bahan pemeriksaan berupa keropeng kulit disertai jaringan di bawahnya, disimpan dalam transport media (Gleserin Saline ana) untuk pemeriksaan virologik dan dalam formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologik.

PENGENDALIAN

  1. Pengobatan Hewan terjangkit penyakit dapat diberi antibiotika berspektrum luas untuk mencegah infeksi sekunder. Disamping itu dapat diberikan multivitamin untuk memperbaiki kondisi tubuh sedangkan kulit yang terinfeks diberikan pengobatan lokal dengan jodium tincture.

  2. Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Untuk pencegahan penyakit Orf dapat diberikan autovaksin untuk daerah endemik. Vaksin ini dibuat dari keropeng kulit hewan yang menderita yang disuspensi menjadi 1% dalam 50% gliserin saline. Vaksinasi diberikan dengan cara pencacaran kulit pada daerah sebelah dalam paha, atau disekitar leher untuk hewan dewasa. Anak domba/kambing biasanya divaksin pada umur 1 bulan dan diulang pada umur 2-3 bulan, sehingga akan diperoleh kekebalan yang optimal. Pada daerah yang belum pernah terjangkit tidak dianjurkan mengadakan vaksinasi Orf. Untuk pengendalian penyakit maka hewan yang menunjukan gejala segera diasingkan sehingga perluasan penyakit dapat dibatasi. Disamping itu kandang yang tertular sebaiknya tidak dipakai dalam waktu cukup lama atau difumigasi sebelum digunakan kembali. Pada daerah tertular segera diberi vaksinasi massal dan hewan yang mati akibat penyakit segera dibakar atau dikubur dalam-dalam.

Referensi