Apa Itu Pawukon dan Bagaimana hubungannya dengan Larangan Incest?

Pawukon atau yang dikenal sebagai “Wuku” adalah zodiak yang diyakini oleh masyarakat Jawa. Sejarah asal usul dari pawukon ini sendiri bermula dari kisah Prabu Watu Gunung yang tanpa sengaja melakukan Incest dengan ibu kandungnya yakni Dewi Sinta. Diceritakan bahwa Prabu Watu Gunung adalah seorang raja dari kerajaan Giling-Wesi yang memiliki dua permaisuri yaitu Dewi Sinta dan Dewi Landep.

Pernikahan antara Prabu Watu Gunung dengan Dewi Sinta, dikaruniai 27 orang putra. Dalam pemerintahan Prabu Watu Gunung, Kerajaan Giling Wesi tidak semakin maju justru semakin miskin dan sengsara. Prabu Watu Gunung prihatin melihat keadaan rakyatnya yang sengsara, dan merenung dipangkuan sang istri. Prabu Watu Gunung terus berpikir mengenai kesalahan apa yang ia perbuat hingga rakyatnya harus sengsara seolah menanggung dosa Rajanya. Dewi Sinta yang membelai kepala Prabu Watu Gunung pun terkejut ketika melihat luka yang ada di kepala sang suami, kemudian Dewi Sinta menanyakan asal muasal luka tersebut. Sang suami pun bercerita bahwa dahulu ia pernah dipukul sang Ibu dan luka itu membekas hingga kini. Dewi Sinta kemudian menyadari bahwa suaminya adalah anaknya yang selama ini menghilang kabur entah kemana.

Singkat cerita Dewi Sinta meminta agar Prabu Watu Gunung memberikannya selir dari kalangan bidadari. Kemudian Dewi Sinta memberitahukan hari apes atau hari sial Prabu Watu Gunung adalah Kamis Kliwon atau Anggoro Kasih kepada Batara Wisnu. Prabu Watu Gunung tewas ditangan Batara Wisnu dan gagal mengambil bidadari sebagai selirnya. Dewi Sinta menangisi kematian suaminya hingga tiga hari tiga malam dan membuat gempar jagat raya. Batara Guru turun ke bumi untuk menyelesaikan permasalahan gemparnya jagat raya dengan mengambulkan permintaan Dewi Sinta, kecuali menghidupkan suaminya. Dewi Sinta pun meminta kepada Batara Guru agar dirinya, Dewi Landep, 27 Putranya, dan Prabu Watu Gunung masuk ke Swargaloka. Batara Guru memenuhi permintaan tersebut.

Masuknya Dewi Sinta, Dewi Landep, 27 putranya, dan Prabu Watu Gunung ke Swargaloka kemudian diabadikan menjadi Wuku atau Pawukon yang berjumlah 30. Wuku pertama adalah Wuku Sinta, dan Wuku terakhir adalah Wuku Watu Gunung. Peristiwa Incest tersebut memberikan banyak pelajaran untuk kehidupan mendatang. Pelajaran yang dapat dipetik adalah Incest merupakan perbuatan dosa besar yang dapat menyengsarakan bagi orang-orang sekitar termasuk keturunan. Secara medis hubungan darah yang dekat dapat menimbulkan adanya kecacatan secara fisik bagi keturunannya.

Bagi kalian yang sudah membaca cerita ini dan memiliki info lain, jangan lupa reply yaa:)