Apa itu Leksikologi?

Kalian pernah melihat kamus? Pernah tidak membayangkan bagaimana cara membuat kamus? Caranya tidak mudah lho teman-teman. Ada ilmunya, yaitu leksikologi.

Leksikon adalah perbendaharaan kata-kata yang sering disebut leksem. Cabang linguistic yang berurusan dengan leksikon disebut sebagai leksikologi. Leksikografi adalah bentuk terapan dari leksikologi (Verhaar, 2008: 13). Leksikologi mengkaji dan mendeskripsikan kosakata, sedangkan leksikografi yang menerapkan hasil leksikologi, yang berkaitan dengan pembuatan kamus.

Bagaimana cara leksikologi dalam pembuatan kamus?

#Definisi

Leksikologi berkaitan dengan kata-kata yang akan dijadikan entri dalam kamus. Menurut Al-Kasimi (1977) leksikologi lebih mengacu pada kajian kata dan maknanya, berkonsentrasi pada sistem bahasa leksikal seperti sintaksis, idiom, sinonim, polisemi dan komponen leksem. Sehingga bisa dikatakan bahwa leksikolgi merupakan cabang linguistic yang mengkaji kosakata bahasa, struktur, dan karakteristik kata, serta makna kata.
Terdapat dua metode untuk mendeskripsikal butir leksikal, yaitu pendeskripsian leksikal dalam kamus dan pendeskripsian leksikal dalam thesaurus (Halliday, dalam Setiawan 2015). Dalam thesaurus yang dimasukkan adalah kata-kata yang memiliki persamaan makna dengan metode pendeskripsian pola hiponimi dan metonimi.

##Perbedaan Leksikologi dan Leksikografi

Meskipun pengertiannya dalam bahasa Indonesia hampir sama, sebenarnya kedua hal ini berbeda akan tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tanpa leksikografi, leksikologi tidak akan menghasilkan kamus yang baik dan benar.

Leksikologi seperti yang sudah disebutkan di atas, ilmu yang mempelajari kata, sifat, makna, unsur, hubungan semantis, kelompok kata dan keseluruhan leksikon. Pada intinya, leksikologi mengacu pada lema dan maknanya. Menurut Hartmann (dalam Setiawan, 2015), menyebutkan bahwa leksikologi adalah ilmu mengenai elemen-elemen kosakata suatu bahasa, termasuk makna dan hubungannya dengan kata lain, serta perubahan bentuk kata dan makna berdasarkan waktunya. Oleh karena itu, bisa dibilang objek kajian leksikologi adalah kosakata.

Menurut (Utami, Hardini, dan Mutiarsih, 2019) menyebutkan bahwa ada dua istilah terkait dengan kata, yaitu fungsional dan konten. Kata fungsional adalah kata yang memiliki fungsi-fungsi gramatikal, misalnya, jadi, kemudian, lalu, dan juga itulah sebabnya dan maka dari itu . Kata-kata yang sudah disebutkan di atas digunakan untuk mendukung fungsi gramatikal dan tidak mempunyai makna leksikal. Sedangkan kata-kata yang memiliki makna leksikal adalah, rumah, meja. buku, dll.

Sedangkan leksikografi adalah ilmu terapan yang mempelajari tentang teknik penyusunan kamus, pemilihan kata serapan, definisi kata dan kelengkapan komponen-komponen lainnya. sehingga leksikografi sering juga disebut sebagai penerapan praktis dari ilmu leksikologi. Menurut Martin (dalam Utami, Hardini, dan Mutiarsih, 2019), menyebutkan bahwa leksikografi merupakan disiplin ilmu diantara ilmu filologi, linguistic, dan ilmu komunikasi yang memiliki manfaat untuk kemajuan leksikologi dan informatika. Oleh karena itu, bisa disebut juga leksikofrafi ini merupakan ilmu tentang karakteristik dari setiap jenis kamus dan bahasa yang digunakan dalam kamus.

Leksikografi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu umum dan khusus. Menurut Setiawan (2015), leksikografi umum ini meliputi teknik penyusunan, perancangan, penggunaan, serta penyuntingan kamus yang kosakatanya adalah kosakata yang digunakan secara umum oleh masyarakat. Sedangkan leksikografi khusus adalah teknik penyusunan kamus yang berisikan kosakata khusus dari bidang tertentu, seperti kedokteran, ekonomi, hukum, sastra, dll.

Langkah Penyusunan Kamus

Di dalam kamus, kata-kata disusun secara alfabetis dengan setiap butir entri akan berisi 6 elemen (Halliday, dalam Setiawan 2015), antara lain:

  1. Lema (kata atau frasa)
  2. Pelafalan
  3. Kelas kata
  4. Etimologi (penambahan atau pengurangan yang terjadi dalam kata)
  5. Definisi
  6. Contoh kutipan

Langkah dalam penyusunan kamus yang dilakukan oleh leksikograf menurut Wiegand (Dalam Schierholz, 2015):

  • The phase of preparation , meliputi perencanaan dalam pembuatan dan konsep (fungsi, informasi yang akan dimuat, dan desain)
  • The acquisition of the material and the data, meliputi pengumpulan data baik tulisan atau lisan.
  • The treatment of the material and the data, meliputi pengkajian dan penyeleksian kosakata.
  • The evaluation of the material and the data, meliputi pengevaluasian kamus.
  • The preparation of the print process, meliputi layout dan pencetakan kamus.

Meskipun banyak tidak dihiraukan, kamus bisa dibilang merupakan instrument paling penting bagi orang-orang yang berada di bidang bahasa, terutama dalam bidang akademik. Kamus juga membantu kita dalam proses pembelajaran. Berdasarkan leksikon yang dimuat, kamus sendiri bisa dibedakan menjadi dua, yaitu kamus umum dan kamus khusus yang sudah disebutkan di atas.

Kamus sendiri disusun secara alafabetis dan berisi definisi kosakata serta informasi lain yang berkaitan dengan bahasa. Kridalaksana (2009) menjelaskan bahwa terdapat yang namanya makrostruktur yang merupakan sebagai bagian dari kamus yang meluputi daftar isi, urutan kelompok lema, petunjuk penggunaan kamus, indeks dan informasi-informasi lain. Selanjutnya menurut Kridalaksana (2009), menyebutkan bagian inti mikrostruktur memuat lema dan definisi, kemudian ditambah kelas kata, sublema, dengan berbagai informasi seperti derivasi dan infleksi, pelafalan, variasi, gaya bahasa, konteks penggunaan, dll.

Summary

Utami, A.D., Hardini, T.I., Mutiarsih, Y. 2019. Leksikografi Kamus Dwibahasa Prancis-Indonesia Khusus Bidang Bisnis. Linguistik Indonesia 37(1).

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia.

Schierholz, S.J. (2015) Methods in Lexicography and Dictionary Research. Lexikos 25.

Setiawan, T. (2015). Leksikografi . Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Utami, A.D., Hardini, T.I., Mutiarsih, Y. 2019. Leksikografi Kamus Dwibahasa Prancis-Indonesia Khusus Bidang Bisnis. Linguistik Indonesia 37(1).

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia.

Schierholz, S.J. (2015) Methods in Lexicography and Dictionary Research. Lexikos 25.

Setiawan, T. (2015). Leksikografi . Yogyakarta: Penerbit Ombak.