Apa yang dimaksud dengan Karmina?

Karmina

Karmina atau pantun kilat merupakan pantun yang hanya tersusun atas dua baris tidak lebih. Ciri-ciri karmina antara lain :

  • Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
  • Bersajak Aa-Aa, Aa-Bb
  • Bersifat epik : mengisahkan seorang pahlawan.
  • Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
  • Semua baris diawali huruf kapital.
  • Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
  • Mengandung dua hal yang bertentangan, yaitu rayuan dan perintah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karmina diartikan sebagai pantun dua seuntai yang terdiri atas dua baris, di mana baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi. Adapun pola rima persajakan akhir karmina adalah a-a. Menurut laman Wikipedia, karmina biasanya digunakan sebagai media untuk menyatakan sindiran atau ungkapan secara langsung yang termaktub di bagian isi (baris kedua) karmina. Sebetulnya, karmina sendiri merupakan pantun yang terdiri atas 4 baris dan tiap barisnya mengandung suku kata sebanyak 4 sampai 5 suku kata. Namun, seiring berjalannya waktu, bentuk karmina pun menjadi dua baris dan mempunyai suku kata sebanyak 8-12 suku kata.

Ciri Karmina


Berdasarkan definisi di atas, maka bisa disimpulkan bahwa ciri-ciri karmina adalah sebagai berikut:

Terdiri atas dua baris.

  1. Baris pertama adalah sampiran, dan baris kedua adalah isi.
  2. Isi pada karmina merupakan sebuah pernyataan lugas atau sindiran atas suatu hal.
  3. Jumlah suku kata pada tiap baris karmina bisa berjumlah 8 sampai 12 suku kata.
  4. Pola rima akhir karmina adalah a-a.

Struktur Karmina


Dari penjelasan ciri karmina di atas, dapat diketahui bahwa struktur karmina terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran atau kiasan karmina. Sementara itu, baris kedua merupakan isi dari pantun karmina. Isi dari karmina sendiri dapat berupa pernyataan lugas ataupun sindiran pada suatu hal.

Sumber