Kesaksian saksi mata adalah informasi yang dapat diberikan seseorang tentang kejahatan. Ini termasuk informasi tentang pelaku serta informasi tentang kejahatan dan tempat kejadian perkara.
Penelitian telah menunjukkan bahwa faktor-faktor yang ada selama kejahatan dapat memengaruhi keakuratan ingatan saksi mata. Ini termasuk durasi acara, pencahayaan, keberadaan senjata, ras pelaku, tingkat kekerasan acara, penggunaan penyamaran, dan kekhasan penampilan fisik pelaku. Tingkat stres, usia, bias, dan ekspektasi saksi mata juga dapat memengaruhi keakuratan.
Saat melaporkan kejadian, faktor lain dapat berperan seperti lamanya waktu antara acara dan pertanyaan, kata-kata pertanyaan, teknik wawancara, penggunaan hipnosis, penggunaan perumpamaan, konstruksi barisan, penggunaan pencarian mug shot, dan adanya pertanyaan mengarah, komentar sugestif, dan informasi yang menyesatkan.
Sumber : David Matsumoto, 2009, The Cambridge Dictionary of Psychology, Cambridge University Press.