Apa itu Marketing Mix?

Marketing Mix 7P's

Saat ini perkembangan bisnis di Indonesia sedang mengalami peningkatan. Perkembangan bisnis tersebut menyebabkan munculnya pelaku-pelaku bisnis baru termasuk kalangan mahasiswa. Tentu, perusahaan perlu mencermati perilaku konsumen yang ada dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam memasarkan sebuah produk. Dengan mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Salah satunya yaitu dengan memperhatikan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang diharapkan dapat digunakan untuk menyusun strategi yang berguna dalam memenangkan persaingan.

1 Like

Definisi Marketing Mix

Marketing mix merupakan peta ide untuk strategi pemasaran yang perlu dipikirkan oleh suatu perusahaan supaya dapat mewujudkan strategi. Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2009). Marketing Mix memiliki penyesuaian dalam komponen-komponennya. Komponen yang ada di dalam marketing mix ini bisa digunakan secara efektif jika disusun sesuai dengan keadaan dan situasi yang sedang dialami suatu perusahaan. Komponen dari marketing mix meliputi produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik.

Komponen Marketing Mix

1. Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar, baik berupa barang maupun jasa (Kotler & Amstrong, 2001). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam produk yaitu variasi, kualitas, dan tampilan produk. Keunggulan produk termasuk ke dalam pertimbangan utama sebelum membeli. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah penjualan produk.

Contoh : NA-Soap merupakan produk sabun mandi berbentuk batangan yang berbahan dasar dari berbagai campuran minyak dengan penambahan wewangian sebagai variannya. Produk ini dikemas dalam kemasan yang menarik, ramah lingkungan, serta informatif.

2. Price

Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para konsumen. Harga dikatakan mahal atau murah bergantung pada setiap individu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Banyak perusahaan mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya. Adapun tujuan tersebut dapat berupa meningkatkan penjualan, mempertahankan market share, mempertahankan stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga yaitu harga produk pesaing, diskon (potongan harga), dan variasi sistem pembayaran.

Contoh : Harga dari produk baju ‘Disya’ ini yaitu 120.000/pcs.

3. Place

Lokasi sangat erat kaitannya dengan pasar potensial dan proses distribusi, dimana hal tersebut merupakan upaya agar suatu produk dapat tersedia di tempat yang mudah ditemukan oleh konsumen. Pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan beberapa faktor seperti akses jalan yang memudahkan konsumen, visibilitas, tempat parkir, ekspansi, peraturan pemerintah (izin usaha), dan persaingan.

Contoh : Pemasaran produk skincare ini dilakukan secara online di media sosial dan situs belanja online supaya dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat seluruh Indonesia. Selain itu, pemasaran juga dilakukan secara offline dengan menitipkan produk di apotek maupun swalayan

4. Promotion

Promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang berupa aktivitas menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningkatkan sasaran atas produknya. Media promosi yang dapat digunakan meliputi, periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat serta pemasaran langsung. Parameter pengukuran promosi dapat diukur melalui tingkat kemenarikan iklan, publisitas pesaing.

Contoh : Produk akan di promosikan melalui media sosial. Pengenalan produk dimulai dengan menjelaskan produk beserta kandungan yang terdapat didalamnya. Promosi awal dilakukan dengan memberlakukan harga promo rilis produk untuk menarik konsumen. Kedepannya dapat memberlakukan promo diskon dan mengadakan giveaway produk

5. People

People meliputi orang-orang yang terlibat dalam memberikan pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama proses transaksi. Contohnya yaitu karyawan restoran yang berperan dalam memberikan pelayanan pada konsumen selama melakukan pembelian. Faktor ini dapat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian karena semakin positif kinerja atau pelayanan yang diberikan maka semakin baik juga dampaknya.

Contoh : Pengelolaan unit usaha donat ini dikelola oleh pemilik usaha. Selain itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang baik yaitu karyawan dalam pemasaran produk ini

6. Process

Proses ini mencakup tentang bagaimana perusahaan melayani permintaan konsumennya. Mulai dari memesan (order) hingga mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Proses ini meliputi selutuh sistem yang berlangsung dalam penyelenggaraan dan menentukan mutu kelancaran penyelenggaraan jasa yang dapat memberikan kepuasan. Tujuan strategi proses ini untuk menemukan cara memproduksi barang dan atau jasa yang memenuhi persyaratan konsumen dan spesifikasi produk dengan batasan biaya tertentu.

Contoh : Proses dilakukan dengan menerima pesanan secara online melalui media sosial maupun situs belanja online yang kemudian produk dikemas dengan aman untuk selanjutnya dikirim menggunakan jasa pengiriman.

7. Physical Evidence

Physical evidence merupakan bukti fisik atau karakteristik yang dimiliki perusahaan yang memiliki nilai tambah bagi konsumen. Bukti fisik juga merupakan keadaan atau suasana perusahaan tempat beroperasinnya barang dan jasa. Strategi bukti fisik ini meliputi lingkungan nyata seperti situasi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca, dan peletakan layout.

Contoh : Resto A memiliki suasana dan dekorasi seperti pedesaan terdapat dekorasi dekorasi kuno seperti zaman dahulu yang membuat konsumen nyaman.

Sumber

Christine, C., & Budiawan, W. (2017). Analisis Pengaruh Marketing Mix (7P) terhadap Minat Beli Ulang Konsumen (Studi pada House of Moo, Semarang). Industrial Engineering Online Journal, 6 (1).
Selang, C.A.D. (2016). Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. Jurnal EMBA , 1(3), 71–80.